Belanda Ditahan Ekuador 1-1, Laga Hidup-Mati Bakal Tersaji
Dua tim di antara Belanda, Ekuador, dan Senegal, akan lolos ke fase gugur Piala Dunia Qatar. Namun, nasib mereka harus ditentukan di putaran ketiga penyisihan Grup A, yaitu Belanda kontra Qatar, Ekuador versus Senegal.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Pemain Belanda, Nathan Ake (kanan), berebut bola dengan pemain Ekuador, Gonzalo Plata, di pertandingan fase Grup A Piala Dunia 2022 di Stadion Khalifa, Qatar, Jumat (25/11/2022). Pertandingan berakhir imbang 1-1.
AR-RAYYAN, JUMAT – Gol menit ke-6 oleh Cody Gakpo berbalas gol menit ke-49 oleh Enner Valencia sehingga Belanda dan Ekuador berbagi hasil imbang 1-1 (1-0) di fase penyisihan Grup A Piala Dunia Qatar di Stadion Khalifa International, Ar-Rayyan, Jumat (26/11/2022).
Hasil itu membuat Belanda memuncaki klasemen sementara Grup A dengan empat poin. Urutan kedua ditempati Ekuador, juga dengan empat poin. Belanda dan Ekuador punya keunggulan dua gol. Posisi ketiga ditempati Senegal dengan poin 3 dari kemenangan 3-1 atas Qatar serta tidak punya keunggulan dalam jumlah gol atau nol.
Tuan rumah, yang membiayai pesta bola termahal dengan 220 miliar dollar AS atau Rp 3.344 triliun itu, berada di dasar klasemen sementara. Qatar, juara Asia 2019, sudah pasti tersingkir karena belum punya poin. Bahkan, Qatar tersingkir dengan catatan negatif lainnya, yaitu sebagai tuan rumah pertama yang kalah di laga pembuka Piala Dunia. Qatar menyusul Afrika Selatan, tuan rumah 2010, yang tidak lolos ke fase gugur atau 16 besar karena rentetan kekalahan.
Pemain Belanda, Jurrien Timber (kanan), berebut bola dengan pemain Ekuador, Enner Valencia, di pertandingan fase Grup A Piala Dunia 2022 di Stadion Khalifa, Qatar, Jumat (25/11/2022). Pertandingan berakhir imbang 1-1.
Namun, Qatar masih dapat membuat satu kejutan atau membela kehormatan negeri saat menghadapi Belanda di laga ketiga di Stadion Al-Bayt, Doha, Selasa (29/11/2022). Qatar berpeluang memulangkan "Ons Oranje", julukan Belanda, jika memenangi laga terakhir dengan setidaknya mencetak keunggulan tiga gol. Situasi itu sulit, tetapi bukan mustahil. Jika itu terjadi, Senegal dan Ekuador dapat lolos ke fase gugur dengan bermain imbang tanpa gol di Stadion Khalifa International, Selasa depan.
Dari situasi itu, laga ketiga atau terakhir penyisihan grup masih menentukan langkah Belanda, Ekuador, dan Senegal ke fase gugur. Belanda belum otomatis lolos. Jadi, mereka tidak boleh lengah karena kejutan-kejutan terus hadir di Qatar. Misalnya, Argentina kalah 1-2 (1-0) dari Arab Saudi, Jerman kalah 1-2 (1-0) dari Jepang, dan Korea Selatan imbang 0-0 dengan Uruguay. Iran, yang kalah 2-6 dari Inggris di laga pertama, membuka kembali peluang lolos ke fase gugur setelah menang 2-0 atas Wales di laga putaran kedua.
Peluang Belanda paling besar untuk lolos sebagai juara grup dengan syarat mampu menang besar atas Qatar. Di sisi lain, Ekuador bisa lolos sebagai runner-up, jika setidaknya mampu menahan imbang Senegal. Namun, laga Ekuador dan Senegal tampaknya tidak akan berakhir dengan imbang. Kedua tim akan saling "bunuh" demi lolos ke fase gugur apakah sebagai juara grup atau urutan kedua.
Anak berlari sembari membawa bendera bergambar logo federasi sepakbola Belanda di Lapangan Panahan, kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (25/11/2022). Ribuan pendukung Belanda memadati Lapangan Panahan, kompleks Gelora Bung Karno, untuk "nonton bareng" laga Belanda melawan Ekuador pada Piala Dunia Qatar 2022.
Dalam laga kontra Ekuador, Belanda unggul lewat gol cepat Gakpo (PSV Eindhoven) yang melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Namun, permainan tim asuhan Louis van Gaal ini pragmatis, sehingga serangan-serangan kurang membahayakan "La Tri" atau Triwarna, julukan Ekuador.
Sebaliknya, tim asuhan Gustavo Alfaro yang lebih membahayakan gawang Belanda yang dikawal Andries Noppert (klub Heerenveen). Satu gol bek Pervis Estupinan (pemain Brighton & Hove Albion) di waktu tambahan babak pertama, yang sedianya bisa mengubah kedudukan, ternyata dibatalkan wasit setelah intervensi VAR (asisten wasit video). Ekuador baru membalas dengan gol sang kapten, Valencia (Fenerbache), di babak kedua. Bahkan, sepanjang laga, Ekuador mendapatkan dua peluang emas, tetapi tidak berbuah gol karena bola tendangan terkena tiang dan memantul ke luar.
Meski kalah dalam penguasaan bola (36 persen berbanding 46 persen), Ekuador lebih menyerang dan membahayakan Belanda. Valencia dan kawan-kawan membuat 14 kali tembakan yang empat di antaranya tepat sasaran. Belanda cuma membuat dua tembakan yang satu di antaranya tepat sasaran dan berbuah gol.
Warga Ekuador di Quito, Ekuador, Minggu (20/11/2022) saling berpelukan setelah timnas Ekuador mengalahkan Qatar dalam laga pembuka Piala Dunia Qatar 2022.
Van Gaal mengatakan, tidak peduli jika timnya bermain pragmatis dan meninggalkan pakem total voetbal. Permainan pragmatis ternyata membawa kemenangan, seperti saat menghadapi Senegal. Menurut Val Gaal, Belanda datang ke Qatar dengan misi dan ambisi tertinggi, yakni menjadi juara. Belanda belajar dari tiga kekalahan di final Piala Dunia, yaitu pada edisi 1974, 1978, dan 2010. Juara Eropa 1988 ini pun belum dianggap masuk jajaran tim elite peraih Piala Dunia.
Di sisi lain, Alfaro mengatakan, di Piala Dunia, segala sesuatu yang di awal tampak meyakinkan, bisa berubah dengan cepat. Ekuador tidak ingin bermain aman saat menghadapi Senegal di laga terakhir penyisihan. Mereka harus “membunuh” jika ingin maju lebih jauh di turnamen itu. Prestasi terbaik mereka adalah mencapai babak 16 besar, setelah dihentikan Inggris di edisi Jerman 2006.
Sebelumnya, saat kalah dari Belanda, Pelatih Senegal Aliou Cisse mengatakan, peluang untuk lolos belum habis. Namun, "Singa Teranga", julukan Senegal, harus lebih ganas. Juara Afrika 2021 ini telah membuktikannya dengan membenamkan Qatar, 3-1, kemarin. Mereka menatap Ekuador sebagai mangsa berikutnya untuk setidaknya mengulang prestasi terbaik, yakni melaju ke perempat final di Korea-Jepang 2002.
“Di Piala Dunia tidak ada tempat untuk kesalahan kecil karena itu dapat mengubah segalanya,” kata Cisse yang menilai kekalahan dari Belanda dua gol tanpa balas lebih karena kesalahan minor dalam permainan timnya. (AFP)