Kutukan Mengejar, Perancis Terus Menghindar
Tanpa Benzema dan sederet pemain utama yang cedera, Perancis ternyata masih bisa tersenyum lebar. Australia yang mampu membuat gol cepat pun akhirnya mengakui kekuatan Perancis.
- Perancis menyudahi kutukan juara bertahan pada tiga edisi terakhir yang selalu kalah di laga pembuka.
- Lewat sumbangan 2 gol, Giroud sukses menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa timnas Perancis, menyamai rekor Thierry Henry (51 gol)
- Mbappe semakin berbahaya dengan bantuan Theo Hernandez. Dia mencetak gol lewat sundulan pertama kali dalam sepanjang tahun 2022.
Al-WAKRAH, RABU – Kutukan tim juara bertahan seakan mengguncang nyali skuad Perancis ketika tertinggal lebih dulu dari Australia yang diikuti cederanya bek sayap Lucas Hernandez. Namun, tanpa disangka, Theo Hernandez yang menjadi pengganti darurat justru membangunkan “Si Biru”. Sosok pahlawan yang tidak diharapkan itu juga datang dari pemain lain.
Tiga juara bertahan terakhir, sejak 2010, selalu gagal memenangi laga pembuka Piala Dunia. Sekali imbang dan dua kali kalah. Akan tetapi, tidak sama halnya dengan Perancis yang sukses menumbangkan Australia 4-1 di Stadion Al Janoub, Al-Wakrah, Qatar, pada Rabu (23/11/2022).
Baca juga : Mimpi Buruk Membayangi ”Les Bleus”
Perancis dibuat terkejut oleh gol cepat sayap tim “Kanguru” Craig Goodwin pada menit ke-9. Tim asuhan pelatih Didier Deschamps tidak pernah kemasukan lebih dulu sejak perempat final Piala Dunia Brasil 2014. Apesnya lagi, Lucas mengalami cedera lutut dalam proses gol tersebut. Lucas tidak sanggup bermain lagi.
Kesialan tidak berhenti mengejar. Dua pemain, Karim Benzema dan Christopher Nkunku, dicoret dari daftar skuad akibat cedera di sesi latihan pada sepekan terakhir. Sebelum ke Qatar, duet gelandang di Piala Dunia Rusia 2018, N’golo Kante dan Paul Pogba, juga dipastikan absen akibat cedera.
Namun, cedera itu menjadi berkah terselubung di laga tadi. Theo, pengganti Lucas, membuat permainan lebih hidup. Dia lebih eksplosif membantu serangan ketimbang Lucas yang berposisi asli bek tengah. Hanya 14 menit setelah masuk, Theo langsung menyumbang asis untuk gol penyeimbang gelandang Adrien Rabiot.
Baca juga : Terjun Bebas Realitas Karim Benzema
Pahlawan yang tidak diharapkan juga muncul dari sosok penyerang veteran Olivier Giroud (36). Dia menyumbang sepasang gol. Gol pertamanya yang berawal dari umpan silang Rabiot, membuat Perancis berbalik unggul. Tim lawan kehilangan percaya diri setelah itu.
Kami sempat ketakutan, tetapi mampu bereaksi dengan cepat setelah itu. Bahkan seharusnya kami bisa mencetak lebih banyak gol. Kami telah menemukan cara main efisien.
“Kami sempat ketakutan, tetapi mampu bereaksi dengan cepat setelah itu. Bahkan seharusnya kami bisa mencetak lebih banyak gol. Kami telah menemukan cara main efisien,” kata Giroud yang seharusnya menjadi pelapis Benzema di turnamen ini.
Giroud mencetak golnya yang ke-51 untuk Perancis. Dia menyamai rekor Thierry Henry sebagai pencetak gol terbanyak bersama sepanjang masa untuk “Si Biru”. Giroud juga menjadi pemain Perancis tertua (36 tahun dan 53 hari) yang mencetak gol di Piala Dunia, melewati rekor Zinedine Zidane (34 tahun dan 16 hari).
Pesta Mbappe
Deschamps meninggalkan formasi andalannya, 3-1-4-2, di laga pembuka. Perancis tampil dengan formasi 4-2-3-1. Bintang muda Kylian Mbappe mengisi posisi penyerang kiri. Giroud menjadi ujung tombak, sementara Antoine Griezmann berperan bebas di belakangnya.
Baca juga : Perancis Memerangi Badai Cedera
Masuknya Theo membuat tugas Mbappe di sisi kiri lebih mudah. Sebelumnya, penyerang Paris Saint-Germain itu berjuang sendiri untuk berduel satu lawan satu di sayap. Setelah Theo masuk, Mbappe mengambil posisi lebih ke tengah. Theo yang bertugas menyisir dari sayap. Kombinasi keduanya nyaris selalu membuat lawan kebingungan.
Rabiot, berperan sebagai gelandang box to box, juga lebih condong membantu ke sisi kiri. Alhasil, sisi itu menjadi sumber utama serangan “Si Biru”. Sebanyak 49,2 persen serangan mereka bermula dari sisi kiri pada babak pertama. Adapun gol kedua dan keempat Perancis bermula dari sisi tersebut.
Mbappe pun bersinar terang berkat aktifnya sisi kiri. Dia menyumbang satu gol dan satu asis. Golnya, membuat kedudukan 3-1, terjadi karena posisinya lebih sentral. Dia mencetak gol sundulan, memanfaatkan umpan silang dari sayap kanan, Ousmane Dembele.
Pertama kalinya, Mbappe mencetak gol sundulan sepanjang tahun 2022. “Dia selalu bermimpi untuk mencetak gol sundulan. Jadi jika dia mulai melakukan itu, dia akan menjadi lebih berbahaya. “Saya tahu dia akan siap karena ini adalah kompetisinya,” kata Deschamps sambil tersenyum.
Baca juga : The Analyst: ”Dua Wajah” Perancis dan Kutukan Lama Menjadi Tantangan Deschamps
Aksi Tchouameni
Di sisi lain, gelandang muda Aurelien Tchouameni (22) menjalani debut di Piala Dunia dengan sempurna. Dia seperti bisa menjadi gabungan Pogba dan Kante. Tchouameni berperan menjembatani serangan sepanjang laga, sekaligus menjadi tukang jegal dalam transisi bertahan.
Pemain Real Madrid itu mencatat akurasi umpan 96 persen, 89 kali sentuhan, 4 tekel, dan 3 intersepsi. Lini bertahan Perancis bisa tenang dengan kehadirannya sebagai jangkar. Tchouameni sering ditinggal sendiri di lini tengah karena Rabiot sering maju membantu serangan.
Pelatih Australia Graham Arnold tidak bisa berkata banyak. Dia mengakui kualitas anak asuhnya tertinggal jauh. “Mereka menjadi juara dunia karena sebuah alasan. Kami memulai dengan baik, tetapi mereka terlalu besar, cepat, dan kuat. Mereka adalah tim Perancis,” katanya.
Baca juga : Jalan Terjal Perancis di Piala Dunia Qatar 2022
Kualitas lengkap itulah yang membuat Perancis belum terdampak banyaknya pemain cedera. Kolam talenta pemain mereka sangat luas. Theo misalnya. Pemain pelapis itu merupakan salah satu bek sayap terbaik di Eropa saat ini. Semua posisi punya dua hingga tiga pemain dengan level hampir sama.
Alhasil, Perancis memulai turnamen dengan berada di puncak klasemen Grup D. Mereka akan menghadapi Denmark di laga selanjutnya. Dengan penampilan tadi, seharusnya “Si Biru” kembali masuk perhitungan untuk melangkah jauh. Tidak seperti tiga juara bertahan sebelumnya yang tersungkur di babak grup. (AP/REUTERS).