Ketangguhan Ochoa Matikan Mesin Gol Lewandowski pada Piala Dunia Qatar 2022
Ketangguhan kiper Guillermo Ochoa menggagalkan penalti Robert Lewandowski memaksa hasil laga Meksiko dan Polandia berakhir 0-0 di Grup C Piala Dunia Qatar 2022.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
DOHA, SELASA – Pencetak gol terbanyak Polandia Robert Lewandowski (35) membuang peluang emas untuk memenangi laga kontra Meksiko pada penyisihan Grup C Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion 974, Doha, Selasa (22/11/2022) malam. Tendangan penalti Lewandowski digagalkan kiper Guillermo Ochoa (38) sehingga kedua tim bermain imbang tanpa gol 0-0.
Tendangan dari titik putih berjarak 11 meter dari gawang itu adalah satu dari dua tendangan tepat sasaran yang dihasilkan oleh Polandia sepanjang laga. Penalti diberikan oleh wasit Chris Beath setelah pemeriksaan VAR terhadap klaim pelanggaran oleh Polandia. Lewandowski dilanggar oleh Hector Moreno saat keduanya berebut mengejar bola.
Kegagalan itu juga membuat Lewandowski yang bermian untuk Barcelona membuang peluang untuk mencetak gol perdana di piala dunia. Padahal, Lewandowski adalah top scorer atau pencetak gol terbanyak bagi Polandia dengan 76 gol. Dia jauh mengungguli legenda Wlodzimierz Lubanski (48 gol dari 75 laga kurun 1963-1980).
Lewandowski yang sebelumnya berpanji Bayern Munchen juga pemain terbanyak yang membela tim nasional berjuluk Biało-czerwoni atau Si Putih Merah dari bendera negara dengan 134 laga. Dia jauh di atas pengabdian Kakub Blaszczykowski dengan 108 laga dan menyumbang 21 gol kurun 2006-2019.
Namun, capaian mentereng itu runtuh di hadapan Ochoa, kiper senior Meksiko. Penyelamatan dari tendangan penalti itu menjadi yang pertama di lima edisi piala dunia yang telah diikuti Ochoa. Namun, menjadi penyelamatan keempat ketika berseragam Meksiko. Tiga lainnya terjadi saat Piala Konfederasi FIFA 2017 kontra Portugal, kualifikasi Zona CONCACAF untuk Piala Dunia Brasil 2014 kontra Honduras, dan persahabatan kontra Nigeria pada 2007. Secara total, kiper Club America (Meksiko) ini telah menggagalkan 17 penalti sepanjang karier sejak 2006.
Hasil imbang itu menempatkan Polandia di urutan kedua klasemen sementara Grup C dengan poin 1. Meksiko juga berpoin 1 tetapi di urutan ketiga karena terkena dua kartu kuning atau satu kartu lebih banyak daripada Polandia. Pemuncak klasemen sementara diduduki Arab Saudi dengan poin 3 yang pada laga sebelumnya membuat kejutan dunia dengan kemenangan 2-1 (0-1) atas Argentina, juara Piala Dunia edisi 1978 dan 1986.
Masih ada dua laga lagi yang akan dijalani keempat tim. Hasil imbang itu masih membuka peluang bagi Polandia untuk terus maju ke babak 16 besar. Laga berikutnya, Polandia akan menghadapi Arab Saudi di Stadion Education City, Doha, Sabtu (26/11/2022) pukul 20.00 WIB. Sementara itu, Meksiko akan meladeni Argentina di Stadion Lusail, Al Daayen, Rabu (27/11/2022) pukul 02.00 WIB. Qatar empat jam lebih awal daripada Indonesia.
Di sisi lain, Meksiko yang tampil lebih agresif juga minim peluang emas. Misalnya, tendangan Alexis Vega dari luar kotak penalti dengan mudah dipatahkan oleh kiper Wojcieh Szczesny. El Tri atau Triwarna (hijau-putih-merah) dari bendera negara, julukan Meksiko, membuat 14 tendangan yang empat di antaranya tepat sasaran, tetapi tiada yang berbuah gol. Polandia membuat sembilan tendangan yang cuma tepat sasaran termasuk satu penalti yang dimentahkan.
Pelatih Meksiko Gerardo ‘Tata’ Martino mengatakan, dia sebenarnya sangat mengharapkan timnya dapat menghentikan Polandia. Laga kontra Lewandowski dan kawan-kawan itu penting untuk kelanjutan nasib Meksiko di turnamen. Pada tujuh piala dunia terakhir, Meksiko selalu terhenti di 16 besar dan mereka amat penasaran untuk bisa melaju lebih jauh setidaknya perempat final seperti saat menjadi tuan rumah edisi 1970 dan 1986.
“Kami harus tetap kembali ke jalur persaingan seperti yang kami lakukan,” kata Martino, yang pernah melatih Argentina. Lawan berikutnya sangat berat yakni Argentina, yang selama pertemuan pada Piala Dunia belum mampi dilewati oleh El Tri, misalnya kalah 3-6 pada Piala Dunia Uruguay 1930, kalah 1-2 pada 16 besar Piala Dunia Jerman 2006, dan kalah 1-3 pada 16 besar Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Meksiko berbekal pengalaman Martino yang pernah menangani Argentina ingin memulangkan tim tradisional Amerika Latin itu lebih awal dari Piala Dunia Qatar 2022.
Pemikiran senada juga diutarakan oleh pelatih Polandia Czeslaw Michniewicz. Polandia menyangka dapat memenangi laga kontra Meksiko berbekal pertemuan kedua tim sebelumnya di berbagai ajang. Hasil imbang itu membuat Polandia dan Meksiko berbagi tiga kemenangan, tiga kekalahan, dan tiga laga berakhir seri.
“Sedikit kesalahan mengubah segalanya,” kata Czeslaw. Polandia berusaha mencari kemenangan dari Arab Saudi yang euforia dengan mengalahkan Argentina. Empat laga persahabatan kontra Arab Saudi selalu berakhir dengan kemenangan Polandia. Jika mampu menang pada laga berikutnya atas Si Alap-alap Arab, Polandia akan punya keberanian lebih untuk mengempaskan Argentina. “Argentina selalu menjadi pesaing dan kami akan berusaha mempersulit,” katanya.
Pada piala dunia, Polandia dua kali berhadapan dengan Argentina. Yang pertama pada Piala Dunia Jerman 1974, Polandia menang 3-2 atas Argentina pada laga penyisihan. Empat tahun kemudian, giliran Argentina mengalahkan Polandia di fase penyisihan dengan skor 2-0. (AFP)