Kekalahan telak, 0-6, dari Perancis memperlihatkan masih lebarnya disparitas Indonesia dengan kontestan Piala Dunia U-20. Kesenjangan ini yang harus dikikis oleh Shin Tae-yong dalam waktu yang cukup singkat.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Tim sepak bola Indonesia U-20 gagal memberikan perlawanan dan menelan kekalahan telak, 0-6, dari tim Perancis U-20 di Pinatar Arena Football Center, Murcia, Spanyol, Kamis (18/11/2022). Kekalahan di laga uji coba itu memperlihatkan betapa besarnya disparitas kualitas antara ”Garuda Muda” dan peserta Piala Dunia U-20 tahun depan.
Pelatih tim Indonesia U-20, Shin Tae-yong, mengakui, para pemainnya bermain buruk. Gawang Garuda Muda bahkan sudah bobol di menit ke-4 melalui aksi Andy Diouf. Gol berawal dari kiper Cahya Supriadi yang salah memberikan operan di dalam kotak penalti. Pada momentum tersebut, para pemain Indonesia sedang dalam fase membangun serangan sehingga tidak mengantisipasi serangan kejutan dari Perancis.
Menurut Shin, pemainnya cukup terbebani dengan nama besar Perancis, yang tim seniornya merupakan juara bertahan Piala Dunia. Mereka tidak bisa bermain lepas dan mengeluarkan kemampuan terbaik. Kesalahan fatal Cahya menjadi contohnya.
Laga uji coba ini merupakan salah satu langkah persiapan Indonesia menghadapi dua ajang akbar tahun depan, yaitu Piala Asia U-20 di Uzbekistan dan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Di dua ajang tersebut, Indonesia sudah pasti akan bersaing dengan lawan yang kualitasnya lebih tinggi. Shin mengingatkan para pemain untuk tidak mengulangi sikap seperti saat melawan Perancis ini.
”Kami ingin jika melawan tim yang kuat serta kualitasnya di atas mereka, para pemain jangan takut dan harus kuat mental. Kemampuan pemain sebenarnya baik sekali, tetapi karena takut duluan, jadi kita tidak bisa menampilkan permainan terbaik,” kata Shin, dikutip dari laman resmi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Jumat (18/11/2022).
Perancis menambah pundi-pundi golnya melalui Alexis Tibidi di menit ke-11 dan Matthis Abline di menit ke-39. Babak pertama ditutup dengan keunggulan Perancis, 3-0. Di babak kedua, Perancis kembali menambah tiga gol melalui Abline di menit ke-65, Martin Adeline di menit ke-77, dan Lamine Cisse menit ke-90+2. Hingga laga usai, Indonesia takluk 0-6.
Laga menghadapi Perancis ini menunjukkan besarnya disparitas antara Indonesia dan kontestan Piala Dunia U-20. Perancis merupakan salah satu negara Eropa yang sudah memastikan tiket ke Piala Dunia U-20 2023. Negara Eropa lain yang sudah lolos antara lain Slowakia, Inggris, Israel, dan Italia. Setelah menghadapi Perancis, Indonesia juga akan menjajal Slowakia dalam laga uji coba, Sabtu (19/11/2022).
Lebarnya disparitas antara Indonesia dan Perancis juga dikemukakan Pelatih tim Perancis U-20, Landry Chauvin. Sebagai tuan rumah, Chauvin menyebut Indonesia adalah salah satu lawan yang patut diperhitungkan. Namun, setelah menyaksikan permainan Garuda Muda, Chauvin menilai level tim Perancis berbeda dengan Indonesia.
Kami ingin jika melawan tim yang kuat serta kualitasnya di atas mereka, para pemain jangan takut dan harus kuat mental. Kemampuan pemain sebenarnya baik sekali, tetapi karena takut duluan, jadi kita tidak bisa menampilkan permainan terbaik.
Pemain tim Indonesia U-20, Justin Hubner, marah dan kecewa setelah kalah telak dari Perancis. Indonesia, katanya, terlampau mudah kebobolan gol dan kehilangan bola. Hubner merasakan kekuatan Perancis yang jauh berada di atas Indonesia.
”Kami perlu bermain lebih sederhana. Kami perlu mengoper dan menahan bola di tim. Terkadang kami sudah bisa membangun serangan, tapi ketika memasuki operan di sepertiga akhir itu tidak cukup bagus,” tutur pemain kelahiran Den Bosch, Belanda, ini.
Di laga selanjutnya melawan Slowakia, Hubner menyerukan agar rekan-rekannya lebih berani dalam mengontrol dan menjaga bola. Senada dengan Shin, Hubner juga sepakat ada perasaan sedikit tertekan melawan Perancis. Padahal, para pemain semestinya membuang jauh perasaan tidak berdaya itu dan bisa lebih berani dan nyaman dalam menguasai bola.
”Kami memang kurang percaya diri hari ini,” ujarnya.
Laga uji coba yang dilakukan Garuda Muda ini merupakan bagian dari pemusatan latihan di Spanyol. Sebelumnya, tim sepak bola Indonesia U-20 yang berkekuatan 23 pemain sudah lebih dulu menggelar pemusatan latihan di Antalya, Turki, sejak 16 Oktober 2022. Di Turki, Indonesia melakukan tujuh laga uji coba melawan tim usia muda Turki dan Moldova, juga dengan sejumlah klub lokal di sana.