Unggul pada Momen Penting, Djokovic Taklukkan Tsitsipas
Novak Djokovic tahu benar kapan harus unggul saat berhadapan dengan sesama petenis top dunia. Dia mengalahkan Stefanos Tsitsipas dengan mencuri servis lawan pada gim pertama dan memenangi "tie break" pada set kedua.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
TURIN, SENIN - Novak Djokovic memenangi laga pertamanya dalam turnamen Final ATP di Turin, Italia, dengan mengalahkan Stefanos Tsitsipas pada momen penting. Hasil ini membuka peluang Djokovic ke semifinal, sekaligus menutup kesempatan Tsitsipas menjadi petenis nomor satu dunia.
Dalam persaingan fase penyisihan Grup Merah, Senin (14/11/2022) malam waktu setempat atau Selasa dini hari waktu Indonesia, Djokovic menang dengan skor 6-4, 7-6 (4). Dia berhak atas posisi teratas klasemen sementara karena pada laga lain di grup yang sama, Andrey Rublev menang tiga set atas Daniil Medvedev, 6-7 (6), 6-3, 7-6 (7).
Dengan sisa dua pertandingan bagi masing-masing pemain—babak penyisihan grup berlangsung dalam format round robin—mereka harus memerebutkan posisi dua teratas untuk tampil di semifinal. Pada Grup Hijau, posisi klasemen sementara setelah pertandingan yang berlangsung Minggu adalah Taylor Fritz, Casper Ruud, Felix Auger-Aliassime, dan Rafael Nadal. Keempat petenis itu akan melanjutkan pertandingan pada Selasa ini.
Datang sebagai petenis yang paling berpengalaman, yaitu dengan lima gelar juara Final ATP, Djokovic tahu kapan dia harus unggul atas lawan yang semuanya berstatus petenis top dunia. Saat melawan Tsitsipas, juara Final ATP 2019, dia langsung memenangi gim pertama melalui break point dan mempertahankan setiap servisnya.
Ketika set kedua harus berlangsung hingga tie break, Djokovic pun unggul dengan groundstroke yang menyulitkan lawan untuk mengembalikannya. Kondisi itu bahkan terjadi sejak servis. Tsitsipas selalu kesulitan menebak arah servis Djokovic, pemilik 21 gelar juara Grand Slam.
“Momen mematahkan servis pertama dari Tsitsipas sangat penting. Itu meningkatkan kepercayaan diri dan membuat saya lega karena saya tahu pertandingan akan berlangsung ketat,” kata Djokovic.
Tsitsipas sebenarnya memiliki kesempatan mencuri servis, yaitu pada gim keempat set kedua, setelah Djokovic membuat dua kali double fault. Namun, dikenal sebagai petenis dengan mental tangguh, petenis Serbia itu bisa mempertahankan servisnya.
Saya percaya, pada suatu saat, masih bisa menempati posisi itu (ranking teratas dunia). Saya tidak terburu-buru ingin mencapainya, meski jika terjadi pada pekan ini tentu akan lebih baik. (Stefanos Tsitsipas)
Saat tie break, Djokovic langsung unggul 5-1. Setelah itu, Tsitsipas mendapat tiga poin secara beruntun, hingga akhirnya Djokovic menang pada match point pertama.
“Saya bisa mempertahankan servis dengan baik sepanjang pertandingan. Saya juga senang karena bisa bermain solid pada tiebreak,” ujar Djokovic.
Bagi Tsitsipas, kekalahan itu membuatnya harus memenangi dua laga berikutnya untuk membuka peluang menempati peringkat dua besar Grup Merah. Laga terdekat adalah melawan Medvedev yang akan berlangsung Rabu. Medvedev unggul 7-3, tetapi Tsitsipas memenangi pertemuan terakhir, yaitu pada semifinal Cincinnati Masters.
Tsitsipas juga kehilangan kesempatan menjadi petenis nomor satu dunia pada akhir 2022. Untuk mencapai prestasi itu, dia harus menjuarai Final ATP dengan syarat tak terkalahkan pada penyisihan grup. Posisi yang saat ini ditempati Carlos Alcaraz, yang absen di Final ATP karena cedera otot perut, itu bisa tetap menjadi miliknya atau berpindah ke tangan Nadal. Namun, untuk bisa menggeser posisi yuniornya sesama petenis Spanyol itu, Nadal harus menjuarai turnamen yang tak pernah dilakukannya.
“Saya percaya, pada suatu saat, masih bisa menempati posisi itu (ranking teratas dunia). Saya tidak terburu-buru ingin mencapainya, meski jika terjadi pada pekan ini tentu akan lebih baik,” kata Tsitsipas yang saat ini menempati ranking ketiga dunia.
Kram saat "match point"
Intensitas tinggi pada laga Rublev melawan Medvedev, yang berlangsung dua jam 31 menit, membuat Rublev harus menahan sakit karena kram kaki saat match point. Apalagi, momen itu diwarnai dengan reli sebanyak 37 pukulan, reli yang cukup panjang untuk pertandingan tenis.
“Saya menyemangati diri, ‘Ayo, satu lagi, satu lagi. Kamu harus tetap bermain!’. Saya yakin, Daniil juga lelah. Untuk itu, saya harus tetap berusaha memanfaatkan kesempatan itu,” kata Rublev yang akhirnya telentang, akibat kelelahan, setelah memenangi poin terakhir.
Kemenangan tersebut menjadi yang kedua beruntun bagi Rublev setelah selalu kalah pada empat pertemuan sebelumnya. Salah satu kekalahan yang paling diingat petenis berusia 25 tahun itu adalah pada perempat final Grand Slam Amerika Serikat Terbuka 2020. Saat itu, Rublev kalah 6-7 (6), 3-6, 6-7 (5).
“Kekalahan itu selalu saya ingat karena saya kehilangan fokus setelah kehilangan tie break pada set pertama. Padahal, saya unggul 6-2. Jadi, dalam pertandingan tadi, saya harus selalu mengingatkan diri sendiri agar berjuang pada setiap poin, termasuk pada reli panjang yang gila pada poin terakhir,” tuturnya. (ap/afp)