Euforia dukungan langsung dari komunitas pendukung di arena pertandingan menjadi motivasi berlebih bagi para pemain Piala Presiden E-sport. Ajang itu sekaligus menjadi ajang pamer kreativitas antarpendukung tim.
Oleh
NASRUN KATINGKA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Suasana pada hari kedua penyelenggaraan Piala Presiden E-Sport 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (12/11/2022), semakin meriah. Sejumlah penonton larut dalam euforia bersama komunitas yang mewakili tim gim daring yang bertanding. Pada hari kedua, Piala Presiden mempertandingkan PUBG Mobile, Battle of Satria Dewa, Lokapala, hingga Free Fire.
Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Piala Presiden E-Sport 2022 Matthew Airlangga mengatakan, antusias penonton cukup tinggi meskipun terdapat pembatasan jam sehingga mereka mengubah beberapa skenario. Pada hari pertama penyelenggaraan, tiket terjual tercatat sekitar 1.200 dari total 3.000 yang disediakan.
Sementara hingga pukul 17.00, tiket yang terjual telah mencapai sekitar 2.000 tiket. “Prediksi kami, angka ini masih akan terus meningkat, mengingat hingga pukul 22.00 masih ada gim Free Fire yang mempunyai basis komunitas pendukung yang cukup besar,” ujar Matthew.
Terpantau sejak gim pertama, yaitu ketika PUBG Mobile dipertandingkan sekitar pukul 10.00, penonton umum dan komunitas pendukung telah datang mengisi sejumlah sisi tribune Istora berkapasitas sekitar 7.000 tempat duduk. Mereka datang dengan mengenakan atribut khas tim sambil membawa alat musik drum serta spanduk dukungan.
Selama pertandingan berlangsung, nyanyian dukungan antarkomunitas pendukung terdengar bersahut-sahutan. Tampilnya tim-tim kawakan, seperti EVOS, RRQ RYU, Alter Ego, hingga NFT Sport, membuat persaingan antarpendukung sangat terasa.
Champs merupakan komunitas penggemar RRQ yang telah berdiri sejak tahun 2019. Alle (21), Koordinator Lapangan Champs, mengatakan, meskipun belum terbentuk organisasi secara resmi, mereka selalu solid mendukung semua di tim berbagai divisi gim. Anggota mereka tidak hanya datang dari wilayah Jakarta, tetapi juga dari daerah Jabodetabek lain, seperti Tangerang dan Bekasi.
“Meskipun kami datang dengan jumlah hanya sekitar 50 orang, namun suara nyanyian kami tidak kalah lantang dengan pendukung tim lain yang lebih banyak," ujar Alle.
Ia menambahkan, nuansa persaingan dengan komunitas pendukung tim lainnya jadi lebih seru dengan saling berbalas kreativitas nyanyian seiring pertandingan berjalan. Alle merasa senang dengan perhelatan turnamen secara luring. Pendukung semakin semangat karena bisa bertemu dan mendukung secara langsung para pemain.
Di sisi lain, RRQ RYU, salah satu tim E-Sport tertua di Indonesia yang terbentuk sejak 2013, telah mempunyai komunitas resmi yang terafiliasi dengan tim. Komunitas penggemar mereka dinamai RRQ Kingdom.
Kehadiran penonton membuat kami lebih kompetitif. Meskipun jumlah pendukung kami yang hadir tidak begitu banyak, namun itu sudah membuat kami semakin semangat. (Akbar Putra)
Koordinator Wilayah Jabodetabek RRQ Kingdom, Rizki (27), mengatakan, dukungan selalu mereka berikan di mana pun tim kesayangannya bermain. Namun, perhelatan Piala Presiden menjadi lebih spesial. Untuk pertama kalinya, PUBG Mobile dipertadingkan secara luring.
Menuru Rizki, nyanyian dukungan sejatinya selalu diberikan kapan pun tim bermain, baik daring maupun luring. “Euforia mendukung langsung di lapangan lebih terasa. Para pemain pasti lebih termotivasi juga," kata Rizki.
Akbar Putra, kapten tim NFT E-Sport yang menjuarai turnamen, sangat senang dengan perhelatan PUBG Mobile secara luring. Meskipun berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan, menurut Akbar, mereka tetap bisa merasakan dukungan di Istora mengingat luasnya jaringan basis komunitas pendukung tim itu.
“Kehadiran penonton membuat kami lebih kompetitif. Meskipun jumlah pendukung kami yang hadir tidak begitu banyak, namun itu sudah membuat kami semakin semangat,” ujar Akbar yang memiliki nama alias “Flippy”.