Meski Pasif Bergerak, Atlet ”E-Sports” Tetap Berolahraga Fisik
Meski kerap dinilai sebagai olahraga pasif, para atlet ”e-sports” Indonesia tetap menyempatkan waktu untuk berolahraga fisik guna menjaga performa permainan.
Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah atlet e-sports tetap berolahraga secara fisik meski lebih banyak bergerak pasif kala kompetisi berlangsung. Hal ini dilakukan guna menjaga tubuh tetap bugar.
Pemenang Piala Presiden E-Sport 2022 cabang PUBG Mobile, NFT memiliki kiat tersendiri untuk tetap sehat di tengah padatnya latihan. Berbeda dengan jenis olahraga pada umumnya, para atlet e-sports melakukan pemanasan di bagian tangan karena bagian tubuh itu investasi utamanya.
”Kalau olahraga, ya, melakukan pemanasan jari-jari (tangan),” ujar salah satu anggota NFT, Daffa Ramadhan Sinulingga alias Ramones (22), di tengah ajang Piala Presiden E-Sport 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (12/11/2022).
Para anggota NFT juga berupaya menjaga pola istirahat dengan tidur selama 6 hingga 7 jam per hari. Mereka juga mengendalikan asupan yang masuk ke dalam tubuh dengan memperbanyak mengonsumsi air putih.
Tak hanya itu, para pemain lain juga rutin joging dan peregangan badan seperti yang dilakukan Febrianto Genta alias Svafvel (26) dan Muhammad Afriza atau Boycil (16). Kegiatan-kegiatan fisik tersebut melindungi mereka dari cedera karena olahraga yang dilakukan dengan menatap layar serta duduk di kursi.
NFT yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan, ini rutin melakukan pemeriksaan kesehatan tiap tiga bulan. Pihak manajemen juga menyediakan fasilitas fisioterapi jika para atlet membutuhkannya.
Sebelumnya, NFT berhasil memenangi Winner-Winner Chicken Dinner (WWCD) sebanyak empat kali dalam dua hari putaran final. Tim yang terdiri atas lima orang ini mampu mengantongi total 142 poin dari 10 kemenangan sehingga berada di pucuk klasemen terakhir.
Pola kesehatan yang serupa dilakukan pemain lain dari tim Siam E-Sports yang memenangi cabang Battle of Satria Dewa. Menjelang perlombaan, tim lebih ketat menjaga kesehatan dengan tak memforsir diri berlatih.
”Selama acara utama berlangsung, enggak boleh terlalu lelah, enggak pergi ke mana-mana,” kata anggota Siam E-Sports, Kevin Kurniawan Hasibuan alias Siam (26).
Selain itu, para anggota tim melakukan olahraga fisik sesuai peminatannya masing-masing, seperti push up, sit up sebelum berlatih, jenis latihan yang jadi andalan Billy Aldryan (23), kapten Siam yang dikenal sebagai Lockeey. Gurbinder Singh, yang bernama panggung Worry (21), mengatakan, selain joging tiap pagi, menjaga pola makan termasuk kiat dalam menjaga kesehatan fisik.
Tim lainnya, Dewa United Esports, menyadari pentingnya kesehatan para atlet. Alhasil, tim tersebut sudah melakukan karantina sejak tiga bulan lalu menjelang turnamen Piala Presiden 2022.
Pihak manajemen Dewa United Esports, Achmad Haris (29), mengatakan atlet-atletnya diwajibkan untuk berolahraga fisik tiap pagi, seperti berenang dan tenis meja. Selain meningkatkan kebugaran atlet, terkena paparan sinar matahari turut jadi tujuan utama atlet Dewa United Esports untuk mendukung performa.
Risiko penyakit yang kerap menghantui para atlet e-sports pun beragam, mulai mata lelah karena menatap layar gawai terlalu lama hingga tremor serta gangguan saraf.
Strategi menyeimbangkan olah fisik dan taktik ini menggiring Dewa United Esports menyabet Piala Presiden 2022 cabang Lokapala. Tim ini berhasil mempertahankan posisinya sebagai juara bertahan sejak perhelatan tahun lalu.
Meski demikian, Wakil Ketua Bidang Atlet dan Prestasi Pengurus Besar E-sports Indonesia Yohanes Siagian mengakui belum semua tim aktif mengadakan program kesehatan dan fisik. Sebab, kesadaran atlet-atlet e-sports masih rendah, belum sesuai harapan. Hal ini wajar terjadi karena ekosistem olahraga ini tergolong muda sehingga fokus saat ini masih pertandingan dan pemain.
”Tapi, dengan proses pendewasaan suatu ekosistem, sejumlah hal seperti ilmu olahraga, kesehatan, dan pentingnya pendampingan psikologis akan mulai diakui,” ujar Yohanes saat dihubungi secara terpisah.
Evaluasi
Baik NFT maupun Siam E-Sports mampu berlatih berjam-jam di depan layar. Dalam sepekan, NFT berlatih dari Senin hingga Sabtu mulai pukul 15.00-17.00, berlanjut pukul 19.00-24.00. Sementara itu, Siam E-Sports berlatih setiap hari pukul 21.00-23.00.
Sebelum mengakhiri sesi latihan, kedua tim selalu mengevaluasi performa tiap-tiap anggota, terutama dari segi taktik. NFT mencoba untuk menajamkan keahlian tiap individunya, sedangkan secara tim, mereka berupaya untuk meningkatkan strategi dan kekompakan agar meningkatkan performa permainan.
Sementara itu, Kevin yang mewakili Siam E-Sports ini mengatakan, pengalaman yang kaya menjadi modal utama tim menyabet Piala Presiden 2022. Sebab, sejak 2019, mereka bermain Mobile Legend sehingga dapat menempatkan strategi-strategi yang dimiliki ketika bertanding dibandingkan dengan lawan-lawannya yang rerata masih tergolong baru dalam olahraga e-sports.
Serupa dengan tim e-sports lainnya, Kapten Dewa United Esports Denis Haris alias Flakes (28) menghabiskan waktu sekitar 6 jam untuk berlatih. Selama 2 jam setelah itu dimanfaatkan untuk evaluasi performa dan mendiskusikan taktik permainan.
Achmad Haris menambahkan, timnya memberi porsi untuk berdiskusi dan adu argumentasi memilih strategi yang cocok. ”Ketika main, saat menang akan didiskusikan lagi, ketika kalah apalagi (wajib diskusi),” ujarnya.