Membaca Isi Kepala Southgate dari 26 Pemain Inggris untuk Piala Dunia 2022
Southgate menginginkan stabilitas dari 26 nama yang dipilihnya untuk Piala Dunia Qatar. Padahal, stabilitas bukanlah hal yang dibutuhkan Inggris di Qatar. Mereka lebih butuh perubahan instan.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·5 menit baca
AP/MIKE EGERTON
Manajer Timnas Inggris Gareth Southgate memimpin sesi latihan timnya di St George's Park, Burton-on-Trent, Selasa (20/9/2022), sebelum pertandingan Liga Nasional Eropa antara Italia dan Inggris pada Sabtu (24/9/2022) di Stadion San Siro, Milan, Italia.
Pelatih Inggris Gareth Southgate lebih memilih Harry Maguire, alih-alih bek muda, Fikayo Tomori.
Southgate juga tak memanggil Ivan Toney, penyerang Brentford yang sedang naik daun. Toney merupakan empat dari lima pemain Inggris yang punya kontribusi gol terbesar di klub sejak musim lalu, yaitu 27 gol.
Hanya tiga pemain yang baru pertama kali dibawa Southgate ke turnamen besar, yaitu Conor Gallagher (Chelsea), James Maddison (Leicester), dan Callum Wilson (Newcastle).
Pengumuman 26 nama skuad Inggris untuk Piala Dunia Qatar 2022 menuai pro dan kontra. Pelatih Inggris Gareth Southgate mencoba bermain aman dengan pemanggilan pemain yang sudah dikenalnya lama. Dia meninggalkan beberapa pemain potensial, seperti bek AC Milan, Fikayo Tomori.
Southgate memastikan skuad final “Tiga Singa”, pada Kamis (10/11/2022). Di antara banyak nama, sorotan tertuju kepada bek Manchester United, Harry Maguire. Dia diragukan bisa tampil maksimal karena jarang bermain di klub.
Maguire hanya sekali tampil sebagai pemain mula MU di Liga Inggris dalam dua bulan terakhir. Dia kalah bersaing, bahkan dari bek cadangan “Setan Merah”, Victor Lindelof. Bek berusia 29 tahun itu tidak dalam kondisi fisik dan mental terbaik.
Tren penampilan itu berbanding terbalik dengan Tomori yang tampil reguler di Liga Italia dan Liga Champions Eropa. Meskipun begitu, Southgate nekat memanggil Maguire. “Tomori? Maguire adalah salah satu yang terbaik. Pemain yang lebih muda belum cukup (menggantikannya),” kata sang pelatih.
AP/ANTONIO CALANNI
Reaksi pemain Inggris, Harry Maguire, seusai pertandingan Grup A3 Liga Nasional Eropa antara Italia dan Inggris di Stadion San Siro, Milan, Italia, Minggu (24/9/2022) dini hari WIB. Inggris kalah tipis, 0-1, dari tuan rumah dan terdegradasi ke Divisi B.
Sikap Southgate tampak kontradiktif jika melihat pilihannya di lini serang. Dia tidak memanggil penyerang AS Roma, Tammy Abraham, dengan alasan performa sang pemain tengah menurun dan mengalami paceklik gol. Pelatih 52 tahun itu menyinggung tren penampilan soal Abraham, tetapi tidak dalam kasus Maguire dan Tomori.
Pada saat bersamaan, Southgate juga tak memanggil Ivan Toney, penyerang Brentford yang sedang naik daun. Toney merupakan empat dari lima pemain Inggris yang punya kontribusi gol terbesar di klub sejak musim lalu, yaitu 27 gol.
Empat pemain lain dipanggil, salah satunya penyerang Spurs, Harry Kane, tetapi dia tidak. “Setelah Kane, Anda tidak bisa menemukan striker yang lebih baik di negara ini (daripada Toney). Mustahil,” ucap Pelatih Brentford Thomas Frank.
Di posisi gelandang, pemanggilan pemain Manchester City, Kalvin Phillips, juga diragukan. Dia baru bermain di empat laga dengan total 54 menit sepanjang musim ini. Jumlah itu bahkan masih kurang dari waktu satu pertandingan, 90 menit. Namun, pemanggilan itu bisa dimaklumi karena Inggris tidak punya banyak pilihan gelandang. Phillips juga mulai bugar di laga Piala Liga Inggris, Rabu lalu.
TANGKAPAN LAYAR AKUN TIMNAS INGGRIS DI INSTAGRAM
Daftar pemain Inggris di Piala Dunia Qatar.
Mencari stabilitas
Jika dilihat dari 26 nama yang terpilih, Southgate jelas mengincar stabilitas. Hal itu tercermin dari banyaknya wajah lama yang sebelumnya juga tampil di Piala Eropa 2020, seperti Maguire, Phillips, dan Kane. Adapun sebanyak 20 pemain yang tampil di Qatar nanti sama dengan skuad yang membawa Inggris lolos ke final Piala Eropa.
Hanya tiga pemain yang baru pertama kali dibawa Southgate ke turnamen besar, yaitu Conor Gallagher (Chelsea), James Maddison (Leicester), dan Callum Wilson (Newcastle). Pemain seperti Trent Alexander-Arnold (Liverpool) dan Eric Dier (Spurs), yang tampil di Piala Dunia Rusia 2018, akhirnya kembali ke skuad Tiga Singa setelah sempat absen di Piala Eropa.
Anda bisa mengganti hampir separuh tim dalam pertandingan. Jadi, Anda ingin opsi berbeda untuk setiap momen. (Gareth Southgate)
Southgate terlihat tidak mau berjudi dan mengganggu keharmonisan tim. Maka, ia tidak banyak memanggil pemain baru. Inggris terbilang sukses dengan materi pemain yang hampir sama pada dua turnamen terakhir, yaitu lolos ke semifinal Piala Dunia 2018 dan masuk final Piala Eropa 2020. “Kami ingin memastikan keseimbangan yang tepat untuk skuad ini,”jelasnya.
Menariknya, Southgate tidak memanggil satu pun pemain baru di lini bertahan. Dia menyadari betul, bertahan dalam kesatuan tim butuh proses lama. Adaptasi akan semakin sulit karena Tomori bermain di Liga Italia, saat pemain bertahan lainnya tampil di Liga Inggris.
AFP/MARCO BERTORELLO
Penyerang Torino, Pietro Pellegri (kiri), berjibaku dengan bek AC Milan, Fikayo Tomori, dalam lanjutan Liga Italia Serie A di Stadion Olimpico Grande Torino, Turin, Italia, Senin (31/10/2022) dini hari WIB. Tomori adalah pemain asal Inggris.
Wajah-wajah baru yang dipilih berposisi gelandang dan penyerang. Gallagher, Maddison, dan Wilson, merupakan pemain bertipe gelandang ofensif yang bisa mendatangkan peluang. Mereka tidak butuh banyak waktu adaptasi karena kemungkinan hanya akan menjadi opsi kejutan dari bangku cadangan.
Southgate berkata, pergantian lima pemain di Qatar turut berpengaruh terhadap nama yang dipilih. Dia memanggil beberapa pemain yang punya tipe berbeda, seperti Maddison yang kuat dalam tendangan jarak jauh dan bola mati. “Anda bisa mengganti hampir separuh tim dalam pertandingan. Jadi, Anda ingin opsi berbeda untuk setiap momen,” tambahnya.
Gejolak tim
Stabilitas adalah kunci utama para tim juara Piala Dunia. Beberapa juara terakhir, misalnya Perancis dan Jerman, berjaya karena membangun fondasi tim sejak empat tahun sebelumnya. Mereka punya pelatih yang sama dan materi pemain yang juga nyaris sama.
Masalah terbesarnya, apakah tim asuhan Southgate butuh stabilitas di Qatar? Jika dilihat dari grafik penampilan, mereka lebih membutuhkan perubahan instan ketimbang stabilitas. Skuad Tiga Singa kehilangan taring dalam agenda kompetisi terakhir, yaitu di Liga Nasional Eropa.
Inggris tidak pernah menang sekali pun dari enam laga, yaitu kalah tiga kali dan imbang tiga kali. Padahal, skuad yang dibawanya nyaris selalu sama setiap laga. Skuad itu mirip seperti di Piala Eropa 2020. Lini pertahanan diperkuat Maguire dan serangan dipimpin Kane.
Mirisnya lagi, Kane dan rekan-rekan tidak mampu mencetak satu gol pun dari empat laga Divisi A Liga Nasional, antara lain versus Hongaria dan Italia. Hasil itulah yang membuat mereka terdegradasi ke Divisi B Liga Nasional.
Tren tersebut berbanding terbalik dengan sebelum Piala Eropa. Ketika itu, mereka menyambut turnamen tersebut dengan enam kali kemenangan beruntun. Di titik itu, stabilitas tim menjadi sangat penting. Wajar saja jika mereka berhasil masuk final setelah penantian sejak 1966.
Pilihan Southgate akan terjawab tuntas di Qatar. Stabilitas itu bisa menjadikannya pahlawan Inggris atau justru sebaliknya. Namun, jika bercermin dari tren penampilan dan materi skuad, jangan terlalu berharap kepada Inggris. (AP/REUTERS)
Daftar Lengkap Pemain Inggris untuk Piala Dunia Qatar :
Kiper: Jordan Pickford (Everton), Nick Pope (Newcastle), Aaron Ramsdale (Arsenal)
Bek: Harry Maguire (Manchester United), Luke Shaw (Manchester United), Eric Dier (Tottenham), John Stones (Manchester City), Kyle Walker (Manchester City), Kieran Trippier (Newcastle), Conor Coady (Everton), Ben White (Arsenal), Trent Alexander-Arnold (Liverpool)
Gelandang: Jude Bellingham (Borussia Dortmund), Mason Mount (Chelsea), Conor Gallagher (Chelsea), Declan Rice (West Ham), Jordan Henderson (Liverpool), Kalvin Phillips (Manchester City)
Penyerang: James Maddison (Leicester), Phil Foden (Manchester City), Jack Grealish (Manchester City), Harry Kane (Tottenham), Bukayo Saka (Arsenal), Raheem Sterling (Chelsea), Callum Wilson (Newcastle), Marcus Rashford (Manchester United)