Ganda putra malaysia dan Indonesia menjadikan turnamen mini BNI BrightCup sebagai ajang pemanasan menuju Final BWF di Guangzhou, China, 14-18 Desember 2022.
Oleh
STEPHANUS ARANDITO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ganda putra Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, menjuarai turnamen BNI BrightCup 2022 yang digelar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia di Stadion Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Jumat (11/11/2022), setelah menyapu bersih tiga laga dengan kemenangan. Dalam turnamen yang menggunakan sistem reli poin 1x25 ini, Ong/Teo menang atas pasangan Indonesia Fajar Alfian/Pramudya Kusumawardana, 25-23, mengungguli Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, 25-23, serta pasangan dadakan Malaysia, Aaron Chia/Nur Izzuddin, 25-19.
Sementara itu, ganda putra Indonesia Fajar/Pramudya menjadi runner-up setelah meraih dua poin setelah mengalahkan Chia/Nur, 25-22, dan Bagas/Fikri, 25-23 pada laga penentuan.
Ong mengatakan, pertandingan ini menjadi ajang latihan mereka jelang tampil pada Final BWF di Guangzhou, China, 14-18 Desember 2022. ”Kami menargetkan yang terbaik, format round robin di turnamen ini mirip dengan BWF Final. Jadi, kami harus maksimal dalam setiap pertandingan,” kata Ong setelah bertanding.
Senada dengan Ong, Fajar mengatakan, meski dipasangkan dengan Pramudya karena pasangannya, Muhammad Rian Ardianto, masih sakit, dirinya menganggap turnamen ini sebagai tempat merasakan kembali atmosfer pertandingan. Fajar sudah tidak bermain sejak Perancis Terbuka pada 25 Oktober lalu.
”Ini ajang pemanasan buat saya untuk nanti Final BWF, tadi melawan pasangan Malaysia yang ikut Final BWF juga. Sangat luar biasa permainan tadi, seperti latih tanding untuk turnamen berikutnya,” kata Fajar.
Dia mengatakan, pada Final BWF nomor ganda putra tidak ada pasangan yang mendominasi sehingga turnamen nanti tidak mudah karena kekuatan pasangan hampir merata dari setiap negara. Turnamen ini juga menjadi modal menuju Final BWF karena format pertandingannya sama.
”Sekarang ganda putra sudah rata semua, bahkan nomor satu Takuro Hoki/Yugo Kobayashi juga merata. Mereka tidak mendominasi seperti zamannya Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Jadi, sekarang yang lolos Final BWF itu tinggal siapa yang persiapannya baik, semoga yang terbaik di Final BWF nanti,” tuturnya.
Pelatih ganda putra pelatnas PBSI, Aryono Miranat, memastikan, dua pasang ganda putra Indonesia, Fajar/Rian dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, tidak diberangkatkan ke Australia Terbuka di Sydney, 15-20 November 2022. Mereka memilih mundur untuk fokus berlatih menghadapi Final BWF dan untuk pemulihan kondisi Rian.
”Jadi, di Australia tidak ada wakil, langsung ke Guangzhou. Kami masih punya waktu 1 bulan untuk memperbaiki kekurangan dan mengembalikan kondisi Rian yang baru sembuh,” ucap Aryono.
Menurut Fajar, Australia Terbuka seharusnya menjadi ajang mereka untuk pemanasan menuju Final BWF. Namun, karena kondisi Rian belum memungkinkan untuk bertanding, mereka akan langsung fokus ke Final BWF. ”Rian baru sembuh sehingga belum siap dan belum latihan sampai sekarang. Persiapannya tidak ada, buat apa berangkat (ke Australia),” ucap Fajar.
Dalam turnamen mini PBSI ini, semula empat pasangan yang bertanding adalah Fajar/Rian, Bagas/Fikri, serta dua pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi. Pramudya kemudian menggantikan Rian yang belum pulih sepenuhnya dan Nur Izzuddin menggantikan Soh yang cedera.
Sehari sebelumnya, Jonatan Christie menjadi juara tunggal putra setelah mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting dengan skor 25-23 di laga final. Jojo melaju ke final dengan unggul poin di Grup B, setelah kalah dari Leong Jun Hao (Malaysia), 23-25, dan menang atas Sitthikom Thammasin (Thailand), 25-16. Adapun Anthony melaju ke final setelah menyapu bersih dua kemenangan di babak penyisihan Grup A, mengalahkan Chico Aura Dwi Wardoyo, 25-20, dan Leong Jun Hao dari Malaysia, 25-21.
Penonton yang hadir dalam dua hari ke turnamen ini tidak terlalu ramai. Dengan kapasitas Stadion Tenis Indoor Senayan sebanyak 3.300 kursi, penonton terlihat hanya mengisi sebagian kursi tribune. Setengah bagian tribune juga ditutupi dengan kain hitam. Mereka yang hadir kebanyakan adalah para atlet yunior dari klub bulu tangkis di sekitar Jakarta, ada pula para penggemar bulu tangkis Tanah Air yang berteriak memberikan dukungan bagi pemain kesayangannya.