Dalam Borobudur Marathon 2022, ada sejumlah wajah baru yang berpartisipasi di perlombaan ”elite race”. Itu membuat tingkat persaingan lebih sengit dan tidak menutup kemungkinan lahir juara baru.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH, MEGANDIKA WICAKSONO, NINO CITRA ANUGRAHANTO
·5 menit baca
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Peserta Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng kategori elite race dan Bank Jateng Young Talent berlatih di Kompleks Hotel Puri Asri, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (11/11/2022).
Sejumlah pelari baru berpartisipasi dalam elite race pada Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng. Keberadaan mereka meningkatkan persaingan di ajang tahunan yang kini mengusung tema ”Stronger to Victory” atau ”Lebih Kuat Menuju Kemenangan”.
Jumat (11/11/2022) pukul 05.00, sejumlah pelari elite race dan Bank Jateng Young Talent atau lomba lari 10K untuk pelari muda bersiap untuk latihan di pinggir Kali Progo yang mengalir di pelataran Hotel Puri Asri, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Setelah panitia memberikan arahan, mereka pun berlari bersama yang diawali oleh rombongan elite race.
Dari 36 pelari elite race yang turun latihan, tampak Hendro Yap (32) paling bersemangat dan berlari jauh meninggalkan rombongan besar.
”Secara realistis, saya pasti ingin menang di sini demi kebanggaan dan tentunya hadiah. Dan, saya ingin melawan keterbatasan, ingin membuktikan bahwa atlet jalan cepat bisa menang atas atlet lari jarak jauh,” ujar atlet asal Medan, Sumatera Utara, tersebut.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Peserta Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng kategori elite race berlatih di Kompleks Hotel Puri Asri, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (11/11/2022).
”Walau berstatus atlet jalan cepat pemusatan latihan nasional (pelatnas), Hendro sesekali ikut lomba maraton yang dimulai sejak 2018. Bagi atlet kelahiran 24 Oktober 1990 itu, banyak korelasi antara jalan cepat dan maraton, yakni sama-sama mengandalkan fisik, stamina, daya tahan, dan frekuensi langkah kaki. Bahkan, jalan cepat cenderung lebih sulit walau jaraknya lebih pendek karena harus menjaga teknik sepanjang lomba.
”Yang membuat saya tertarik karena Borobudur Marathon terkenal punya manajemen yang rapi dan profesional, serta punya rute yang menantang. Bagi saya, ajang ini sangat berpotensi menjadi lomba wisata kelas dunia,” kata peraih empat emas jalan cepat 20 kilometer SEA Games sepanjang 2013-2019 tersebut.
Di ajang maraton, catatan waktu terbaik Hendro adalah 2 jam 51 menit saat meraih perunggu Jakarta Marathon 2017. Torehan itu masih jauh dari peserta lain, seperti pelari asal Sumatera Barat, Hamdan Syafril Sayuti, dengan waktu terbaik 2 jam 28 menit; pelari Kalimantan Selatan, Muhammad Ady Saputra (2 jam 28 menit); pelari Kalimantan Barat, Musa (2 jam 35 menit); dan pelari Nusa Tenggara Timur, Eldak Kafolamau (2 jam 35 menit).
Hendro, salah satu peserta Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng kategori elite race, berlatih di Kompleks Hotel Puri Asri, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (11/11/2022).
Hamdan memang langganan ikut Borobudur Marathon dan meraih emas pada 2017 dan 2018. Ia percaya akan lahir juara baru dalam Borobudur tahun ini karena sejumlah pelari lebih muda yang semakin matang dan pelari debutan yang siap membuat kejutan.
Mantan pelari pelatnas di SEA Games Singapura 2015 itu memperkirakan, tiga besar akan dikuasai Ady yang meraih perak pada Borobudur Marathon 2019 dan 2021; pelari asal Sumatera Barat, Iqbal Saputra (perunggu 2021); dan Musa.
”Ketiganya sedang berada di usia emas dan dalam kondisi bugar atau tidak cedera dalam enam bulan terakhir,” ujarnya.
Di luar itu, Hendro dinilai tetap berpotensi melakukan kejutan. ”Kelebihan Hendro adalah mental juaranya yang kuat,” kata Hamdan.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Peserta Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng kategori elite race pemanasan sebelum berlari ringan di Kompleks Hotel Puri Asri, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (11/11/2022).
Adapun Hamdan tidak percaya diri bisa bersaing di tiga besar tahun ini. Sebab, enam bulan sebelumnya, dia mengalami cedera otot betis kiri. Pemulihannya memakan waktu sekitar tiga bulan. Baru sebulan terakhir, dirinya bisa berlatih seperti sediakala.
”Kalau ada waktu dua-tiga bulan lagi, mungkin saya lebih berani untuk menargetkan naik podium,” ujarnya.
Pelari putri
Di kelompok putri, mantan ratu lari jarak jauh Indonesia, Triyaningsih (34), kembali berpartisipasi setelah finis ketujuh dari sepuluh pelari putri yang finis dalam Borobudur Marathon tahun lalu. Tak dimungkiri, Triyaningsih adalah legenda hidup Merah Putih dengan rekor nasional maraton putri 2 jam 31 menit 49 detik.
Namun, Triyaningsih yang mengoleksi 11 emas SEA Games sepanjang 2007-2017 tak sekuat dahulu. Karena sejumlah faktor, pelari asal Semarang, Jateng, itu tidak lagi berada di pelatnas dan kesulitan bersaing menjadi yang terbaik dalam ajang nasional dan internasional.
Tak heran, Triyaningsih tak muluk-muluk kali ini. ”Untuk menaikkan rekor, mungkin tak sekarang, yah. Aku lebih menjaga kondisi saja,” kata pelari kelahiran 15 Mei 1988 itu.
Peserta Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng kategori Bank Jateng Young Talent berlatih di Kompleks Hotel Puri Asri, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (11/11/2022). Sebanyak 30 pelari muda berbakat putra dan putri akan berlari sejauh 10 kilometer pada Borobudur Marathon 2022 pada Jumat (12/11/2022).
Kendati demikian, peluang Triyaningsih naik podium tetap terbuka. Apalagi dua pelari putri dari tiga besar Borobudur Marathon tahun lalu, yakni pelari asal Sumut, Odekta Elvina Naibaho, yang meraih emas; dan pelari Kalimantan Timur, Irma Handayani, yang merebut perunggu; tidak berpartisipasi tahun ini.
Untuk menaikkan rekor, mungkin tak sekarang yah. Aku lebih menjaga kondisi saja.
Belum lagi, sebagian peserta lainnya juga sempat vakum ikut perlombaan karena pandemi. ”Semasa pandemi kemarin, itu, kan, lama dua tahun enggak ada event, enggak tahunya ini ada panggilan Borobudur Marathon. Selama tidak ada lomba, saya kadang malas latihan. Mau latihan pun ada masa jenuhnya. Tapi, pas kepanggil ke sini, saya akan mencoba yang terbaik,” tutur pelari putri asal Sumatera Barat Elite Race Yulianti Utari.
Batu loncatan
Tahun ini, untuk pertama kali, Borobudur Marathon menyelenggarakan lomba khusus untuk pelari muda. Tujuannya, membangun ekosistem lari nasional agar terus berkelanjutan. Sebab, pelari muda adalah calon penerus para seniornya.
Sebanyak 30 pelari Young Talent terdiri dari 23 putra dan tujuh putri, semuanya antusias. Mereka menjadikan ajang itu sebagai batu loncatan untuk menembus level lebih tinggi, antara lain promosi menjadi atlet pelatnas suatu hari nanti.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Peserta Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng kategori Bank Jateng Young Talent berlatih di Kompleks Hotel Puri Asri, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (11/11/2022).
Namun, karena jarang ada lomba untuk pelari muda, sulit menebak siapa yang akan keluar sebagai yang terbaik. Boleh jadi, hanya pelari yang menyiapkan diri dengan optimal dan tidak terbawa nafsu di awal lomba yang bakal finis terdepan.
”Paling tidak, saya ingin memperbaiki catatan waktu di sini, dari biasanya sekitar 46 menit menjadi 44 menit. Soalnya persiapan sekarang lebih matang dan benar-benar detail,” tutur pelari putri asal Jawa Tengah, Naura Yumna Dhau (16).