Portugal sang juara Piala Eropa Perancis 2016 dan Liga Nasional Eropa 2019 tertantang melampaui capaian terbaik dengan mencoba menembus final bahkan bermimpi kampiun di Piala Dunia Qatar 2022.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
AP PHOTO/LUIS VIEIRA
Penyerang timnas Portugal Cristiano Ronaldo mengangkat tangannya sebagai reaksi atas kehilangan peluang mencetak gol pada pertandingan sepak bola Liga Nasional UEFA antara Portugal dan Spanyol di Stadion Kota di Braga, Portugal, Selasa, 27 September 2022.
Piala Dunia Qatar 2022 menjadi kesempatan terakhir megabintang Portugal Cristiano Ronaldo alias CR7 untuk membawa tim nasionalnya berprestasi lebih baik. Capaian terbaik Portugal di urutan ketiga terjadi sudah amat lama yakni di Piala Dunia Inggris 1966. Mungkinkah Selecao das Quinas menembus final bahkan juara di pesta bola di Qatar?
Dalam prestasi sepak bola, Portugal memang tidak seperti tim dari negeri jajahan yakni Brasil yang berstatus terbanyak juara dengan lima gelar. Portugal yang masih ditangani Fernando Santos juga belum semoncer seteru tetangga Spanyol yang juara Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Namun, tim semenanjung Iberia ini punya tugal atau paku sepatu sepak bola yang meninggalkan prestasi abadi dalam diri Ronaldo.
Bersama CR7, Portugal bisa mewujudkan capaian yang seolah mustahil. Lihatlah keajaiban di Piala Eropa Perancis 2016. Di final, Portugal menjungkalkan tuan rumah Perancis untuk merebut trofi mayor perdana. Pada 2019, Portugal bersama CR7 menjadi kampiun Liga Nasional Eropa.
Pelatih Portugal Fernando Santos dalam pertandingan terakhir Grup A2 Liga Nasional Eropa antara Portugal dan Spanyol di Stadion Municipal de Braga, Portugal, Rabu (28/9/2022) dini hari WIB. Spanyol mengalahkan Portugal, 1-0.
Legenda tinju dunia Muhammad Ali pernah berujar impossible is not a fact, is an opinion … impossible is temporary, impossible is nothing. Jika diartikan menjadi kemustahilan bukan fakta melainkan opini, temporer. Tiada kemustahilan, segala sesuatu memungkinkan dicapai. Portugal sudah dua kali sukses membuktikannya.
Meski sudah berumur dan diyakini berada di ujung karier profesional, kemampuan CR7 belum habis. Portugal belum bisa menggantikan sosok integral dan vital pemain yang kini kembali membela Manchester United. Ronaldo menyumbang gol terbanyak bagi Portugal dalam kualifikasi tim menembus putaran final Piala Dunia Qatar 2022 dengan kontribusi enam gol.
Rekor-rekor yang hampir mustahil dipatahkan telah terukir dalam kehidupan CR7 bersama Portugal. Dialah satu-satunya pemain yang telah menjalani empat pesta bola terakbar. Piala Dunia Jerman 2006, Afrika Selatan 2010, dan Brasil 2014 berhias masing-masing 1 gol. Di Rusia 2018, Ronaldo melompat dengan sumbangan 4 gol. Di Piala Dunia Qatar 2022, pundi-pundi gol bisa bertambah dan jika terwujud menjadi satu-satunya pemain di dunia yang mencetak gol di lima edisi pesta bola.
Sebanyak 189 laga telah dijalani CR7 bersama Portugal. Ronaldo menyumbang 117 gol yang menjadikannya pencetak gol tersubur sepanjang masa Portugal. Belum lagi capaian individu yang gemilang terutama lima trofi Liga Champions dan lima penghargaan Ballon d’Or.
“Perjalanan karierku belum akan berakhir,” kata Ronaldo beberapa waktu lalu. Mantan pemain Real Madrid ini masih berambisi besar di Piala Dunia Qatar 2022 dan ingin terlibat di Piala Eropa Jerman 2024. Jika dilibatkan ke Jerman, usianya menembus 39 tahun. Namun, Ronaldo tetap disiplin menjaga kebugaran, yang membuat Portugal tampaknya masih akan terus memaksimalkan jasa sang megabintang.
Pendukung Portugal mengibarkan bendera negaranya saat melawan Serbia dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa grup A di Stadion Luz, Lisabon, Portugal, Senin (15/11/2021) dini hari WIB. Dukungan penuh penonton gagal mengantarkan Portugal meraih poin penuh di kandang setelah kalah 1-2 atas Serbia.
Menantang
Menurut bek Ruben Dias, Portugal sedang termotivasi tinggi untuk memenangi trofi di Qatar. Inilah waktu yang tepat sekaligus terakhir bagi generasi emas membuktikan diri mampu membawa Portugal lebih baik daripada era Eusebio dengan 9 gol di Piala Dunia Inggris 1966. Ronaldo (37), Pepe (39), dan Joao Moutinho (36) jelas menjadikan Qatar edisi pamungkas pesta bola terakbar dalam karier internasional mereka.
“Ketiganya membekas dalam seluruh generasi penerus sepak bola di Portugal. Suatu kehormatan besar berjuang bersama mereka,” kata Dias. Itulah motivasi ekstra besar bagi segenap pemain Portugal untuk berjuang sampai ujung penghabisan.
AFP/PATRICIA DE MELO MOREIRA
Pendukung Portugal memadati tribune saat pertandingan Portugal melawan Swiss dalam babak penyisihan Liga Nasional Eropa grup 2 di Stadion Jose Alvalade, Lisabon, Portugal, Senin (6/6/2022) dini hari WIB. Portugal menang telak 4-0.
Dias juga didukung barisan pemain muda yang bersemangat misalnya Joao Felix, Rafael Leao, Pedro Neto, dan Diogo Dalot. Mereka akan mencoba mengarungi kerasnya Grup H melawan Ghana, Uruguay, dan Korea Selatan. Cuma Ghana dengan 4 kali menembus turnamen berada di bawah Portugal yang baru 8 kali berpartisipasi dari 22 edisi. Uruguay 14 kali sedangkan Korea Selatan 11 kali.
Dengan modal pernah menjadi raja Eropa, perjalanan Portugal ke Qatar juga tidak mulus. Mereka harus melewati babak play off termasuk kemenangan atas tim semenjana Makedonia Utara demi menembus putaran final turnamen terakbar sepak bola. Keberadaan megabintang Ronaldo dan pemain gaek Pepe dan Moutinho bisa menjadi kekuatan sekaligus kelemahan untuk misi mustahil menjadi juara. Namun, mereka sudah pernah mengalahkan kemustahilan sehingga perlu mencoba sekali lagi. (REUTERS/AFP/FIFA)