Opta: 30 Menit Awal Menentukan Takdir Derbi London
Musim ini, Arsenal begitu tangguh pada 30 menit pertama. Sebaliknya, Chelsea sering sekali menyesal akibat terlambat panas.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LONDON, SABTU — Hasil akhir sepak bola ditentukan dalam 90 menit. Namun, tidak dengan pertarungan derbi London antara Chelsea dan Arsenal di Stamford Bridge pada Minggu (6/11/2022) malam WIB. Tanda tanya pemenang duel itu bisa terjawab pada 30 menit pertama laga.
Arsenal bertandang ke markas tim rival sekota dengan kepercayaan diri setinggi langit. Skuad asuhan manajer Mikel Arteta itu datang sebagai pemuncak klasemen sementara Liga Inggris. Pada saat bersamaan, mereka selalu membawa tiga poin dari Stamford Bridge dalam dua kunjungan terakhir.
Derbi hampir pasti akan berjalan sengit, seperti sejarah pertemuan kedua tim sebelumnya. Laga itu lebih dari sekadar pertandingan biasa. Mereka sama-sama bertaruh gengsi untuk memperebutkan titel tim terbaik di ibu kota Inggris. Hasilnya antara ”London itu Merah” atau ”London itu Biru”.
Meskipun begitu, 30 menit pertama laga mungkin sudah cukup untuk melihat hasil akhir derbi. Kuncinya terletak di Chelsea. Tim asuhan manajer Graham Potter itu harus mampu menahan gempuran ”Si Meriam” pada setengah jam pertama. Jika tidak, mereka akan kembali mengecewakan pendukung di Stamford Bridge.
Seperti data yang diterima Kompas dari Opta, Arsenal adalah tim yang begitu digdaya pada setengah jam pertama musim ini. Gabriel Jesus dan rekan-rekan telah mencetak 11 gol dalam kurun waktu tersebut, melampaui tim mana pun di Liga Inggris.
Modal 30 menit pertama itu yang sukses membuat Arsenal punya catatan nyaris sempurna di liga, 10 menang dan 1 seri dalam 12 laga. Mereka juga menjadi satu-satunya tim yang belum kemasukan gol dalam setengah jam pertama.
Potter menyadari ancaman itu. ”Saya pikir akhir-akhir ini hasilnya tidak terlalu baik (untuk Chelsea). Ini adalah derbi London dan semuanya bisa terjadi. Karena itu, kami harus selalu positif, bermain baik sejak awal dengan memanfaatkan dukungan penonton. Dukungan itu akan sangat berarti,” ucapnya.
Krusialnya awal laga juga sudah terbukti dalam dua pertemuan terakhir Chelsea dengan Arsenal di Stamford Bridge. ”Si Biru” takluk 2-4 dalam pertemuan terakhir, 20 April 2022. Kekalahan itu tidak lepas dari dua gol Arsenal, lewat Eddie Nketiah dan Emile Smith Rowe, pada 27 menit awal. Gol itu membuat tim tamu dua kali unggul pada paruh pertama.
Chelsea juga kalah 0-1 pada 12 Mei 2021. Gol semata wayang di laga tersebut dicetak oleh Smith Rowe pada menit ke-16. Kecolongan itu membuat tim tuan rumah tidak mampu bangkit lagi. Momentum berpindah seketika ke skuad tim tamu. Dalam dua kunjungan itu, Arsenal dipimpin oleh Arteta.
Dalam rezim Potter, Chelsea baru kalah sekali. Mereka takluk 1-4 dari Brighton pada pekan lalu. Kekalahan pertama dalam 10 laga itu juga disebabkan oleh penampilan buruk pada paruh awal. Mereka sudah tertinggal 0-2 saat laga baru berjalan 14 menit.
Mereka sangat konsisten sejak Graham mengambil alih. Karena itu, kami harus benar-benar siap untuk laga nanti.
Karena itu, haram bagi Si Biru untuk terlambat panas dalam laga nanti. Ini mengingat pertahanan Arsenal juga sangat solid dalam 15 menit terakhir laga. Menurut Opta, anak asuh Arteta menjadi satu dari tiga tim (bersama Brighton dan Southampton) yang belum kemasukan pada 15 menit terakhir.
Arsenal memiliki starter dengan rerata usia termuda musim ini, 24,43 tahun. Barisan darah muda itu yang membuat mereka tampil meletup-letup sejak awal laga, terutama ketika punya momentum. Trio penyerang, Gabriel Jesus (25), Gabriel Martinelli (21), dan Bukayo Saka (21), patut diwaspadai Chelsea. Ketiganya sudah berkontribusi total 14 gol dan 12 asis di Liga Inggris.
Di sisi lain, Arsenal patut khawatir dengan manajer lawan. Potter punya rekor cemerlang ketika menghadapi mereka. Ketika masih bersama Brighton, Potter mencatat tiga kali menang dan satu seri lawan Arsenal. Tidak ada tim yang lebih sering dikalahkan Potter daripada Arsenal.
”Saya tidak bisa menghakimi (perubahan di era Potter), tetapi Anda bisa melihat ide yang sama (di Chelsea), seperti saat dia bersama Brighton. Mereka sangat konsisten sejak Graham mengambil alih. Karena itu, kami harus benar-benar siap untuk laga nanti,” ujar Arteta.
Adapun pertandingan nanti akan menjadi pertama kalinya bagi penyerang Chelsea Pierre-Emerick Aubameyang berhadapan dengan mantan timnya, Arsenal. Dia mencetak 68 gol dalam 128 penampilan bersama Arsenal di Liga Inggris, sebelum didepak pada awal 2022. (AP/REUTERS)