Pemain non unggulan meraih kemenangan atas pemain unggulan pada babak semifinal. Salah satu modal kemenangan itu adalah kepercayaan diri.
Oleh
Agustinus Yoga Primantoro
·2 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS - Tunggal putri non-unggulan Kanaya Anisya Putri mengalahkan sesama wakil Indonesia yang merupakan unggulan pertama, Chiara Marvella Handoyo, 17-21, 17-21, pada babak semifinal tunggal putri kelompok umur taruna (U-19) di Gedung Olahraga PB Jaya Raya Kota Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (5/11/2022). Hasil itu membawa Kanaya ke final Yonex Sunrise Pembangunan Jaya Raya Junior International Challenge 2022 untuk bertemu sesama pemain non-unggulan asal Taiwan, Hsing Chen Tsai.
Ibarat "Daud-Goliath", Kanaya harus berhadapan dengan Chiara yang memiliki postur badan lebih tinggi sekitar 20 sentimeter. Namun, Kanaya mampu memberikan perlawanan, bahkan gim pertama pun menjadi miliknya.
"Dia (Kanaya) bermain lebih agresif. Tadi saya mainnya jadi kurang nyaman karena sudah diserang duluan gitu," ucap Chiara.
Kemenangan yang diraih Kanaya tidak semata jatuh dari langit. Pebulu tangkis asal klub Exist Mansion tersebut harus beradu mental sebelum bertanding melawan lawannya yang menempati peringkat ke-36 yunior dunia.
"Sebelum bermain, saya sudah mempersiapkan strategi bermain. Dari awal juga saya sudah cukup yakin dan berani," kata Kanaya.
Dukungan dari arah tribun penonton semakin meningkatkan kepercayaan diri kanaya. Riuhnya suara balon tepuk pun semakin mengukuhkan perjuangannya meraih tiket babak final.
Sebelum bermain, saya sudah mempersiapkan strategi bermain. Dari awal juga saya sudah cukup yakin dan berani.
Sepanjang jalannya pertandingan, Kanaya terbiasa dengan pola permainan Chiara. Meski tempo permainan cenderung lambat, poin demi poin dapat dikumpulkan olehnya.
"Tadi mainnya cukup enak. Lawan kalau dikasih bola cepat justru lebih bagus, sehingga saya harus mainkan bola-bola panjang," lanjut Kanaya.
Di sisi lain, pada babak semifinal ini Chiara merasa belum menunjukkan performa terbaiknya. Beberapa kali ia justru membuat kesalahan yang berbuah poin untuk Kanaya.
Selain itu, Chiara juga sempat terjatuh saat mengejar bola pendek dari Kanaya. "Kemarin habis cedera pinggang selama dua bulan sehingga persiapan untuk kejuaraan ini hanya dua minggu," kata pemain asal Klaten, Jawa Tengah itu.
Dengan hasil tersebut, laga final yang akan digelar Minggu (6/11) akan mempertemukan Kanaya dengan Hsing Chen Tsai (Taiwan). Hsing mengalahkan pemain unggulan keenam, Yi Xing Ung (Malaysia), 21-17, 21-14.
"Yang terpenting yakin dulu saja. Saya mau berusaha dulu di lapangan tanpa memikirkan menang kalah dulu karena saya hanya ingin bermain maksimal dan mengeluarkan senjata yang saya punya," kata Kanaya.