Sorotan Derbi London tertuju ke Aubameyang dan Arteta. Pemain dan manajer yang pernah setim itu kini sama-sama mencari pembuktian.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LONDON, SABTU – Arsenal sanggup melupakan sang mantan kapten dan penyerang, Pierre-Emerick Aubameyang, hanya kurang dari setahun berkat sosok Gabriel Jesus. Auba yang menyeberang ke tim rival sekota, Chelsea, akan membuktikan kesalahan besar ‘Si Meriam” dalam Derbi London.
Laga derbi bertajuk pengukuhan “Raja London” itu akan berlangsung di Stamford Bridge, pada Minggu (6/11/2022) pukul 22.00 WIB. Arsenal berkunjung dengan rekor empat kemenangan beruntun atas tim London. Mereka menantang tuan rumah Chelsea, tim penguasa ibu kota Inggris dalam dua dekade terakhir.
Hawa panas sudah terasa jelang derbi akibat narasi pertemuan Auba dengan Arsenal. Untuk pertama kali, striker asal Gabon itu akan berhadapan dengan mantan timnya setelah didepak pada Januari lalu. Dia mencetak 92 gol dalam 163 penampilan bersama “Si Meriam” pada rentang empat tahun, 2018-2022.
Auba yang punya tato seragam Arsenal di tangannya, sudah mengubur kisah romantis itu. Dia ingin membuktikan diri. “Arsenal, tidak ada urusan personal. Saya kembali, saya ‘biru’, dan saya sudah siap,” tegasnya sambil menunjuk logo Chelsea dalam video promosi BT Sport.
Kisah Auba bersama Arsenal berakhir tidak baik-baik. Manajer Mikel Arteta mengasingkan anak asuhnya karena masalah indispliner yang berulang, tidak kembali tepat waktu setelah izin bertemu ibunya. Dalam serial dokumenter Amazon “All or Nothing: Arsenal”, Auba juga dituduh kehilangan motivasi bermain karena sering terlambat dan tidak serius di latihan.
Tensi antara Auba dan Arteta memanas setelah perpisahan. Oktober lalu, video lama Auba tersebar di media sosial. Dia berkata, Arteta tidak mampu menangani pemain bintang. Itulah alasan sang manajer membuangnya dan hanya mengandalkan skuad berisi pemain muda.
Derbi London pun akan sangat emosional dan menjadi panggung pembalasan paling tepat untuk Auba. Penyerang 33 tahun itu sudah membuktikan masih bertaji setelah pindah, di Barcelona maupun Chelsea. Musim ini, dia sudah menyumbang 3 gol dan 2 asis untuk Chelsea dalam 11 penampilan seluruh kompetisi.
Pada akhirnya, itu adalah keputusan yang sudah kami ambil. Ketika seorang pemain punya peran penting pada masa lalu, Anda hanya bisa mengharapkan yang terbaik untuknya. Saya melihat dia bahagia (di Chelsea). Tentu, dia akan sangat berbahaya untuk kami di laga nanti,
“Pada akhirnya, itu adalah keputusan yang sudah kami ambil. Ketika seorang pemain punya peran penting pada masa lalu, Anda hanya bisa mengharapkan yang terbaik untuknya. Saya melihat dia bahagia (di Chelsea). Tentu, dia akan sangat berbahaya untuk kami di laga nanti,” kata Arteta.
Di sisi lain, laga nanti juga akan spesial untuk Arteta. Manajer asal Spanyol itu akan menjalani laga ke-150 bersama Arsenal. Saat bersamaan, dia juga bisa menunjukkan lagi sebaik apa Arsenal saat ini dengan penyerang yang punya motivasi penuh, yaitu Jesus.
“Si Meriam” sudah memperlihatkan perkembangan pesat itu musim ini. Jesus bersama barisan pemain muda, mengantar Arsenal di puncak klasemen Liga Inggris hingga pekan ke-12.
Jesus belum menemukan ketajaman lagi di depan gawang, tidak mencetak gol dalam 8 laga terakhir. Namun, perannya di Arsenal lebih besar dari sekadar pencetak gol. Pemain yang sudah menyumbang 5 gol dan 5 asis di Liga Inggris itu merupakan pemberi kehidupan di kotak penalti lawan.
Menurut data Opta yang diterima Kompas, Jesus menjadi pemain Liga Inggris dengan sentuhan terbanyak di kotak penalti (124 kali). Agresivitas sang penyerang asal Brasil itu sukses mempermudah rekan-rekannya. Dia membuka ruang sekaligus menciptakan pergerakan yang sering berujung gol.
Bersama Jesus, tim tamu semakin percaya diri mempertahankan rekor positif di Stamford Bridge. Arsenal selalu menang dalam dua kunjungan terakhir ke markas Chelsea. Terakhir kali, mereka berjaya dalam derbi lewat kemenangan telak 4-2.
30 menit krusial
Setengah jam pertama laga akan sangat krusial untuk kedua tim. Kuncinya terletak di Chelsea. Tim asuhan manajer Graham Potter itu harus mampu menahan gempuran lawan pada awal laga. Jika tidak, mereka akan menyesal lagi di Stamford Bridge.
Menurut Opta, Arsenal adalah tim yang begitu digdaya pada 30 menit pertama musim ini. Jesus dan rekan-rekan telah mencetak 11 gol dalam kurun waktu tersebut, melampaui tim mana pun di Liga Inggris. Adapun mereka juga satu-satunya tim yang belum kemasukan pada setengah jam pertama.
Potter menyadari ancaman itu. “Saya pikir akhir-akhir ini hasilnya tidak terlalu baik (untuk Chelsea). Ini adalah Derbi London dan semuanya bisa terjadi. Karena itu, kami harus selalu positif, bermain baik sejak awal dengan memanfaatkan dukungan penonton. Dukungan itu akan sangat berarti,” ucapnya.
Arsenal punya rekor pertemuan positif atas Chelsea belakangan ini. Namun, tidak sama halnya saat bertemu Potter. Ketika masih melatih Brighton, Potter mencatat 3 menang dan 1 seri dalam 6 laga lawan Arsenal. “Si Meriam” adalah tim yang paling sering dikalahkan Potter. (AP/REUTERS)