Puncak badai cedera para calon pemain Piala Dunia diprediksi terjadi pada sepekan ke depan, yaitu pekan terakhir bersama klub sebelum berangkat ke tim nasional masing-masing.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LONDON, JUMAT — Bagi calon pemain di Piala Dunia Qatar 2022, sepekan ke depan akan sangat menyeramkan. Mereka menghadapi pekan terakhir sebelum bergabung tim nasional dengan ancaman cedera di depan mata. Puncak keletihan akibat jadwal padat dan jeda waktu minim untuk pemulihan bisa menjadi pengubur mimpi mereka.
Teranyar, bek sayap Arsenal, Takehiro Tomiyasu, harus digantikan pada paruh babak kedua dalam pertandingan Liga Europa lawan FC Zurich di Stadion Emirates, London, Jumat (4/11/2022) dini hari WIB. Pemain yang masuk 26 nama final skuad tim nasional Jepang itu mengalami masalah otot kaki.
Cedera itu cukup mengkhawatirkan. Tomiyasu sempat terduduk untuk mendapat perawatan di lapangan selama beberapa menit. Wajahnya tampak resah ketika perawatan dan berjalan keluar lapangan. Dia seharusnya bergabung dengan timnas pekan depan untuk persiapan Piala Dunia yang mulai pada 20 November.
Kami tidak tahu. Dia bermasalah dengan cedera otot dan kami tidak mau mengambil risiko. Kami akan memeriksa kondisinya dalam 48 jam ke depan. Dengan banyaknya laga yang kami mainkan, itu (cedera) menjadi bagian yang sulit dihindari. Bisa terjadi di latihan atau laga.
”Kami tidak tahu. Dia bermasalah dengan cedera otot dan kami tidak mau mengambil risiko. Kami akan memeriksa kondisinya dalam 48 jam ke depan. Dengan banyaknya laga yang kami mainkan, itu (cedera) menjadi bagian yang sulit dihindari. Bisa terjadi di latihan atau laga,” kata Manajer Arsenal Mikel Arteta.
Keraguan juga menyelimuti kapten timnas Korea Selatan, Son Heung-min. Penyerang Tottenham Hotspur itu harus menjalani operasi akibat retak di sekitar mata kiri yang diderita ketika pertandingan Liga Champions lawan Marseille, Rabu lalu. Pihak klub belum mengonfirmasi berapa lama waktu pemulihannya.
Pada pekan ini, ada dua pemain lagi yang dipastikan absen di Qatar. Penyerang utama Jerman, Timo Werner, dan bek sayap Inggris, Ben Chilwell, yang menderita cedera saat berlaga di Liga Champions, tidak akan pulih sebelum Piala Dunia. Mereka menambah daftar panjang pemain yang gagal tampil, mengikuti jejak duet gelandang Perancis, N’golo Kante dan Paul Pogba.
Mantan pemain timnas Inggris Jamie Carragher mengatakan, badai cedera itu tidak bisa dihindari. Bahkan, dia memperkirakan akan lebih banyak lagi mimpi pemain yang pupus pada pekan depan, pekan terakhir agenda klub.
”Ketika pertandingan liga Anda berakhir hanya sepekan sebelum laga pertama Piala Dunia, tidak ada peluang untuk sembuh dari cedera minor. Juga, banyak pemain yang akan cedera karena jadwal gila untuk menyesuaikan Piala Dunia,” kata Carragher.
Di Qatar, Piala Dunia untuk pertama kali digelar saat musim kompetisi klub masih berlangsung. Tidak seperti biasanya yang berlangsung pada musim panas, saat jeda akhir musim. Akibatnya, jadwal klub harus dirapatkan sejak Agustus- November.
Klub yang berlaga di kompetisi Eropa harus bermain tiga kali dalam sepekan. Adapun klub di Eropa masih akan menjalani tiga pertandingan lagi dalam sepekan ke depan, sebelum bergabung dengan timnas.
Jeda para pemain saat peralihan dari klub ke timnas pun berkurang drastis. Jika biasanya berselang sebulan, sekarang setiap klub hanya punya sekitar sepekan untuk langsung berlaga di Piala Dunia.
Keletihan para pemain sangat nyata. Gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne saja mengaku kehabisan energi saat berhadapan dengan Leicester City, pekan lalu. Padahal, City adalah salah satu tim dengan kedalaman skuad terbaik di Liga Inggris.
Mantan penyerang timnas Perancis Thierry Henry mengucapkan, mimpi besar para pemain pun akan dipertaruhkan dalam sepekan ke depan. ”Semua pemain yang telah bermimpi sepanjang hidup untuk tampil di Piala Dunia bisa bernasib seperti Son. Hal itu sangat memuakkan,” ujarnya.
Selain itu, Henry yang berperan sebagai asisten pelatih Belgia juga mengkhawatirkan performa tim di Qatar. Jarak waktu hanya sepekan sangat tidak ideal untuk persiapan tim yang akan bertarung di turnamen paling bergengsi sedunia tersebut.
”Anda tidak punya waktu untuk memperbaiki tim. Semua ini memperlihatkan tidak ada yang peduli dengan para pemain atau staf. Mereka hanya peduli terhadap ajang Piala Dunia. Apa pun yang terjadi ajang itu harus berjalan. Terbukti pemain hanya bisa menerima apa yang sudah diputuskan tanpa ditanya sebelumnya,” tambah Henry. (AP/REUTERS)