Max Verstappen mencetak rekor baru jumlah kemenangan serta poin terbanyak dalam semusim, seusai memenangi Formula 1 seri Meksiko. Juara F1 musim 2022 itu masih berpeluang mencetak rekor lain dengan sisa dua balapan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
MEXICO CITY, MINGGU – Dominasi Max Verstappen dalam Formula 1 musim 2022 semakin tidak terbendung, meskipun Mercedes sudah mendapatkan peningkatan performa yang signifikan. Pebalap andalan Red Bull Racing itu terus melesat, dan musim ini telah meraih 14 kemenangan, seusai finis terdepan di Sirkuit Hermanos Rodriguez, Meksiko, Minggu (30/10/2022) atau Senin dinihari WIB. Selain mencetak rekor kemenangan terbanyak dalam semusim, Verstappen juga mencetak rekor poin dalam semusim dengan 416 poin, memecahkan rekor Lewis Hamilton, 413 poin pada 2019.
Verstappen musim ini sangat dominan, terutama setelah mobil Red Bull manemukan solusi untuk mengurangi bobot mobil RB18 yang membuat pebalap asal Belanda itu memenangi balapan sprint dan grand prix di Sirkuit Imola Italia. Sejak seri keempat pada akhir April lalu itu, Verstappen terus memanen kemenangan, 12 kali dalam 16 balapan setelah Imola. Dalam rentang itu, dia juga hanya dua kali finis di luar tiga besar, saat finis di posisi tujuh di Inggris dan Singapura.
Performa brilian itu mengantar Verstappen mengunci gelar juara di Jepang, dengan sisa empat balapan. Dalam balapan berikutnya di Amerika Serikat, Verstappen menyamai rekor 13 kemenangan semusim, yang dipegang oleh Michael Schumacher dan Sebastian Vettel. Rekor itu kemudian dia pecahkan dalam balapan seri Meksiko, di mana dia kembali tidak terkejar oleh pebalap Mercedes Lewis Hamilton yang finis kedua dengan selisih waktu 15,186 detik, serta rekan setim Verstappen dan pebalap tuan rumah Sergio Perez yang finis di posisi ketiga.
"Ya, saya pikir ini balapan yang sangat bagus. Kami tahu bahwa bagian pertama balapan (sebelum pit stop) akan krusial bagi kami untuk menjaga ban kompon lunak bertahan cukup lama, yang sepertinya berjalan dengan baik. Saya sedikit kesulitan menjelang akhir, tetapi untungnya selisih waktu cukup besar untuk memperpanjang penggunaan ban hingga beberapa putaran. Begitu kami menggunakan ban medium, semuanya berjalan cukup baik," ungkap Verstappen terkait strategi balapan di Meksiko.
"Balapan yang sangat bagus, tetapi ini juga musim yang luar biasa bagi kami sebagai tim. Saya tidak pernah berpikir saya akan bisa meraih 14 kemenangan dalam setahun, tetapi yang pasti, sangat bangga," ujar Verstappen.
Terkait dengan rekor jumlah poin yang diraih dalam semusim, Verstappen menilai, itu mungkin diraih karena ada balapan sprint. Dia pun berharap bisa meriah lebih banyak poin dengan memenangi balapan sprint terakhir musim ini di Brasil.
"Kami masih memiliki balapan sprint di Brasil, dan semoga kami bisa mencetak lebih banyak poin. Namun, yang saya maksud, bukan tentang itu (rekor). Pada akhirnya ini tentang berusaha meraih gelar juara dan tidak masalah berapa banyak poin yang diraih, tetapi ini juga menunjukan bahwa kami memiliki tahun yang luar biasa," tegas pebalap berusia 25 tahun itu.
Strategi ban
Persaingan di Mesiko, yang semula diperkirakan akan ketat antara Verstappen dan Hamilton, berubah berkat pilihan ban di awal balapan. Verstappen menggunakan ban kompon lunak dan Hamilton menggunakan ban medium. Verstappen mencetak keunggulan waktu dengan ban kompon lunak, dan mampu menjaga ban kompon lunak hingga pit stop di akhir lap ke-25, untuk menggunakan ban kompon lunak.
Verstappen kembali ke lintasan balap di pisisi ketiga, tertinggal 20 detik dari dua pebalap Mercedes, Hamilton dan George Russell, yang belum melakukan pit stop karena menggunakan ban kompon medium. Hamilton melakukan pit stop pada lap ke-29 dan kembali ke trek dengan ban kompon keras, tertinggal 5,7 detik di di belakang Verstappen.
Russell baru mengganti ban di lap ke-34, dan posisi terdepan kembali ke tangan Verstappen. Manajemen ban yang brilian dari pebalap asal Belanda itu membuat dirinya bisa finis tanpa melakukan pit stop lagi. Inilah yang membuat Hamilton gagal meraih kemenangan, karena strategi pilihan ban yang berbeda.
Hamilton menilai, jika dirinya menggunakan ban kompon lunak di awal balapan, peluang finis terdepan sangat besar. "Saya pikir demikian. Saat saya menggunakan ban medium laju degradasi tidak besar saat mereka (tim) meminta saya masuk (pit). Jadi, saya sangat berpikir, kami seharusnya menggunakan ban kompon lunak. Itu sesuatu yang yang minta dan pertanyakan," jelas juara dunia tujuh kali Formula 1 itu.
"Menurut saya, mungkin salah satu dari dua Mercedes seharusnya menggunakan ban kompon lunak untuk menyerang. Jadi, ketika kedua Red Bull dan semua pebalap di belakang mengganti ban mereka, saya pikir kami seharusnya bisa," ungkap Hamilton.
Saya tidak pernah berpikir saya akan bisa meraih 14 kemenangan dalam setahun, tetapi yang pasti, sangat bangga.
Meskipun gagal meraih kemenangan pertama musim ini, Hamilton tetap senang dengan hasil balapan di Meksiko, karena performa W13 jauh lebih baik. "Apapun hasilnya, bisa berada begitu dekat (dengan kemenangan), meraih posisi kedua beruntun, saya sangat bangga dan sangat bersyukur dengan tim. Saya pikir pace balapan secara umum cukup baik, kami hanya kurang tepat dalam pilihan ban," tegas Hamilton.
"Ada banyak hal positif. Paket peningkatan performa berfungsi dengan sangat baik dalam beberapa balapan terakhir. Kami masih perlu melakukan peningkatan, yang kemungkinan tidak akan dicapai di sisa tahun ini, tetapi kami tahu pasti di mana yang perlu kami tingkatkan untuk tahun depan," pungkas Hamilton.