Delapan gelar juara telah didapat Iga Swatek pada tahun ini. Petenis nomor satu dunia itu bisa melengkapinya dengan gelar juara turnamen akhir tahun, Final WTA.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
FORT WORTH, Jumat - Pada 2021, Iga Swiatek lolos ke turnamen Final WTA hanya beberapa pekan menjelang turnamen dimulai. Setahun kemudian, Swiatek menjadi petenis yang pertama mendapat tiket turnamen elite itu berkat dominasinya dalam persaingan tenis putri.
Dominasi tersebut bisa dilengkapinya dengan gelar juara Final WTA yang tahun ini berlangsung di Fort Worth, Texas, Amerika Serikat, 31 Oktober-7 November. Ini adalah turnamen yang diikuti delapan wakil terbaik, masing-masing, dari tunggal dan ganda berdasarkan performa pada tahun ini.
Swiatek, tunggal putri nomor satu dunia asal Polandia memastikan akan bermain di Fort Worth sejak September. Dari delapan gelar juara yang diraihnya, dua diantaranya dari arena Grand Slam, yaitu Perancis Terbuka dan Amerika Serikat Terbuka.
Setelah memulai musim kompetisi 2022 dengan menembus semifinal WTA 500 Adelaide dan Grand Slam Australia Terbuka, serta babak kedua WTA 500 Dubai. Petenis berusia 21 tahun itu melanjutkan perjalanan dengan performa yang tidak dapat disaingi petenis lain, hingga menjuarai enam turnamen beruntun.
Perjalanan gemilang itu dihentikan Alize Cornet pada babak ketiga Wimbledon, lalu Caroline Garcia dalam perempat final WTA 250 Warsawa, serta Beatriz Haddad Maia dan Madison Keys pada babak ketiga WTA 1000 Toronto dan Cincinnati. Namun, Swiatek bangkit dengan menjuarai AS Terbuka dan WTA 500 San Diego.
Untuk menambah gelar tersebut, Swiatek harus bersaing lebih dulu dengan tiga petenis yang bergabung dalam Grup Tracy Austin dalam format round robin. Berdasarkan undian yang dilakukan pada Jumat (28/10/2022) malam waktu setempat atau Sabtu siang waktu Indonesia, Swiatek berada dalam satu grup bersama Cori Gauff, Caroline Garcia, dan Daria Kasatkina. Adapun pada Grup Nancy Richey, empat petenis yang akan bersaing adalah Ons Jabeur, Jessica Pegula, Maria Sakkari, dan Aryna Sabalenka. Nama grup diambil dari para legenda tenis AS.
Peserta nomor ganda, salah satunya Gauff, juga dibagi dalam dua grup pada fase penyisihan. Dua petenis peringkat teratas setiap grup akan tampil pada semifinal yang mempertemukan juara dengan peringkat kedua dari grup berbeda.
Selain Gauff, Pegula, juga, akan bersaing pada nomor ganda dan mereka akan berpasangan. Keduanya menyamai Serena dan Venus Wiliams yang lolos ke Final WTA nomor tunggal dan ganda pada 2009. Dengan menempati posisi ketiga dan keempat dunia, Pegula dan Gauff, menjadi dua petenis putri AS pertama yang menempati peringkat empat besar dunia sejak Williams bersaudara pada 2010.
Swiatek, tunggal putri nomor satu dunia asal Polandia memastikan akan bermain di Fort Worth sejak September.
Pegula, Gauff, serta Jabeur dan Kasatkina mencatatkan statistik lain pada turnamen dengan hadiah total Rp 77,8 miliar itu, yaitu menjadi petenis debutan. Ini menjadi salah satu Final WTA dengan jumlah debutan yang banyak setelah lima debutan pada 2001 dan enam pada 2021.
Final WTA 2021 dan 2022 seharusnya berlangsung di China, tetapi dipindahkan karena pandemi Covid-19. (AP)