Tarian Maut Petenis Perancis Hentikan Langkah Rifqi
Sempat mencuri poin di awal pertandingan, petenis Indonesia, Muhammad Rifqi Fitriadi, harus mengakui keunggulan petenis Perancis, Arthur Weber. Bak penari, Weber membuat Rifqi masuk dalam tempo permainannya.
Oleh
Agustinus Yoga Primantoro
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Petenis Indonesia, Muhammad Rifqi Fitriadi, gagal melaju ke babak perempat final setelah dikalahkan petenis Perancis, Arthur Weber, 4-6, 4-6 pada pertandingan 16 besar tunggal putra di minggu pertama Turnamen Tenis Internasional Medco Energi 2022. Dalam pertandingan yang dihelat di lapangan tenis Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (27/10/2022), Weber mematahkan strategi Rifqi.
Pukulan voli dan netting Rifqi sangat baik, maka saya tidak membiarkan dia bermain di dekat net. Dengan susah payah, saya terus berusaha mendorongnya kembali ke belakang.
”Pukulan voli dan netting Rifqi sangat baik, maka saya tidak membiarkan dia bermain di dekat net. Dengan susah payah, saya terus berusaha mendorongnya kembali ke belakang,” kata Weber seusai pertandingan.
Selama jalannya pertandingan, perebutan poin di antara keduanya berjalan cukup ketat. Mereka bahkan saling melakukan break di set kedua hingga terjadi saling kejar gim, yakni 1-1, 2-2, 3-3, dan 4-4.
Adapun posisi Weber terlihat cenderung defensif dengan selalu menempatkan diri di area baseline. Weber juga terus memberikan bola-bola keras ke arah backhand Rifqi dan terlihat agresif ketika Rifqi memberikan bola-bola pendek.
”Permainan Rifqi cukup menyulitkan. Kuncinya, tetap berpikir positif, tetap tenang, tetap rileks, dan terus berjuang sekuat tenaga untuk meraih poin demi poin,” kata Weber.
Sebelumnya, Weber mampu mengalahkan petenis Vietnam, Nam Hoang Ly, 6-1, 6-4, yang juga merupakan petenis unggulan pada turnamen ini. Petenis Vietnam itu memiliki peringkat ke-239 Asosiasi Tenis Profesional (ATP), sedangkan Weber terpaut jauh di posisi ke-911.
Dari pengalaman itu, Weber justru lebih berhati-hati saat bertemu dengan Rifqi. Padahal, berdasarkan ATP, peringkat Rifqi berada jauh di bawah Weber, yakni ke-1.274. Menurut Weber, Rifqi merupakan petenis Indonesia yang berbakat.
Sejak awal pertandingan, Rifqi sudah menunjukkan pola permainan agresif dan attacking forehand. Selain itu, beberapa kali Rifqi juga mencoba bermain dengan bola-bola pendek.
”Lawan bermain dengan rapi sehingga mampu meraih poin demi poin dan jarang melakukan kesalahan sendiri. Pola permainan seperti yang sudah direncanakan tidak berjalan dan lawan berhasil membuat saya mengikuti alur permainannya,” kata Rifqi.
Skema permainan Rifqi memang tidak dibiarkan begitu saja oleh Weber. Dengan sigap, petenis yang kini menjadi unggulan di turnamen ini membalas permainan agresif Rifqi dengan lebih agresif lagi.
Selain itu, tempo permainan Weber yang lambat turut membuat peraih medali emas pada cabang olahraga tenis tunggal putra Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 itu terpaksa mengubah strateginya. ”Jadi, mau tidak mau saya mengikuti permainan lawan karena pola saya tidak berjalan. Saya jadi harus lebih sabar untuk menyerang dari belakang dan mengubah ritme, bahkan mencoba mencari ritme yang baru,” kata Rifqi.
Dari hasil pertandingan ini, Rifqi memetik pelajaran untuk lebih bermain dengan rapi dan mengurangi kesalahan sendiri. Selanjutnya, Rifqi akan kembali berjuang di minggu kedua Turnamen Tenis Internasional Medco Energi 2022 yang akan dihelat pada 30 Oktober-6 November 2022.
Pertandingan lain Pada pertandingan tunggal putra lainnya, petenis Indonesia, Tegar Abdi Satrio Wibowo, juga gagal meraih kemenangan atas petenis Rusia, Konstantin Kravchuk, dengan hasil 3-6, 6-4, 1-6. Dengan demikian, tidak ada lagi tunggal putra perwakilan Indonesia yang melangkah ke babak perempat final.
Di sisi lain, permainan apik justru kembali ditunjukkan oleh pasangan petenis Indonesia, Christopher Rungkat/Nathan Anthony Barki. Keduanya mengalahkan pasangan petenis Thailand, Yuttana Charoenphon/Kasidit Samrej, dengan telak 6-1, 6-1.
”Dari awal tadi kami bisa mengambil momentum langsung break lawan sehingga kepercayaan diri mereka langsung turun. Lalu, di set kedua kami terus memberikan tekanan sehingga hasilnya bisa maksimal,” kata Christopher.
Hasil tersebut kemudian membuat keduanya melangkah ke babak semifinal dan akan berhadapan dengan pasangan Faijing Sun (China)/Seita Watanabe (Jepang). Berdasarkan pengalaman, pasangan Christopher/Nathan berhasil menembus final pada kejuaraan M15 sebelumnya. ”Mudah-mudahan kami bisa meraih juara,” kata Christopher.