Duta Liga Spanyol meninggalkan jejak kelam di Liga Champions Eropa musim ini. Untuk kali pertama, hanya ada satu klub Spanyol di babak gugur, yaitu Real Madrid.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MADRID, KAMIS — Dominasi klub asal Spanyol di Liga Champions Eropa musim ini mulai runtuh, karam. Pada musim 2022-2023, tiga duta mereka gugur di penyisihan grup. Juara bertahan, Real Madrid, menjadi harapan tersisa Spanyol di babak 16 besar sekaligus menjaga gengsinya di kompetisi antarklub itu.
Sejak format babak 16 besar dipakai di Liga Champions mulai musim 2003-2004, Spanyol setidaknya punya minimal dua wakil di fase gugur itu. Spanyol bahkan memegang rekor sebagai negara yang paling sering meloloskan empat wakilnya di babak 16 besar. Catatan itu tercipta pada enam edisi berbeda, yaitu 2003-2004, 2008-2009, 2012-2013, 2016-2017, 2019-2020, dan 2020-2021.
Bahkan, secara total, ada 10 duta Liga Spanyol yang pernah tampil di babak 16 besar Liga Champions. Tim-tim itu adalah Real, Barcelona, Atletico Madrid, Sevilla, Valencia, Villarreal, Malaga, Celta Vigo, Real Sociedad, dan Deportivo La Coruna. Tiada liga lainnya yang menyamai dominasi Spanyol itu.
Namun, musim ini, capaian fenomenal itu tercoreng. Hanya ”Los Blancos” yang lolos dari penyisihan grup. Mereka bahkan telah menyegel tiket ke fase gugur sejak pekan lalu. Capaian itu gagal diikuti tiga duta Spanyol lainnya, yaitu Barca, Atletico, dan Sevilla.
Atletico, finalis tahun 2014 dan 2016, gagal meraih tiket ke fase gugur setelah ditahan Bayer Leverkusen, 2-2, Kamis (27/10/2022) dini hari WIB. Padahal, ”Los Rojiblancos” selalu lolos ke babak gugur sepanjang empat musim sebelumnya.
Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso pun angkat bicara soal kegagalan Atletico dan kiprah tim Spanyol. Menurut mantan pemain tim nasional Spanyol itu, ada kegagalan pengembangan tim-tim Spanyol dalam beberapa tahun terakhir.
”Hasil ini terjadi akibat perjalanan beberapa musim terakhir. Kualitas sepak bola Spanyol tidak perlu lagi diragukan, tetapi tim-tim dari negara lain berkembang dengan sangat baik dan kami hanya fokus ke diri sendiri,” kata Alonso, bagian generasi emas timnas Spanyol dengan koleksi satu gelar Piala Dunia dan dua trofi Piala Eropa, seperti dilansir AS.
Sebagai satu-satunya duta Spanyol di fase gugur Liga Champions, Real akan menerima dana bonus penampilan yang seharusnya dialokasikan untuk tim-tim dari negara yang sama mulai dari babak 16 besar hingga final.
Jan Oblak, kiper Atletico, berkata, timnya sebetulnya memiliki kualitas untuk bersaing di babak gugur. ”Kami mengalami cara terkejam untuk tersingkir. Kami tidak memiliki keberuntungan dan hasil ini sangat sulit diterima,” ucapnya.
Ketika menghadapi Leverkusen, Atletico sesungguhnya punya peluang emas meraih tiga poin demi menjaga kans meraih tiket ke babak gugur. Namun, eksekusi penalti pemain Atletico, Yannick Carrasco, pada menit ke-90+9, bisa ditepis kiper Leverkusen, Lukas Hradecky.
Penyesalan akibat kegagalan lolos ke babak gugur juga disampaikan gelandang Barca, Pedri. Mereka dipastikan gagal meraih tiket setelah kalah 0-3 dari Bayern Muenchen di Stadion Spotify Camp Nou, Spanyol, kemarin. Barca tidak pernah bisa menang ketika menghadapi dua rivalnya di Grup C, Bayern dan Inter Milan.
”Kami harus melakukan pembenahan besar dan mengkritik diri sendiri. Kami tidak cukup kompetitif karena kekurangan banyak hal, yaitu ketenangan menguasai bola, memilih opsi tepat untuk mengoper, dan terlalu mudah kehilangan bola meski tanpa tekanan lawan,” ucap Pedri, seperti dikutip laman UEFA.
Tugas skuad Barca selanjutnya adalah menghindari catatan perolehan poin terburuk di fase penyisihan grup Liga Champions. Rekor terburuk mereka sejauh ini adalah hanya mengoleksi lima poin pada musim 1997-1998. Hingga pertandingan pekan kelima musim ini, mereka baru mengumpulkan empat poin. Pada laga pamungkas, Blaugrana akan bertandang ke markas Viktoria Plzen.
Hikmah Real
Gugurnya Barca, Atletico, dan Sevilla dari Liga Champions memberikan hikmah bagi Real. Sebagai satu-satunya duta Spanyol di fase gugur Liga Champions, Real akan menerima dana bonus penampilan yang seharusnya dialokasikan untuk tim-tim dari negara yang sama mulai dari babak 16 besar hingga final.
Menurut laporan Marca, Real akan menerima bonus sekitar 8,6 juta euro atau sekitar Rp 134,3 miliar dengan berpartisipasi di fase gugur. Apabila Real bisa mencapai final, bonus itu akan mencapai 11,7 juta euro (Rp 182,7 miliar).
Dalam beberapa musim terakhir, bonus penampilan yang berasal dari hak siar dibagi rata dengan tiga atau empat tim Spanyol lainnya yang lolos ke babak 16 besar. Pada musim ini, dana itu diserahkan penuh kepada Real.
Sebagai gambaran, Real mendapat 116 juta euro (Rp 1,81 triliun) sebagai kampiun Liga Champions musim lalu. Jumlah itu merupakan akumulasi dari bonus partisipasi, bonus penampilan, bonus berdasarkan pertandingan sejak babak penyisihan, hingga hadiah uang juara. (AFP)