Marwan Faza/Jessica Maya Rismawardani menyesal karena lengah menjelang akhir permainan babak keempat Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Yunior. Mereka tersingkir meski mendapatkan tujuh ”match point”.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
SANTANDER, KAMIS — Sebelum laga benar-benar selesai apa pun bisa terjadi. Demikian pula dengan kondisi match point yang tidak menjamin pebulu tangkis bakal memenangi laga. Situasi itu dialami ganda campuran Indonesia, Marwan Faza/Jessica Maya Rismawardani, dalam babak keempat Kejuaraan Dunia Yunior di Santander, Spanyol, Kamis (27/10/2022).
Marwan/Jessica, yang ditempatkan sebagai unggulan kesembilan, kalah dari pasangan China, Yu Hao/Qin Hui Zhi, 19-21, 21-15, 26-28. Kekalahan itu dialami Marwan/Jessica setelah meraih match point, 20-16, pada gim ketiga.
Setelah Yu/Qin menyamakan skor, yaitu jadi 20-20, kedua pasangan itu saling menggagalkan match point lawan. Total, Marwan/Jessica mendapatkan tujuh match point, sedangkan lawannya meraih lima match point.
Kegagalan memanfaatkan tujuh match point itu, dikatakan Marwan, terjadi karena dia dan Jessica terburu-buru ingin menang. Meski Jessica berusaha menenangkan diri dengan menarik napas dalam, mereka tetap kurang bisa mengontrol emosi.
Rasa ingin menang besar sekali, tetapi akhirnya justru menjadi blunder karena kurang kontrol. Ke depan, kami harus bermain lebih tenang, fokus, dan jernih pikirannya. Tidak boleh menggebu-gebu.
”Rasa ingin menang besar sekali, tetapi akhirnya justru menjadi blunder karena kurang kontrol. Ke depan, kami harus bermain lebih tenang, fokus, dan jernih pikirannya. Tidak boleh menggebu-gebu,” tutur Marwan.
Situasi sama dialami Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, ganda putra senior yang menjuarai Denmark Terbuka, pekan lalu. Mereka dikalahkan Ben Lane/Sean Vendy (Inggris) pada babak kedua Perancis Terbuka BWF World Tour Super 750 di Stade Pierre de Coubertin, Paris, dengan skor 21-16, 21-23, 15-21, Kamis malam waktu Indonesia. Kekalahan Fajar/Rian itu terjadi setelah unggul hingga lima angka dan mendapatkan match point pada skor 21-20 gim kedua.
Ganda senior lainnya, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, mengalami hal yang mirip saat menjalani babak pertama. Mereka dikalahkan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia), 20-22, 21-19, 7-21, setelah unggul enam poin hingga mendapat game point, 20-16, pada gim pertama.
Sesaat setelah pertandingan, Apriyani menyatakan, dia tak menyadari saat situasi berubah. Apalagi, itu terjadi setelah dia dan Fadia unggul jauh pada gim pertama. Seperti yang terjadi pada Marwan/Jessica, momen kehilangan fokus pun bisa terjadi pada pemain yang lebih berpengalaman, seperti Apriyani/Fadia. Ketika fokus hilang, rangkaian momen yang terjadi berikutnya adalah banyak membuat kesalahan hingga lawan bisa memperkecil ketinggalan, bahkan berbalik unggul.
Andalan di Spanyol
Selain Marwan/Faza, kekalahan dialami ganda campuran lainnya, Rafli Ramanda/Az-Zahra Putri Dania, di Kejuaraan Dunia Yunior di Santander, Spanyol. Ganda campuran pun tinggal mengandalkan Zaidan Arrafi Nabawi/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu yang akan berhadapan dengan pasangan China, Liao Pin Yi/Huang Ke Xin, pada perempat final.
Ester Nurumi Tri Wardoyo pun akan menjadi satu-satunya tunggal putri Indonesia yang akan bersaing pada perempat final. Ester akan melawan pemain Jepang, Hina Akechi, setelah mengalahkan pemain Jepang lainnya, Mihane Endo, 21-13, 21-16, pada babak keempat. Adapun Tasya Farahnailah dan Mutiara Ayu Puspitasari kalah.
Ester, yang ditempatkan sebagai unggulan ketiga, menjadi unggulan tertinggi tunggal putri dari sisa delapan pemain. Unggulan lain yang masih bertahan adalah unggulan kesembilan, Pitchamon Opatniputh (Thailand). Namun, Ester tak menilai itu sebagai keuntungan baginya.
”Pada persaingan di sini, pemain unggulan maupun bukan unggulan tidak ada bedanya. Semua berada pada satu level yang berarti saya harus mewaspadai semua lawan,” katanya.
Pada tunggal putra, Bodhi Ratana Teja Gotama, tak bisa melewati tantangan dari unggulan teratas, Alex Lanier (Perancis). Dari tunggal putra nomor satu dunia yunior itu, Bodhi kalah 17-21, 21-17, 14-21.
Dari Perancis Terbuka di Paris, ganda putra lainnya, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, kalah dengan skor tipis dari pasangan Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, 18-21, 21-17, 20-22. Adapun Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri bermain pada Jumat dini hari waktu Indonesia.
Di babak pertama, dua ganda putra terbaik ”Merah Putih” juga tersisih. Finalis Denmark Terbuka, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, tersingkir pada babak pertama, Kamis dini hari waktu Indonesia. Mereka kalah dari Lu Ching Yao/Yang Po Han (Taiwan) 15-21, 21-15, 17-21, sehari setelah kekalahan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Lu/Yang adalah pasangan yang mengalahkan Hendra/Ahsan pada babak kedua Denmark Terbuka, pekan lalu.
Sementara, ganda putri kehilangan semua wakil pada dua babak awal. Setelah Apriyani/Rahayu, kekalahan dialami Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. Mereka disingkirkan Tan/Muralitharan dengan skor 16-21, 14-21.