Desak KLB, Persis Solo dan Persebaya Bakal Surati PSSI
Petinggi Persis Solo dan Persebaya menginginkan adanya perbaikan sistem persepakbolaan nasional secara menyeluruh. Terkait hal itu, surat berisi desakan KLB pun disiapkan kedua pihak itu.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS – Petinggi Persis Solo dan Persebaya menginginkan adanya perbaikan sistem sepak bola nasional secara menyeluruh. Pihak manajemen dari dua klub tersebut tengah menyiapkan surat pernyataan yang bakal ditujukan pada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Salah satu isi surat itu adalah desakan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih pengurus baru.
Wacana itu terungkap usai pertemuan antara Direktur Utama Persis Solo Kaesang Pangarep dan pemegang saham Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (24/10/2022). Mereka bertemu selama hampir dua jam di ruang kerja Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Mereka saling sepakat agar dilakukan pembenahan sepak bola nasional dari segala aspeknya, terlebih pasca-tragedi yang menewaskan 135 orang dalam laga Arema kontra Persebaya beberapa waktu lalu.
“Kami sama-sama sepakat ingin ada perbaikan pada sepak bola Indonesia. Jadi, ya intinya mungkin kita akan dalam waktu dekat sama-sama mengeluarkan surat dan statement tentang concern kami terhadap masa depan sepakbola,” kata Azrul selepas pertemuan tersebut.
Apabila perbaikan menyeluruh itu dipandang hanya bisa ditempuh lewat KLB PSSI, ungkap Azrul, pihaknya akan mendukung penuh agar kegiatan tersebut diadakan. Ia menginginkan agar sepak bola nasional benar-benar dikelola secara profesional. Profesionalisme itulah yang diyakininya mampu membawa sepak bola Indonesia akan semakin maju di masa mendatang.
Sempat beredar isu, Kaesang maupun Azrul bakal didorong untuk menjadi Ketua Umum PSSI selanjutnya. Namun, mereka membantah mentah-mentah isu tersebut.
KLB termasuk dalam salah satu rekomendasi untuk PSSI dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi (TGIPF) Kanjuruhan. KLB didorong agar lebih cepat dilakukan untuk menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggung jawab dan bebas dari konflik kepentingan. Menurut tim tersebut, para pengurus PSSI saat ini dinilai tidak profesional sehingga mengakibatkan tewasnya banyak orang.
“Semakin banyak klub yang orientasinya profesional maka akan semakin banyak voter atau stakeholder yang profesional. Kalau ini sudah mendominasi, otomatis nanti ke atasnya (federasi sepakbola) akan profesional juga,” kata Azrul.
Selanjutnya, Azrul menyatakan, hal yang tak kalah penting ialah kelanjutan liga. Sejak tragedi, tidak ada kejelasan bagi pemain maupun klub akan berlangsungnya kompetisi. Penundaan berlangsung hingga waktu yang belum ditentukan. Sementara pemain maupun klub membutuhkan kepastian. Liga diharapkan bisa segera dimulai sehingga mampu diselesaikan sesuai jadwalnya, yakni April 2023.
Direktur Utama Persis Solo Kaesang Pangarep turut mendesak digelarnya KLB demi pengelolaan sepakbola Indonesia yang lebih baik. Dalam pandangannya selama ini, pengelolaan jenis olahraga tersebut rentan dengan konflik kepentingan. Untuk itu, perlu dirumuskan formula baru supaya pengelolaan liga berjalan secara lebih profesional.
“Kami tidak masalah dengan Pak Ketum (Ketua Umum PSSI Mohammad Iriawan). Yang kita masalahkan adalah ketika di tubuh PSSI sendiri ada juga pemilik tim. Itu sebenarnya sudah conflict of interest,” kata Kaesang.
Kaesang menyebut akan segera membuat draf surat yang berisi desakan tersebut. Di sisi lain, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan beberapa pemilik klub lainnya guna membahas persoalan tersebut. Beberapa di antaranya yakni Bali United, RANS Nusantara FC, dan Barito Putera. Namun, semua keputusan selanjutnya ada di tangan masing-masing klub.
Sempat beredar isu, Kaesang maupun Azrul bakal didorong untuk menjadi Ketua Umum PSSI selanjutnya menggantikan Mohammad Iriawan. Diduga, desakan adanya KLB terkait kepentingan mereka menjadi pucuk pimpinan organisasi tersebut. Namun, mereka membantah mentah-mentah mengenai isu tersebut.
Bahkan, Kaesang justru berkelakar. “Saya mau fokus nikah dulu,” jawab Kaesang singkat seraya terkekeh, saat ditanyai perihal tersebut.