Alvaro Bautista menjemput gelar juara Superbike 2022 di Sirkuit Mandalika, di mana dia memerlukan tambahan 17 poin dalam balapan seri Indonesia, 11-13 November. Bautista akan bersaing ketat dengan Toprak Razgatlioglu.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
ALBARDON, MINGGU — Sirkuit Internasional Mandalika berpotensi besar kembali menjadi lokasi pesta juara Kejuaraan Dunia Superbike, dengan Alvaro Bautista menjadi kandidat terkuat. Pebalap tim Aruba.it Racing-Ducati itu menuju Mandalika dengan keunggulan masif atas pebalap Yamaha, Toprak Razgatlioglu, dan pebalap Kawasaki, Jonathan Rea. Gelar juara bisa dikunci oleh Bautista dalam balapan pertama di Mandalika jika meraih 17 poin lebih banyak daripada Razgatlioglu, dan satu poin di atas Rea.
Bautista semakin di atas angin setelah meraih tambahan 59 poin dari balapan seri Argentina di Sirkuit San Juan Villicum, 21-23 Oktober. Pebalap asal Spanyol itu memenangi balapan pertama dan kedua, serta finis di posisi kedua balapan superpole. Tambahan poin itu semakin menjauhkan Baustista dari jangkauan pesaing terdekatnya, pebalap tim Pata Yamaha with Brixx, Toprak Razgatlioglu, dengan selisih 82 poin.
Razgatlioglu kehilangan banyak poin di Argentina karena terjatuh di balapan pertama sehingga hanya bisa finis di posisi ke-15. Pebalap asal Turki itu kemudian memenangi balapan superpole dan finis di posisi kedua pada balapan kedua. Setali tiga uang, Rea terus terkekang oleh performa motor yang kalah cepat dan finis di posisi kedua pada balapan pertama, posisi ketiga dalam balapan superpole, dan posisi ketiga balapan kedua. Peluang juara enam kali beruntun Superbike itu untuk menantang Baustista semakin tipis setelah tertinggal 98 poin.
Persaingan juara semakin mendekati ujung dengan dua seri tersisa di Indonesia dan Australia, yang menyediakan maksimal 124 poin untuk diraih. Dalam Superbike, di setiap seri ada maksimal 62 poin, dari dua balapan panjang (balapan 1 dan 2) yang masing-masing menyediakan poin maksimal 25, serta balapan superpole dengan poin maksimal 12.
Hasil positif di Argentina menempatkan Baustista dalam posisi sangat kuat untuk juara, bahkan dia berpotensi mengunci gelar dalam balapan pertama di Sirkuit Mandalika, Sabtu (12/11/2022). Bautsista hanya perlu memastikan, dirinya unggul minimal 99 poin dari pesaing terdekatnya seusai balapan pertama di Mandalika. Untuk itu, dia perlu meraih 17 poin di atas Razgatlioglu dan satu poin di atas Rea seusai balapan pertama itu. Tambahan poin itu akan memastikan total poin Bautista sudah tidak bisa diungguli lagi oleh lawan-lawannya.
Saat ini, ada beberapa potensi skenario yang memungkinkan Bautista juara di Mandalika, yaitu dia menang dan Razgatlioglu finis tidak lebih baik dari posisi delapan; dia finis kedua dan Razgatlioglu finis ke-13 atau lebih rendah.
Jika dalam balapan pertama itu Bautista finis di luar dua besar, persaingan juara akan berlanjut hingga balapan Minggu (13/11/2022), saat digelar balapan superpole dan balapan kedua. Sebagai catatan, hasil balapan superpole tidak dipakai dalam persaingan juara hanya jika ada dua atau lebih pebalap yang poinnya sama. Situasi poin sama itu tidak akan terjadi di Mandalika sehingga hasil balapan superpole akan dihitung dalam penentuan juara Superbike 2022.
Terkait dengan peluang Bautista juara di Mandalika, pebalap asal Spanyol itu mengaku sudah tidak memikirkan gelar sejak awal musim ini. Dia akan konsisten menikmati setiap setiap balapan dan berjuang meraih hasil sebaik mungkin.
”Yakinlah pada saya ketika saya mengatakan tidak memikirkan persaingan juara. Saya tidak memikirkan itu sejak putaran pertama, dan sekarang pun tidak,” ujar Bautista.
”Mengapa memikirkan apa yang akan terjadi ke depan jika saya menikmati saat ini? Saya menikmati setiap balapan, setiap tikungan, setiap putaran, dan setiap pertarungan. Jadi, bagi saya, tidak perlu memikirkan poin,” kata mantan pebalap MotoGP itu.
”Saya hanya ingin bersenang-senang dengan Toprak, Jonathan, dan para pebalap lainnya. Berusaha mengeluarkan kemampuan terbaik Ducati, berusaha mengeluarkan kemampuan maksimal saya,” lanjut pebalap berusia 37 tahun itu di laman WSBK.
Yakinlah pada saya ketika saya mengatakan tidak memikirkan persaingan juara. Saya tidak memikirkan itu sejak putaran pertama, dan sekarang pun tidak.
”Kita lihat saja. Yang pasti, jika Anda rileks, itu akan buruk karena Anda tidak bisa menikmati saat ini dan tidak bisa melakukan yang terbaik. Hasil kejuaraan akan kita lihat setelah balapan kedua di Phillip Island (Australia),” pungkas Bautista.
Pendekatan yang sama juga dilakukan oleh Razgatlioglu. Juara bertahan Superbike itu hanya ingin menikmati balapan di Mandalika, tempat dia meraih gelar juara pada 2021.
”Bagi saya, persaingan juara tidak penting saat ini. Saya hanya fokus pada setiap balapan. Saya berusaha menang di setiap balapan,” tegas Razgatlioglu.
Dia menunjukan mentalitas itu dalam balapan di Argentina ketika dia terjatuh dalam balapan pertama saat berusaha mengejar Bautista untuk bangkit dalam balapan berikutnya. Razgatlioglu pun memenangi balapan superpole yang menjadi kekuatannya, karena tidak perlu menghemat ban dalam balapan pendek itu. Dia pun berjuang memenangi balapan kedua, tetapi Bautista terlalu cepat.
”Dalam balapan dua, saya berusaha kembali menang. Namun, setelah 10 putaran, ban belakang mulai habis, dan kami finis di posisi kedua. Saya tidak terlalu senang dengan hasil ini karena saya tidak suka di posisi kedua, saya selalu berusaha untuk menang,” tegas Razgatlioglu.
”Untuk Mandalika, saya langsung fokus pada Mandalika karena saya memiliki kenangan bagus. Pada 2021, kami juara dunia di sana. Sekarang, saya perlu tiga kemenangan dalam balapan di Mandalika,” kata Razgatlioglu.