Cuaca akan kembali menjadi tantangan bagi para pebalap MotoGP di Sepang, tempat Francesco Bagnaia berpotensi mengunci gelar juara dunia. Para pebalap pun fokus memanen data dalam sesi latihan Jumat yang kering dan basah.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
SEPANG, JUMAT – Sesi latihan pertama dan kedua MotoGP seri Malaysia, Jumat (21/10/2022), belum menunjukkan potensi persaingan dalam kualifikasi dan balapan di Sirkuit Sepang. Sesi pagi yang berlangsung kering dimanfaatkan oleh para pebalap untuk mengumpulkan data performa ban dan konsistensi pace. Sedangkan dalam sesi siang, yang berlangsung basah, para pebalap kembali mengumpulkan data tekanan ban untuk mendapatkan daya cengkeram yang ideal saat trek sebagian basah dan kering.
Kedua sesi latihan ini berpotensi besar menjadi sesi paling krusial dalam balapan akhir pekan ini karena prakiraan cuaca menunjukkan potensi hujan pada Sabtu dan Minggu pukul 15.00 waktu Sepang. Waktu itu bertepatan dengan jadwal kualifikasi dan balapan, sehingga menuntut setelan motor yang cermat. Kondisi trek basah saat balapan membuat Fabio Quartararo gagal meraih poin di Thailand karena salah tekanan ban. Dia pun tidak bisa kencang karena tidak memiliki daya cengkeram ban yang bagus.
"Ini (kondisinya) sangat sulit karena trek tidak seluruhnya basah," ungkap pebalap Suzuki, Alex Rins, seusai sesi latihan pertama (FP2) di Malaysia.
Potensi hujan saat kualifikasi dan balapan dinilai Rins bisa sangat berpengaruh bagi para pebalap yang sedang bersaing meraih gelar juara. "Bagi kami bisa berpengaruh, tetapi tidak banyak. Tetapi, bagi para pesaing gelar juara, itu bisa sangat berpengaruh. Dalam kondisi basah, semuanya menjadi sulit diprediksi," ujar pemenang balapan seri Australia itu.
Fokus para pebalap dalam FP1 dan FP2 itu belum menunjukan catatan waktu satu putaran tercepat yang riil. Jika dibandingkan dengan musim 2019, saat terakhir kali MotoGP bergulir di Sepang, catatan waktu terbaik saat kualifikasi mencapai 1 menit 58,30 detik. Catatan waktu itu dicetak oleh Fabio Quartararo dalam kondisi trek kering.
Sedangkan dalam FP1 yang berlangsung kering, catatan waktu Brad Binder (KTM), pebalap yang tercepat, masih terpaut 1,1 detik dari hasil kualifikasi sesi kedua (Q2) musim 2019. Catatan waku Binder itu juga masih di bawah waktu putaran tercepat FP1 musim 2019. Saat itu, Fabio Quartararo menjadi yang tercepat dengan 1 menit 59,02 detik.
Ritme pace balapan musim 2019 berada dalam kisaran 2 menit 00,3 detik, masih lebih cepat 0,2 detik dari pace terbaik dalam FP1 musim ini yang dicetak oleh Quartararo. Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu menjadi satu-satunya pebalap yang bisa konsisten pada 2 menit 00 detik dengan ban depan-belakang berkompon lunak-medium.
Pertanyaan utama di sini adalah cuaca, karena sepertinya pada Sabtu dan Minggu berpotensi hujan. Tetapi, kita lihat saja karena selalu sulit memprediksi cuaca di sini. Meskipun kondisinya basah, kami tetap memiliki peluang yang bagus. (Francesco Bagnaia)
Namun, juara bertahan MotoGP itu kehilangan dominasi dalam FP2 yang berlangsung basah. Dia menggunakan ban basah medium depan belakang di sepanjang sesi itu dan tidak melakukan time attack dengan ban slick di akhir sesi. Waktu tercepat di akhir FP2 ditempati oleh Cal Crutchlow dengan 2 menit 05,710 detik, unggul 0,900 detik atas Francesco Bagnaia di posisi kedua.
Dalam catatan waktu gabungan FP1 dan FP2, Bagnaia berada di luar 10 besar yang merupakan zona langsung ke kualifikasi kedua (Q2). Kondisi ini menegaskan pertarungan mencetak waktu tercepat akan terjadi dalam FP3, Sabtu (22/10) mulai pukul 9.50 WIB.
Sedangkan dua sesi latihan Jumat akan sangat berguna untuk menentukan setelan motor untuk kualifikasi dan balapan yang berpotensi berlangsung dalam kondisi basah sepenuhnya, maupun sebagian basah dan kering. Para pebalap pesaing juara, termasuk pemuncak klasemen saat ini, Bagnaia, pun bersiap menghadapi balapan dalam kondisi apapun.
"Pertanyaan utama di sini adalah cuaca, karena sepertinya pada Sabtu dan Minggu berpotensi hujan. Tetapi, kita lihat saja karena selalu sulit memprediksi cuaca di sini. Meskipun kondisinya basah, kami tetap memiliki peluang yang bagus," pungkas Pecco.
Bagnaia berpotensi mengunci gelar juara di Sepang jika memenuhi permutasi sebagai berikut : dia menang dan Quartararo tidak finis di podium; dia finis di posisi kedua dan Quartararo tidak finis lebih baik dari posisi tujuh, serta Espargaro tidak menang; dia finis di posisi ketiga dan Quartararo tidak finis lebih baik dari posisi ke-11, adapun Espargaro tidak finis di podium; dia finis di posisi keempat dan Quartararo tidak finis lebih baik dari posisi ke-14, serta Espargaro tidak finis di podium; dia finis di posisi kelima dan Quartararo gagal mencetak poin, sementara Espargaro tidak finis di podium.
"Sudah pasti ini akan sulit. Tetapi, apa yang bisa saya katakan adalah saya akan memberikan 100 persen kemampuan untuk berada dalam persaingan dan membawa peluang (juara) ke Valencia. Jadi, itu akan menjadi hal terpenting bagi saya. Saya merasa satu-satunya peluang yang dimiliki adalah bertarung meraih kemenangan atau podium. Jika tidak, tidak akan mungkin (menjaga peluang juara)," ungkap Quartararo, pebalap tim Monster Energy Yamaha.
Potensi kendala yang bisa menghambat laju Quartararo adalah kondisi M1 yang kalah akselerasi dan top speed dibandingkan Ducati Desmosedici GP yang dipacu Bagnaia. Potensi itu diungkapkan pebalap penguji Yamaha, Cal Crutchlow, yang kini menggantikan Andrea Dovizioso di tim WithU Yamaha RNF. Dua lintasan lurus serta daya cengkeram aspal yang kurang di Sepang menuntut kejelian setelan motor sehingga Quartararo bisa tampil maksimal.
"Salah satu masalah terbesar kami adalah (motor) tidak bisa berakselerasi. Keausan ban belakang tidak terlalu jelek, tetapi motor banyak mengalami spin (ban berputar tanpa menghasilkan traksi). Kecepatan puncak di sini menjadi masalah yang lebih besar," ungkap Crutchlow dikutip Crash.
"Saya berbicara dengan Fabio sebagai teman, tetapi juga sebagai orang yang bekerja untuk dia. Anggap saja begitu. Dia tidak menyerah (dalam persaingan juara), itu yang pasti. Dia tahu cara berkendara di sini dan saya pikir dia bisa meraih balapan yang bagus," ungkap Crutchlow kemudian.