Alex Rins mempersembahkan kado perpisahan manis bagi Suzuki dengan meraih kemenangan dalam balapan MotoGP seri Australia. Kemenangan pertama Suzuki musim ini menjadi penanda krusial pada musim terakhir mereka.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
PHILLIP ISLAND, MINGGU – Alex Rins membuat kejutan besar dengan memenangi Grand Prix MotoGP seri Australia, yang menjadi pencapaian krusial bagi Suzuki. Meskipun start dari posisi ke-10, Rins mampu memaksimalkan kelebihan GSX-RR dalam kelincahan dan kecepatan menikung, serta degradasi ban yang rendah, untuk mengalahkan Marc Marquez dan Francesco Bagnaia yang masing-masing finis di posisi kedua dan ketiga.
”Terima kasih kepada kalian semua yang datang ke Phillip Island untuk mendukung kami. Datang ke sini untuk terakhir kali dengan Suzuki sangat spesial, saya memiliki feeling bagus dan senang sekali bisa meraih kemenangan di sini. Sampai jumpa tahun depan,” ujar Rins yang akan membela LCR Honda musim depan.
”Saya berusaha menghemat ban belakang, kemudian menemukan traksi yang bagus saat keluar dari tikungan. Saya bisa mendahului beberapa pebalap saat keluar dari Tikungan 1 di sisi luar, dan saat keluar dari Tikungan 2. Tetapi saya mengalami masalah di tikungan yang lebih sempit, seperti Tikungan 4 dan 10. Apa pun itu, saya senang meraih kemenangan untuk orang-orang di Suzuki dan pabrikan Suzuki, mereka pantas mendapatkan ini,” tutur Rins.
Kemenangan pertama Suzuki dan Rins pada musim ini membuat seluruh anggota tim Suzuki berlinang air mata. Mereka bersorak dan melompat-lompat merayakan kemenangan yang tak terduga itu. Hasil brilian ini menjadi penanda manis bagus Suzuki yang akan meninggalkan MotoGP di akhir musim ini.
Rins yang start dari posisi ke-10 langsung menemukan momentum untuk memperbaiki posisi di lap-lap awal. Dia mendahului enam pebalap dalam delapan lap pertama, hingga berada di posisi ketiga di belakang Marc Marquez dan Jorge Martin yang memimpin balapan. Rins pun terus menjaga posisinya di zona podium hingga berulang kali saling mendahului dengan Marquez, Martin, dan Bagnaia.
Rins memaksimalkan potensi GSX-RR yang lincah dan cepat di tikungan, serta tidak terlalu menggerus ban belakang, untuk menyerang di lap terakhir. Rins mendahului Marquez, kemudian menyusul Bagnaia di Tikungan 2 pada lap terakhir. Pebalap asal Spanyol itu pun finis terdepan, yang membuat seluruh garasi Suzuki dipenuhi kegembiraan.
Hasil ini menjadi pencapaian spesial, karena para pebalap Suzuki selalu kesulitan meraih podium akibat selalu start dari posisi belakang. Namun, karakter Phillip Island memberi peluang bagi Suzuki untuk menikmati manisnya kemenangan.
”Biasanya dalam beberapa balapan kami memiliki pace yang bagus, termasuk dalam balapan ini, tetapi masalahnya adalah kami start dari posisi belakang. Dalam balapan ini feeling saya sangat bagus, saya bisa berada di posisi depan lebih awal, dan saya melakukan itu,” ungkap Rins.
”Semua anggota tim mengatakan, 'Hei, kamu harus meraih kemenangan, paling tidak meraih podium sebelum musim berakhir', dan kami melakukan itu, dan ini untuk mereka semua, untuk Hamamatsu, untuk semua orang yang mendukung Suzuki yang tahun depan tidak akan bersama Suzuki lagi,” ucap Rins.
Kepala Riset dan Pengembangan Suzuki MotoGP Tom O'Kane mengakui bahwa kemenangan ini sangat krusial bagi Suzuki dan semua anggota tim yang berjuang keras dalam musim ini untuk meraih hasil maksimal. Mereka tetap bekerja keras dalam situasi yang janggal karena tahu di akhir musim ini mereka tidak akan bersama Suzuki lagi.
”Saat dia melintasi garis finis, semua orang di garasi berlinang air mata, melompat-lompat, dan saling berpelukan,” ungkap O'Kane kepada BTSports.
Saya senang meraih kemenangan untuk orang-orang di Suzuki dan pabrikan Suzuki, mereka pantas mendapatkan ini.
”Kami tahu apa yang mampu dia lakukan. Menurut saya, dia sangat mengejutkan bagi semua orang di sini,” lanjut O'Kane terkait Rins.
”Kami selalu memiliki keyakinan pada Suzuki bahwa motor akan berada dalam persaingan dan kami mencapai itu tepat pada waktunya. Ini tahun yang sangat sulit, bekerja dengan orang-orang yang tahu bahwa ini akan selesai di akhir tahun ini,” ujar O'Kane.
Persaingan juara
Kemenangan pertama bagi Suzuki dan Rins ini di luar dugaan karena persaingan podium diprediksi menjadi area para pebalap Ducati, Yamaha, dan Honda. Namun, balapan di Sirkuit Phillip Island yang selalu ketat dengan rombongan besar pebalap di depan langsung berubah sejak lap-lap awal.
Persaingan podium berubah drastis sejak Fabio Quartararo yang berada di posisi kelima melakukan kesalahan di Tikungan 4 sehingga keluar dari lintasan dan posisinya merosot hingga urutan ke-22. Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu kemudian keluar dari balapan karena terjatuh di Tikungan 2 saat berusaha memperbaiki posisi.
Persaingan di depan juga berubah setelah pebalap tim pabrikan Ducati, Jack Miller, terjatuh karena manuver pebalap LCR Honda, Alex Marquez, yang terlalu agresif. Kecelakaan ini menutup peluang Miller dalam persaingan juara musim ini.
Dengan hasil balapan ini, pemuncak klasemen kini dipegang oleh Bagnaia dengan 233 poin, unggul 14 poin atas Quartararo yang turun di posisi kedua, dan 27 poin di atas pebalap Aprilia Aleix Espargaro di peringkat ketiga klasemen sementara. Persaingan juara kini menyisakan dua balapan dengan 50 poin maksimal untuk diraih. Persaingan juara masih terbuka bagi ketiga pebalap itu, tetapi Bagnaia berpotensi mengunci gelar juara dalam balapan berikutnya di Sepang, Malaysia.
Bagnaia akan juara jika meninggalkan Sepang dengan keunggulan minimal 25 poin atas pebalap terdekat. Jika Bagnaia menang di Sepang, dia akan juara jika Quartararo finis di posisi keempat atau lebih rendah.