Marc Marquez menjalani akhir pekan terbaik musim ini dengan finis di posisi kedua dalam MotoGP seri Australia. Dia menunjukkan kemampuannya tidak hilang oleh cedera humerus, dan akan bersaing meraih juara musim depan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
PHILLIP ISLAND, MINGGU – Marc Marquez semakin kuat dan semakin dekat dengan performa terbaiknya seperti sebelum cedera humerus kanan pada 2020. Sejak kembali balapan di Aragon, dia konsisten bersaing di posisi depan, hingga akhirnya meraih podium ke-100 di ajang MotoGP setelah balapan seri Australia, Minggu (16/10/2022). Pebalap tim Repsol Honda itu bersinar di Sirkuit Phillip Island hingga finis di podium kedua, mengalahkan para pebalap top, termasuk kandidat juara musim ini, Francesco Bagnaia.
Marquez bukan hanya menunjukkan karakter membalapnya yang dahulu, tetapi juga kejelian dirinya dalam menentukan strategi balapan, terutama pilihan ban yang sangat krusial di Phillip Island. Di saat para pebalap lain cenderung memilih ban belakang kompon medium dan keras untuk menyiasati laju degradasi ban yang tinggi di Phillip Island, Marquez justru memilih ban belakang kompon lunak dipadukan dengan ban depan kompon keras.
Marquez menjadi satu-satunya pebalap yang menggunakan ban belakang kompon lunak, dan dia mampu mengelola ban itu hingga akhir balapan di lap ke-27. Juara dunia delapan kali di semua kelas itu, sangat lihai menghemat ban belakang, sehingga masih bisa digunakan untuk menyerang dalam beberapa lap terakhir. Dia berulang kali saling mendahului dengan pebalap Suzuki Ecstar Alex Rins yang akhirnya memenangi balapan, serta pebalap Ducati Francesco Bagnaia yang finis di podium ketiga.
Ya, saya satu-satunya yang menggunakan ban belakang kompon lunak, saya tidak melihat siapa pun di garis start yang menggunakan itu. Anda harus memiliki karakter, tim mendorong keras untuk menggunakan ban kompon keras, tetapi saya mengatakan kompon lunak, karena saya merasa bagus dengan ban lunak.
"Ya, saya satu-satunya yang menggunakan ban belakang kompon lunak, saya tidak melihat siapa pun di garis start yang menggunakan itu. Anda harus memiliki karakter, tim mendorong keras untuk menggunakan ban kompon keras, tetapi saya mengatakan kompon lunak, karena saya merasa bagus dengan ban lunak," jelas Marquez kepada BT Sports.
"Kemarin (dalam sesi latihan), saat menggunakan ban kompon keras, saya mengalami beberapa masalah dan tidak cukup percaya diri menggunakan itu. Tetapi kami melakukan pilihan yang tepat, saya bisa mengelola ban, traksi juga ada. Ini merupakan akhir pekan yang lengkap, berjalan dengan sangat baik terlepas dari sesi pemanasan di mana saya mengalami kecelakaan, ini menjadi akhir pekan terbaik musim ini," tegas pebalap asal Spanyol itu.
Marquez sudah menunjukan potensi bakal kompetitif dalam balapan di Phillip Island sejak sesi latihan ketiga, di mana dia menjadi pebalap tercepat. Dia kemudian mengeksplorasi potensi ban kompon keras dalam FP4 yang menjadi simulasi balapan. Marquez tidak menemukan pace yang kompetitif dalam sesi itu, yang mendasari keputusanya menggunakan ban belakang kompon lunak untuk balapan.
"Kami memilih opsi yang tepat, dengan ban belakang kompon lunak saya merasa cukup bagus. Pada awal balapan saya bisa mengendalikan balapan, kemudian di lap-lap akhir saya sedikit kesulitan karena daya cengkeram ban menurun, tetapi saya sangat menikmati balapan ini," ungkap Marquez di parc ferme.
"Maksud saya, posisi bukan masalah, saya finis kedua dan berusaha menang, dan saya mengerahkan segalanya, tetapi Alex menjalani lap terakhir dengan sangat bagus. Saya sudah mengerahkan semua yang saya miliki, saya sangat menikmati, banyak saling mendahului, semuanya terjadi di Tikungan 2 karena di beberapa area lainnya kami masih perlu lebih baik lagi, dan kami mengerjakan itu hingga kami menjadi semakin baik," ujar Marquez.
"Dalam tahap tertentu pada balapan, saya berusaha keras mengelola ban belakang, dan di akhir balapan saya memutuskan untuk menyerang, karena saat itu saya rasa saya di posisi kelima, terlalu jauh dari para pebalap di depan. Setahap demi setahap saya mulai memperbaiki posisi. Performa ada di sana, maksud saya bisa berkendara dengan baik, tetapi saya tetap perlu memperbaiki beberapa area, tetapi saya menikmati balapan dan itu yang terpenting," ungkap Marquez kepada BT Sports.
Pencapaian di Phillip Island ini membangkitkan optimisme Marquez untuk bisa kembali dalam performa terbaiknya musim depan. Dia sangat menantikan dirinya yang dahulu sejak cedera humerus kanan di Jerez pada 2020. Dia bahkan menjalani operasi empat kali untuk meluruskan tulang yang tidak tersambung pada poisisi yang semestinya. Kini, dia telah pulih, cederanya sudah tidak terasa sakit, tetapi kekuatan ototnya belum pulih 100 persen.
Marquez menjadikan balapan di akhir musim ini sebagai persiapan untuk balapan musim depan yang akan menuntut fisik prima dengan balapan sprint di setiap seri. Setelah menjalani empat akhir pekan balapan di Aragon, Motegi, Buriram, dan Phillip Island, kebugaran fisik Marquez terus meningkat. Dia sudah bisa mengendalikan motor seperti yang dia inginkan, meskipun masih perlu peningkatan sedikit dalam pemosisian tubuh di tikungan-tikungan ke kanan yang akan menekan lengan kanan dengan keras.
"Ya, semakin baik, semakin baik. Benar bahwa di sini hanya ada dua tikungan ke kanan yang menekan keras lengan, yaitu di tikungan 4 dan 10. Meskipun saya beberapa kali bisa mendahului, tetapi saya masih merasa posisi tubuh belum yang terbaik, bukan seperti yang saya inginkan. Saya terus berusaha mencari cara yang sempurna, tetapi saya sudah bisa berkendara dengan sangat baik, dan hari ini saya menikmati balapan. Saat menikmati, itu berarti tubuh bekerja dengan bagus," pungkas Marquez.
Kembalinya kehebatan performa Marquez yang dahulu itu, menguatkan potensinya untuk bersaing ketat musim depan. Dia pernah menegaskan, bahwa dirinya tidak akan terlalu menggebu-gebu meraih gelar juara, tetapi dia merasa potensi untuk juara masih ada dalam dirinya. Saat Marquez dalam kondisi fisik yang bugar, dia akan menjadi penantang juara yang sangat berat bagi para pebalap lainnya, seperti Bagnaia dan Quartararo.
Dengan hasil balapan di Phillip Island ini, pemuncak klasemen kini dipegang oleh Bagnaia dengan 233 poin, unggul 14 poin atas Quartararo yang turun di posisi kedua karena kembali gagal meraih poin, dan 27 poin di atas pebalap Aprilia Aleix Espargaro di peringkat ketiga klasemen sementara. Persaingan juara, kini menyisakan dua balapan dengan 50 poin maksimal untuk diraih. Persaingan juara masih terbuka bagi ketiga pebalap itu, tetapi Bagnaia berpotensi mengunci gelar juara dalam balapan berikutnya di Sepang, Malaysia.
Bagnaia akan juara jika meninggalkan Sepang dengan keunggulan minimal 25 poin atas pebalap terdekat. Jika Bagnaia menang di Sepang, dia akan juara jika Quartararo finis di posisi keempat atau lebih rendah.