Pertaruhan Besar di Phillip Island
Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia, dan Aleix Espargaro, akan mengambil risiko lebih besar di Phillip Island, untuk menjaga peluang juara tetap terbuka hingga seri Valencia. Pilihan dan manajemen ban akan menjadi kunci.

Pebalap tim Yamaha Fabio Quartararo memacu motornya dalam sesi latihan bebas kedua MotoGp seri Australia di Sirkuit Phillip Island, Jumat (14/10/2022).
PHILLIP ISLAND, SABTU – Tiga pebalap yang sedang bersaing meraih gelar juara MotoGP musim ini, Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia, dan Aleix Espargaro, akan menghadapi tantangan ekstra dalam balapan di Phillip Island, Australia, Minggu (16/10/2022) mulai pukul 10.00 WIB. Selain dihadapkan pada cuaca yang menuntut pilihan dan manajemen ban yang jitu, mereka juga akan melawan dua pebalap kuat, Jorge Martin dan Marc Marquez, yang start di posisi pertama dan kedua.
Kondisi ini berpotensi semakin menyulitkan persaingan dalam beberapa putaran awal yang akan mirip dengan Moto3, di mana terbentuk rombongan besar pebalap di depan. Bagi Bagnaia dan Espargaro, yang memiliki motor dengan top speed tinggi, peluang mendahului masih sangat terbuka. Sedangkan, bagi Quartararo yang motornya kalah top speed, akan lebih sulit untuk mendahului jika terjebak di tengah rombongan besar pebalap, meskipun Phillip Island merupakan trek Yamaha dan menyediakan beberapa tikungan untuk mendahului.
Selain itu, berada di belakang banyak pebalap akan membuat ban belakang cepat aus karena terpaksa terus menerus membalap dengan agresif. Ban depan pun berpotensi mengalami overheating jika terlalu lama membuntuti pebalap di depan. Kondisi ini bisa merusak peluang meraih podium, bahkan kemenangan, karena kunci balapan di Phillip Island adalah menghemat ban untuk menyerang di lap-lap akhir. Jika ban sudah habis dalam 10 putaran awal, banyak poin yang akan lepas dari genggaman.
Persaingan juara musim sanga ketat dengan tiga pebalap teratas hanya berada dalam rentang 20 poin dengan tiga balapan tersisa. Quartararo memimpin dengan keunggulan dua poin atas Bagnaia di posisi kedua, dan 20 poin atas Espargaro.

Pebalap tim Ducati Francesco Bagnaia berbicara ke media setelah meraih posisi start ketiga dalam babak kualifikasi MotoGp seri Australia, Sabtu (15/10/2022) di Sirkuit Phillip Island, Australia.
Dalam balapan seri Australia ini, Bagnaia akan start di posisi ketiga, disusul oleh Espargaro dan Quartararo di posisi keempat dan kelima. Mereka berada di belakang Jorge Martin dan Marc Marquez, yang start di posisi pertama dan kedua. Martin meraih pole position dengan catatan waktu putaran yang memecahkan rekor milik Jorge Lorenzo yang dicetak pada 2013.
Di antara ketiga pebalap teratas klasemen itu, Bagnaia memiliki peluang yang lebih besar untuk memimpin balapan setelah start. Pebalap tim pabrikan Ducati memiliki senjata ampuh, Desmosedici GP, yang sangat cepat dalam akselerasi serta top speed tinggi.
"Seperti biasa. Di trek ini akan sangat mudah terbentuk rombongan pebalap di depan dan akan sangat penting untuk tidak menghancurkan ban belakang. Besok, sangat penting mengelola ban belakang dan slipstream, karena sangat mudah untuk melakukan kesalahan dengan slipstream. Namun, menurut saya, jika kami bisa melakukan start dengan bagus, kami akan bisa tancap gas dan sedikit memperlebar jarak," ungkap Bagnaia.
Pebalap Italia berjuluk Pecco itu menemukan setelan motor yang pas dalam FP4 sehingga bisa mendapatkan pace yang lebh baik. Dia juga mendapatkan data degradasi ban yang sangat penting untuk menentukan ban balapan.
"Namun, kami harus melihat kondisi besok seperti apa, sepertinya akan lebih dingin, tetapi angin mungkin lebih sedikit, jadi sulit untuk diketahui. Apapun itu saya senang, karena saya mengalami kesulitan di awal FP4 dan kemudian kami melakukan sedikit perubahan yang mengubah banyak hal, jadi saya senang dengan itu," ungkap Pecco.
Menurut saya, ini bukan masalah pilihan ban, tetapi konsumsi ban, siapa yang bisa mengelola ban dengan lebih baik.

Pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengikuti konferensi pers di Phillip Island, Australia, Kamis (13/10/2022), jelang Grand Prix MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island, akhir pekan ini.
Konsumsi ban
Target utama Pecco dalam balapan ini adalah memastikan Quartararo dan Espargaro finis di belakang dirinya. Dia pun akan mengambil resiko untuk memastikan tidak terjadi sebaliknya, karena Quartararo memiliki pace yang sangat kuat. Jika pebalap tim Monster Energy Yamaha itu bisa memimpin balapan, akan sangat sulit mengejar dirinya.
"Kami melakukan langkah yang sangat bagus sejak FP3 hingga kualifikasi, kami membaik hampir satu detik, itu berarti kami melakukan pekerjaan dengan sangat baik, dan semoga juga bisa menemukan sesuatu untuk besok," tegas Quartararo.
Terkait dengan ban untuk balapan, Quartararo menilai, masalah utama bukan pilihan ban, tetapi manajemen ban supaya bisa bertahan hingga lap terakhir. "Menurut saya ini trek terburuk (terkait degradasi ban) di sepanjang tahun ini. Dengan ban kompon lunak anda bisa jauh lebih cepat. Namun, setelah beberapa lap akan sangat aus dan sangat lambat," ujar dia.
"Menurut saya, ini bukan masalah pilihan ban, tetapi konsumsi ban, siapa yang bisa mengelola ban dengan lebih baik. Dengan semua ban, anda tetap bisa cepat, tetapi (menjaga pace) dari awal hingga akhir akan sangat sulit," ungkap pebalap berjuluk El Diablo itu.
"Jadi ini akan menarik. Bukan yang terbaik bagi kami karena kami perlu mencetak kecepatan saat keluar dari tikungan. Namun, itu akan menjadi tantangan yang sangat bagus," ujar pebalap asal Perancis itu.
Baca juga : Martin dan Marquez Adang Tiga Kandidat Juara

Empat dari lima pebalap teratas klasemen sementara, dari kiri ke kanan peringkat kelima Jack Miller dan peringkat kedua Francesco Bagnaia, keduanya dari tim Ducati Lenovo, peringkat teratas Fabio Quartararo (Yamaha), dan peringkat ketiga Aleix Espargaro dari tim Aprilia menghadiri konferensi pers di Phillip Island, Australia, Kamis (13/10/2022), jelang Grand Prix MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island, akhir pekan ini.
Quartararo memiliki peluang untuk meraih poin besar di Phillip Island karena memiliki tikungan-tikungan cepat yang sesuai dengan M1. Kasesuaian karakter itu membuka potensi Quartararo untuk mendahului, maniver yang jarang bisa dia lakukan di trek lain. Namun, jika dia terjebak dalam rombongan besar pebalap, potensi M1 akan sulit dimaksimalkan.
"Kita lihat saja, karena berbicara selalu lebih mudah dibandingkan melakukan, tetapi menurut saya, kami akan bisa menjalani balapan dengan sangat baik, dan kami perlu menganalisis dengan baik data hari ini. Kami akan menikmati balapan. Semoga kami bisa benar-benar berada di puncak. Namun, saya merasa percaya diri. Saya melakukan putaran saya sendirian. Pace juga sangat bagus. Saya sangat konservatif dengan ban. Jadi saya merasa bagus di trek ini," lanjut Quartararo.
Juara bertahan MotoGP itu juga bertekad mengambil risiko dalam tiga balapan terakhir musim ini, karena hanya itu yang bisa menjaga peluang juara. Resiko kehilangan poin cukup besar, tetapi poin yang bisa diraih lebih besar.
"Tentu saja ada lebih banyak untuk diraih dan banyak untuk lepas. Namun, apa yang harus anda lakukan jika anda hanya unggul dua poin? Anda harus berjuang dan memberikan yang terbaik. Pada akhirnya, anda akan memiliki resiko risiko kehilangan banyak, tetapi juga potensi meraih lebih besar, jadi anda perlu mendiring diri sendiri hingga maksimal," tegas Quartararo.
Baca juga : Awal Solid Quartararo Meredam Pecco

Pebalap tim Aprilia Aleix Espargaro (kiri) memacu sepeda motornya di depan pebalap tim Honda Marc Marquez pada sesi latihan bebas keempat MotoGP Aragon di Sirkuit Alcaniz, Aragon, Spanyol, Sabtu (17/9/2022).
Menyerang Total
Tantangan pertama yang akan dihadapi oleh Quartararo adalah mendahului Espargaro yang kembali cepat setelah kesulitan di Motegi dan Buriram. Dia memiliki pace yang cepat tetapi masih di bawah Quartararo. Namun, pebalap senior itu selalu berjuang keras dalam balapan dan tidak akan mudah didahului.
"Ya saya sangat senang, posisi start keempat memang bukan pole position tetapi saya senang bisa kembali ke depan dengan pace yang bagus, kembali kuat. Saya gagal meraih pole position karena melakukan kesalahan kecil di tikungan terakhir, tetapi saya sangat cepat dan saya senang dengan hasil hari ini, dan saya pikir besok kami bisa bersaing di depan," tegas pebalap andalan Aprilia itu.
"Kami memiki pace yang kuat, ada enam pebalap dengan pace yang mirip, tetapi kami harus menganalisis ban mana yang akan kami pakai. Menurut saya, ini pertama kalinya saya belum tahu ban mana yang akan saya pakai di depan dan belakang, karena saya bisa menggunakan kedua ban, medium dan keras, untuk depan dan belakang. Kami masih harus menganalisis, kami masih harus menunggu temperatur besok, juga angin. Di sini pilihan ban akan sangat penting dan semoga kami bisa memilih yang tepat," ungkap Espargaro kepada MotoGP.
Menurut Espargaro, dalam paruh pertama balapan akan ada rombongan besar, tetapi dalam paruh kedua, saat ban mulai aus, akan berbeda.
Espargaro akan menyerang habis-habisan dalam balapan ini. Dia akan mengambil resiko lebih besar, karena hanya itu yang bisa dilakukan untuk mengejar selisuh 20 poin dari Quartararo. "Saya akan menyerang 100 persen. Saya harus mengambil resiko. Dan tidak seperti di Thailand dan Jepang, di sini saya merasa kuat dan cepat. Jadi mari kita coba," tegas Espargaro dikutip Crash.
Baca juga : Quartararo Terpuruk di Thailand akibat Salah Tekanan Ban

Pebalap tim Pramac Jorge Martin berbicara dalam jumpa pers usai meraih posisi start terdepan pada sesi kualifikasi MotoGP seri Australia di Sirkuit Phillip Island, Sabtu (15/10/2022).
Adangan Martin-Marquez
Pertarungan di lap-lap awal itu semakin sulit dengan ada Martin dan Marquez di depan. Kedua pebalap itu memiliki pace yang sangat cepat dan bisa mengubah peta persaingan podium. Jika mereka di depan, pebalap di belakangnya perlu lebih tancap gas yang akan menggerus ban belakang lebih cepat.
"Mencetak rekor baru waktu puataran selalu luar biasa, tetapi masih ada pekerjaan untuk besok, untuk meningkatkan pace sedikit lagi supaya bisa mendapatkan pace yang cepat untuk balapan. Menurut saya, dalam 14-15 lap pertama kami akan kuat, tetapi kemudian saya akan mulai sedikit kesulitan. Jadi kami perlu melakukan perbaikan lagi," ungkap Martin yang memacu motor Ducati Desmosedici GP22.
"Angin akan berubah demikian juga arahnya, sehingga kami perlu beradaptasi lagi dengan kondisi angin, itu penting untuk bisa cepat besok. Terkait ban, ban keras depan dan belakang kurang lebih akan menjadi pilihan, tetapi kita lihat saja apakah kami memiliki peluang lain untuk besok, tetapi sepertinya sekarang semuanya sudah sangat jelas, hanya perlu melakukan setelan kecil supaya bisa merasa bagus di akhir balapan," ungkap Martin optimistis.
"Menurut saya, empat, lima, pebalap akan sangat kuat di akhir balapan, tetapi secara umum ada 10 pebalap yang akan sangat cepat dalam lap pertama, jadi ini akan sangat menarik akan menjadi seperti Moto3, dan kami siap untuk semua hal," pungkas pebalap Prima Pramac Racing itu.
Persaingan di depan menjadi semakin sengit dengan keberadaan Marc Marquez yang meraih posisi start kedua setelah membuntuti Pecco. Pebalap tim Repsol Honda itu memanfaatkan slipstream yang membuat motor RC213V bisa lebih mudah dikendalikan.
Baca juga : Quartararo Mencari Titik Balik

Pebalap tim Repsol Honda Marc Marquez memacu motornya pada sesi latihan keempat MotoGp seri Australia, di Sirkuit Phillip Island, Australia, Sabtu (15/10/2022).
"Posisi start baris terdepan hari ini tidak nyata, tidak sepenuhnya nyata, karena saya mengikuti Pecco. Di sirkuit ini, slipstream sangat membantu, khususnya dengan motor kami, jika mengikuti pebalap lain, itu sangat mengubah karakter motor dan saya menyukai itu," ungkap Marquez.
Menurut Marquez, dia memiliki pace yang bagus, tetapi itu tidak cukup untuk bisa bersama dengan para pebalap yang lebih cepat. "Kita akan lihat besok di mana sangat penting untuk memilih ban belakang, juga sangat penting memahami pace balapan, karena jika pebalap seperti Pecco, Jorge, tancap gas di depan, mereka akan sangat cepat. Ini saatnya memeriksa semua data dan menganalisis itu. Tetapi dari balapan ke balapan kami semakin dekat para pebalap papan atas," ujar Marquez.
"Start di baris terdepan akan sangat membantu, karena dengan itu saya bisa mengelola balapan secara berbeda. Benar bahwa kedua pebalap Ducati, Pecco dan Jorge, mereka membalap dengan sangat bagus, tetapi bukan hanya mereka, pebalap Ducati lainnya juga, dan saya pikir Quartararo besok akan berusaha keras tancap gas, jadi kita lihat saja. Namun, yang paling penting adalah kami mulai berbicara tentang nama-nama besar, kami terus mendekat dengan nama-nama besar di kejuaraan dan itu positif," ungkap Marquez yang juga berpotensi meriah podium di Phillip Island.
Marquez akan berbahaya dalam lap-lap akhir balapan karena sangat lihai mengelola ban. Dia menunjukan itu dalam balapan di Jepang, di mana dia menyerang Miguel Oliveria dalam lap terakhir untuk merebut posisi finis keempat. Apalagi, Marquez sangat mengenal Phillip Island, di mana dia empat kali menang di sana.