Antonio Conte menghadirkan ”wajah” baru yang tidak menarik bagi Tottenham Hotspur. Meski begitu, Spurs bisa konsisten meraih hasil positif. Everton akan menjadi ”mangsa” baru Spurs yang bertekad tetap di papan atas.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
AFP/ADRIAN DENNIS
Penyerang Tottenham Hotspur, Son Heung-min (depan), dikawal ketat bek Eintracht Frankfurt, Tuta, pada laga Grup D Liga Champions Eropa di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, 12 Oktober 2022. Spurs akan menjamu Everton di Liga inggris, Sabtu (15/10/2022).
LONDON, JUMAT — Meskipun mengawali musim 2022-2023 dengan baik yang ditandai dengan menduduki peringkat ketiga Liga Inggris, kecaman tetap memayungi Tottenham Hotspur. Hal itu didasari keputusan Manajer Spurs Antonio Conte yang melepaskan identitas pendekatan permainan agresif dan mengutamakan penguasaan bola sehingga lebih mengutamakan hasil akhir.
Dibandingkan dengan paruh kedua musim 2021-2022, perubahan gaya bermain penuh inisiatif Spurs yang selalu ingin menekan lawan amat terlihat dari penurunan catatan rerata penguasaan bola. Musim lalu, mereka mengoleksi rata-rata 52 persen penguasaan bola per laga, sedangkan dari sembilan laga di musim ini, skuad ”Si Lili Putih” hanya mencatat 47 persen penguasaan bola.
Menurut analisis Opta, Spurs musim ini bertahan lebih dalam. Sekitar 68 persen aksi bertahan mereka, seperti tekel, intersep, dan tekanan, dilakukan pada sepertiga akhir pertahanan mereka.
Spurs hanya mencatat 9 persen aksi bertahan di sepertiga akhir lini pertahanan lawan. Sebanyak 23 persen aksi bertahan itu dilakukan di wilayah tengah lapangan.
AFP/ADRIAN DENNIS
Reaksi Pelatih Tottenham Hotspur Antonio Conte pada laga Grup D Liga Champions Eropa antara Sputs dan Eintracht Frankfurt di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, 12 Oktober 2022.
Jika dibandingkan dengan tim yang menduduki 10 besar Liga Inggris hingga laga kesembilan, hanya Manchester United (peringkat kelima) dan Bournemouth (kedelapan) yang melakukan aksi bertahan lebih dominan di sepertiga akhir pertahanan mereka.
Meski begitu, Spurs tetap bisa tampil efektif dalam menghasilkan peluang. Mereka menjadi salah satu dari empat tim yang telah mencetak minimal 20 gol di Inggris. Catatan itu serupa dengan milik tiga tim lain yang dikenal lebih bernafsu menyerang, yaitu Arsenal, Manchester City, dan Liverpool.
Perpaduan gaya bermain pertahanan dalam dan serangan efektif juga akan diterapkan Conte ketika menghadapi Everton, Sabtu (15/10/2022) pukul 23.30 WIB, di Stadion Tottenham Hotspur. Penyerang Spurs, Son Heung-min, mendukung strategi permainan yang dijalankan manajer karena bisa memberikan keseimbangan, terutama dalam bertahan.
Hasil itu ditunjukkan dengan raihan 20 poin dari sembilan laga sehingga Spurs bisa menjaga persaingan di papan atas bersama Arsenal dan City. Tak hanya itu, ”Si Lili Putih” juga memimpin klasemen Grup D Liga Champions Eropa.
AP/ZAC GOODWIN
Penyerang Tottenham Hotspur, Son Heung-min, mencetak gol pertama timnya ke gawang Eintracht Frankfurt pada laga Grup D Liga Champions Eropa di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, 12 Oktober 2022.
”Kritik itu datang karena ekspektasi sangat tinggi untuk tim ini. Mungkin saya terlalu berpikir positif, tetapi kami memang telah mengalami peningkatan meski beberapa kali masih melakukan kesalahan,” kata Son, yang telah mencetak lima gol di musim ini, dilansir Football.London, Jumat (14/10/2022).
Momentum positif
Spurs menjamu Everton di London dengan tekad menjaga momentum positif dalam dua laga di pekan ini. Seusai menerima kekalahan perdana dari Arsenal, 1 Oktober, mereka meraup dua kemenangan beruntun ketika bertandang ke markas Brighton & Hove Albion dan menghadapi Eintracht Frankfurd di kancah Eropa.
Kritik itu datang karena ekspektasi sangat tinggi untuk tim ini.
Tiga poin versus Everton penting bagi Spurs agar tidak terlempar dari persaingan papan atas. Jika gagal menang, poin Spurs juga berpeluang didekati oleh Chelsea dan Manchester United yang menduduki posisi keempat dan kelima klasemen.
Chelsea kini mengumpulkan 16 poin dan MU dengan 15 poin. Kedua tim itu memiliki satu tabungan laga lebih banyak ketimbang Spurs.
AP/KIRSTY WIGGLESWORTH
Duet penyerang Tottenham Hotspur, Son Heung-min (tengah) dan Harry Kane (kanan), pada laga Grup D Liga Champions Eropa antara Spurs dan Eintracht Frankfurt di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, 12 Oktober 2022.
”Everton tidak memulai musim ini dengan baik, tetapi mereka memiliki keseimbangan yang baik. Mereka tim yang kuat, Frank Lampard juga manajer yang sangat bagus dan memberikan dampak bagi mereka. Tentunya, kami harus dalam performa terbaik untuk laga Sabtu ini,” ujar Conte.
Conte kemungkinan besar bisa kembali menurunkan Dejan Kulusevski dari menit awal setelah sembuh dari cedera di pekan internasional lalu. Kehadiran Kulusevski dibutuhkan untuk menutup krisis pemain di posisi penyerang sayap kanan. Pasalnya, Richarlison menderita cedera ringan pada laga versus Frankfurt.
Di luar itu, Conte menaruh harapan besar kepada ketajaman duet Son dan Harry Kane untuk melibas Everton. Kombinasi dua pemain itu adalah jaminan mutu bagi performa apik ”Si Lili Putih”. Keduanya adalah duet paling padu di Liga Inggris karena telah menciptakan akumulasi 50 asis untuk satu sama lain.
”Kami harus memulihkan energi dengan baik untuk mempersiapkan diri jelang menghadapi Everton. Sebab, kami akan menjalani laga-laga berat di bulan ini yang harus bisa kami menangkan untuk mempertahankan posisi saat ini,” ucap Conte.
AFP/ADRIAN DENNIS
Penyerang Tottenham Hotspur, Richarlison (atas), melompati hadangan bek Eintracht Frankfurt, Evan N'Dicka, pada laga Grup D Liga Champions Eropa di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, 12 Oktober 2022.
Setelah menghadapi Everton, Spurs akan bertemu MU dan Newcastle United, lalu Sporting Lisbon di Liga Champions. Ketiga laga itu berlangsung hanya dalam waktu 12 hari.
Sementara itu, Lampard menginstruksikan anak asuhannya untuk menikmati laga tandang ke markas Tottenham. Lampard pun meminta pemain Everton untuk berusaha bangkit setelah menelan kekalahan dari MU, akhir pekan lalu.
Sebelum kalah dari ”Setan Merah”, Everton tidak terkalahkan di tujuh laga beruntun. Hasil itu menjadi rentetan hasil tak terkalahkan terpanjang yang diraih ”The Toffees” sejak ditangani Lampard, mulai 31 Januari 2022.
”Orang-orang mungkin menganggap kami underdog karena kami menjalani pertandingan di kandang tim kuat, Spurs. Kami berada pada posisi jika setelah menderita hasil buruk, kami bertekad untuk kembali lebih kuat di duel selanjutnya,” tutur Lampard dilansir laman klub. (AFP)
