Fabio Quartararo mengincar posisi start baris terdepan di Phillip Island, berbekal hasil solid sesi latihan dalam kondisi trek berangin dan aspal dingin. Namun, para pebalap Ducati pun terus membaik di trek Yamaha itu.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·7 menit baca
AFP/GLENN NICHOLLS
Pebalap tim Yamaha Fabio Quartararo memacu motornya dalam sesi latihan bebas kedua MotoGp seri Australia di Sirkuit Phillip Island, Jumat (14/10/2022).
PHILLIP ISLAND, JUMAT – Fabio Quartararo berpotensi meraih poin lebih besar dari Francesco Bagnaia di Sirkuit Phillip Island, jika pebalap Monster Energy Yamaha itu bisa meraih posisi start di baris terdepan. Potensi itu terbuka menyusul hasil dua sesi latihan MotoGP seri Australia, Jumat (14/10/2022), di mana Quartararo berada di posisi keempat dengan selisih waktu 0,139 detik dari pebalap tercepat Johann Zarco. Namun, para pebaap Ducati pun menunjukan potensi menjadi lebih baik untuk kualifikasi.
Quartararo mengawali akhir pekan ini dengan kurang bagus, di mana dia hanya berada di posisi ke-12 empat posisi di bawah Bagnaia dalam sesi latihan bebas pertama (FP1). Sesi pagi berlangsung dalam kondisi trek berangin, sebagian basah, dan permukaan aspal dingin. Dia kemudian memperbaiki performanya dalam FP2 yang berlangsung dalam kondisi trek kering, tetapi tetap berangin dan dingin. Quartararo menempati posisi keempat tercepat dalam catatan waktu gabungan, meskipun dia melakukan kesalahan di tikungan 4 saat time attack. Zarco kembali menjadi pebalap tercepat seperti dalam FP1, disusul oleh rookie Marco Bezzecchi, serta Pol Espargaro.
"Saya sangat merindukan tempat ini, khususnya tikungan tiga, itu tikungan yang sangat spesial, senang bisa kembali ke sini. Posisi tidak terlalu bagus dalam FP1, tetapi feeling cukup bagus, karena kami tidak menggunakan ban baru dan pace saya cukup bagus. Siang ini (FP2) jauh lebih baik, kami mencoba beberapa hal dan saya merasa kami melakukan pekerjaan dengan sangat baik siang ini, terlepas dari kesalahan yang saya lakukan dalam putaran cepat saya. Ya, menantikan sesi besok," ujar Quartararo kepada MotoGP.
Terkait dengan target kualifikasi, Quartararo menilai potensi start dari baris terdepan sangat besar. Dia masih bisa lebih baik lagi dengan perbaikan setelan motor, penggunakan ban baru, serta tidak melakukan kesalahan dalam putaran cepat. Tantangan bagi semua pebalap adalah mendapatkan daya cengkeram yang bagus dalam kondisi berangin dan aspal dingin.
AFP/GLENN NICHOLLS
Pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengikuti konferensi pers di Phillip Island, Australia, Kamis (13/10/2022), jelang Grand Prix MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island, akhir pekan ini.
"Saya berharap berada di baris start terdepan, karena saya pikir itu sesuatu yang bisa kami lakukan. Kita lihat saja bagaimana yang lainnya melakukan perbaikan, tetapi saya merasa cukup percaya diri dan menurut saya kami bisa menjalani kualifikasi dengan sangat baik. Besok pagi (FP3) kami akan menguji beberapa hal dengan motor, dan menurut saya itu akan memberi kami petunjuk arah untuk kualifikasi," pungkas pebalap berjuluk El Diablo itu.
Posisi start baris terdepan sangat krusial bagi Quartararo untuk kembali meraih poin besar, lebih besar dari Bagnaia. Kedua pebalap itu kini bersaing ketat meraih gelar juara, dengan selisih dua poin dengan sisa tiga balapan. Jika Quartararo bisa memperlebar keunggulan atas Bagnaia, itu menjadi modal yang sangat bagus untuk balapan di Sepang, Malaysia.
Bagnaia mengakhiri sesi latihan Jumat di posisi kedelapan waktu gabungan dengan selisih 0,363 detik dari Zarco. Namun, pebalap tim pabrikan Ducati itu mengaku sudah tahu bagian mana saya yang perlu diperbaiki supaya bisa lebih cepat. Dia pun optimistis bisa kompetitif dalam kualifikasi dan balapan dengan potensi yang dimiliki oleh Ducati.
"Menurut saya hari ini persis seperti yang saya perkirakan kemarin, karena saya tahu angin bisa menjadi masalah hari ini. Namun, seperti dalam situasi lainnya pada tahun ini, di mana kami kesulitan, menurut saya kami melakukan pekerjaan yang sangat bagus hari ini," ungkap pebalap berjuluk Pecco itu.
Saya berharap berada di baris start terdepan, karena saya pikir itu sesuatu yang bisa kami lakukan.
AFP/GLENN NICHOLLS
Empat dari lima pebalap teratas klasemen sementara, dari kiri ke kanan peringkat kelima Jack Miller dan peringkat kedua Francesco Bagnaia, keduanya dari tim Ducati Lenovo, peringkat teratas Fabio Quartararo (Yamaha), dan peringkat ketiga Aleix Espargaro dari tim Aprilia menghadiri konferensi pers di Phillip Island, Australia, Kamis (13/10/2022), jelang Grand Prix MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island, akhir pekan ini.
"Saya juga sudah menduga Fabio akan berada di depan, karena ini jelas sekali treknya Yamaha. Namun, kami melakukan pekerjaan dengan sangat bagus dan kami bisa lebih kompetitif besok. Sangat sulit diprediksi, kita membicarakan posisi 10 besar, jadi sangat penting untuk melakukan putaran yang sempurna besok pagi untuk memastikan berada dalam 10 besar untuk lolos ke Q2. Kita lihat saja apa yang akan terjadi, tetapi dengan potensi kami (hasil kualifikasi) bisa sangat positif," kata pebalap asal Italia itu.
Persaingan juara musim ini juga diikuti oleh pebalap Aprilia Aleix Espargaro. Dia kembali merasa kuat setelah menjalani balapan yang sulit di Motegi dan Buriram. Dia pun menilai, balapan akan ditentukan dalam 10 putaran terakhir, sehingga perlu menjaga ban untuk tancap gas di akhir balapan.
"Saya merasa bagus setelah dua akhir pekan yang sulit, di mana saya mengalami kesulitan di Jepang dan Thailand. Saya kembali merasa sangat bagus, trek ini sesuai dengan motor kami. Hari ini tidak mudah, karena kondisi tidak membantu, dingin, berangin, dan basah di beberapa tempat dalam FP1, sehingga sangat sulit untuk berkendara dan harus sangat fokus serta berusaha tidak melakukan kesalahan. Tetapi saya puas dengan hari pertama ini," ungkap Espargaro yang berada di posisi ketujuh waktu gabungan FP1 dan FP2.
Persaingan kualifikasi serta balapan menurut Espargaro hanya akan dipisahkan oleh selisih waktu yang tipis. Bahkan, dia menilai dalam beberapa lap awal balapan akan mirip dengan Moto3 di mana banyak pebalap dalam rombongan besar.
Pebalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo (kiri) berbicara dengan pebalap Aprilia Aleix Espargaro di tengah konferensi pers Grand Prix MotoGP Thailand di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Kamis (29/9/2022).
"Semua sangat rapat, kami masih harus mencoba ban kompon keras belakang dan depan untuk menentukan ban balapan, karena hari ini dingin (ban keras tidak dipakai), sehingga perlu mencoba pilihan ban yang lebih keras (pada Sabtu). Namun, secara umum kami berada dalam persaingan, kami memiliki pace yang sangat bagus, dan saya puas dengan itu," lanjut Espargaro.
"Saya merasa dalam melakukan putaran (saat balapan) bukan hanya mengandalkan kecepatan murni, tetapi bagaimana bisa mengelola ban belakang, karena di sini ban sangat sering tergelincir jadi sangat penting untuk tidak menghancurkan ban untuk menjalani 10 lap terakhir. Dengan selisih waktu yang kita lihat hari ini, saya hampir yakin dalam 10 hingga 15 lap pertama akan seperti balapan Moto 3, tetapi dalam paruh kedua balapan akan berbeda, jadi kami harus foksu pada bagian terakhir balapan," pungkas Espargaro yang kini di peringkat ketiga, terpaut 20 poin dari Quartararo.
Peluang juara
Persaingan juara musim ini tinggal menyisakan tiga balapan, di Australia, Malaysia, dan Valencia. Selisih poin yang sangat ketat berpotensi membuat persaingan juara ditentukan dalam balapan terakhir di Ricardo Tormo, Valencia. Persaingan musim ini juga menarik perhatian Jeremy Burgess mantan kepala mekanik Valentino Rossi yang legendaris.
"Persaingan juara sangat menarik, karena selisih poin yang sangat ketat antara Pecco dan Fabio. Ini juga menarik karena Pecco bisa berada dalam posisi saat ini setelah lima kali gagal finis,"ujar Burgess kepada MotoGP.
Pebalap Yamaha, Fabio Quartararo (depan), memimpin tiga pebalap lain pada balapan Grand Prix MotoGP Thailand di Sirkuit internasional Buriram, Buriram, Thailand, 2 Oktober 2022.
"Anda perlu menjadi pebalap yang terus menerus berjuang keras dalam sisa balapan ini, karena anda tidak pernah tahu di mana itu (gelar juara) akan terjadi, karena saat ini satu pebalap bisa menang di sini dan berikutnya sebaliknya. Itu mungkin akan ditentukan di Valencia, sehingga penonton akan luar biasa, karena menentukan gelar juara dalam balapan terakhir sangat bagus," tegas Burgess yang berasal dari Australia.
Menurut Burgess, Fabio harus bekerja lebih keras dari yang pernah dia lakukan sebelumnya, mungkin di sepanjang hidupnya, untuk memastikan dia memaksimalkan setiap kesempatan. "Dia harus memastikan menjalani kualifikasi dengan bagus, dia harus memastikan melakukan start dari posisi sebaik mungkin, dia harus memastikan mengetahui di mana Pecco berada, di depan atau di belakang, dia harus mempelajari di mana dia unggul atas Pecco dan di mana dia kalah dari Pecco. Demikian juga Pecco melakukan hal yang sama," ungkap Burgess yang menjadi sosok kunci Yamaha meraih gelar juara MotoGP bersama Rossi pada musim 2004.
"Gelar juara tidak bisa diraih di Phillip Island, tetapi sudah pasti bisa hilang (di sini). Jadi, mereka harus memastikan tiba di Sepang dalam kondisi yang baik dan bertarung untuk juara. Karena hati saya bersama Yamaha, saya akan mendoakan Yamaha meraih gelar juara, dan Fabio ada di Yamaha. Itu bukan berarti saya tidak menyukai Pecco atau tidak suka dengan Ducati, ini hanya karena saya memiliki tahun-tahun yang sangat bagus bersama Yamaha," ungkap Burgess yang mendampingi Rossi meraih gelar juara bersama Yamaha pada 2004, 2005, 2008, dan 2009.