Fabio Quartararo menjadikan balapan mengecewakan di Thailand sebagai penguat motivasi untuk menjalani tiga balapan terakhir MotoGP yang menjadi penentu gelar juara. Dia pun bertekad meraih titik balik di Phillip Island.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
AFP/GLENN NICHOLLS
Pebalap tim Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, menghadiri konferensi pers di Phillip Island, Australia, Kamis (13/10/2022), jelang Grand Prix MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island, akhir pekan ini.
PHILLIP ISLAND, KAMIS – Fabio Quartararo kembali ke Phillip Island dengan optimisme bisa meraih hasil bagus yang sangat krusial untuk menjaga peluangnya meraih gelar juara MotoGP 2022. Dia sudah pulih dari kekecewaan berat di Thailand, serta menjadikan momen buruk itu sebagai pembangkit motivasi untuk berjuang lebih keras dalam tiga balapan terakhir musim ini. Quartararo menjadikan kesulitan sebagai penguat mental, seperti musim penuh kekecewan pada 2020 yang menguatkan dirinya untuk meraih gelar juara pada 2021.
Quartararo menghilang sejak finis di posisi ke-17 di Buriram, Thailand. Dia sangat kecewa, hingga memutuskan untuk tidak memberikan keterangan pers yang menantinya di pusat media. Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu baru muncul kembali dalam jumpa pers menjelang balapan MotoGP seri Australia di Sirkuit Phillip Island, Kamis (13/10/2022).
"Saya mengharapkan balapan yang jauh lebih baik, itu pasti, tetapi kami melakukan kesalahan sejak awal. Berawal dari tekanan ban yang sangat tinggi, dan di akhir balapan itu sangat berat," ungkap Quartararo yang memuncaki klasemen pebalap dengan 319 poin.
"Saya memutuskan untuk tidak berbicara pada media, saya meminta maaf kepada semua yang ada di Thailand, itu sangat berat," ujar Quartararo.
Quartararo sangat kecewa karena tidak bisa tampil kompetitif dalam balapan basah di Buriram, hingga gagal meraih poin. Hasil buruk itu membuat selisih poinnya dengan pesaing terdekat, pebalap tim pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia, tinggal dua poin. Sedangkan selisih dengan peringkat ketiga, pebalap Aprilia Aleix Espargaro menjadi 20 poin.
AP/KITTINUN RODSUPAN
Pebalap Yamaha, Fabio Quartararo (depan) memimpin tiga pebalap lain pada balapan Grand Prix MotoGP Thailand di Sirkuit internasional Buriram, Buriram, Thailand, 2 Oktober 2022.
Persaingan juara juga masih terbuka bagi Enea Bastianini dan Jack Miller di posisi keempat dan kelima. Saat ini, lima besar klasemen MotoGP hanya terpaut 40 poin. Dengan tiga balapan tersisa di Phillip Island, Sepang, dan Valencia, masih ada 75 poin maksimal untuk diraih.
"Sekarang kami di Australia, trek yang saya sukai karena pemandangannya dan tata letaknya, tetapi pengalaman saya sangat sedikit di sini. Tiga tahun lalu saya kecelakaan pada lap pertama (setelah kontak dengan Danilo Petrucci), jadi tidak terlalu mengenal trek ini," tegas Quartararo.
Tantangan lain bagi Quartararo adalah cuaca buruk yang berpotensi terjadi hingga hari balapan, Minggu (16/10). Hujan lebat sudah mengguyur Phillip Island pada Kamis, menjelang para pebalap melakukan track walk. Genangan air terjadi di beberapa tikungan, hingga dipantau oleh petugas keselematan serta diinspeksi menggunakan safety car. Hujan, serta angin yang sangat dingin, berpotensi memengaruhi balapan. Namun, Quartararo mengaku tidak resah dengan kondisi cuaca itu.
"Terkait dengan hujan? Saya tidak khawatir," ujar Quartararo yang memiliki kelemahan di trek basah.
Apapun kondisi di setiap akhir balapan, pebalap asal Perancis itu akan tetap fokus pada apa yang bisa dia lakukan sebaik mungkin. Dia tidak akan terlalu memikirkan persaingan juara, dan menjalani balapan demi balapan dengan maksimal.
AFP/GLENN NICHOLLS
Pebalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo mengikuti konferensi pers di Phillip Island, Australia, Kamis (13/10/2022), jelang Grand Prix MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island, akhir pekan ini.
"Apakah saya harus memikirkan persaingan juara? Sebenarnya kami semua seharusnya memikirkan itu, bukan begitu? Tetapi, saya akan menjalani balapan demi balapan," ujar Quartararo.
"Kami dalam situasi yang sangat mirip dengan awal musim. Pecco dan saya memiliki poin yang hampir sama, tetapi bukan hanya dia yang berada dalam persaingan juara. Aleix juga dalam persaingan, Jack, juga Enea, jadi kami bersaing dengan selisih poin yang tidak besar," ujar juara MotoGP musim 2021 itu.
Saya mengharapkan balapan yang jauh lebih baik, itu pasti, tetapi kami melakukan kesalahan sejak awal. Berawal dari tekanan ban yang sangat tinggi, dan di akhir balapan itu sangat berat.
"Tentu, tiga pebalap teratas memiliki peluang lebih besar, tetapi saya tidak meremehkan siapa pun dan fokus di setiap balapan, dan menurut saya setiap balapan bisa positif bagi kami," ujar Quartararo.
Quartararo saat ini mencari titik balik untuk kembali kompetitif, karena dalam empat balapan terakhir dia tidak pernah meraih podium. Kondisi itu membuat keunggulan poinnya dengan Bagnaia terus terpangkas. Oleh karena itu, di Phillip Island dia akan berjuang keras kembali ke podium, dan memenangi balapan. Dia akan menyerang, tetapi tetap berusaha tidak emosional.
AFP/MANAN VATSYAYANA
Pebalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo pada balapan Grand Prix MotoGP Thailand di Sirkuit internasional Buriram, Buriram, Thailand, 2 Oktober 2022.
Pebalap berusia 24 tahun itu menjadikan pengalaman memburu gelar juara pada 2020 dan 2021, sebagai referensi untuk tetap tenang dalam tekanan yang besar. Pada 2020, Quartararo mampu melesat cepat tetapi peluang juara pupus karena kendala keandalan mesin M1. Kekecewaan itu membuat Quartararo lebih siap menghadapi musim 2021, saat dia meraih gelar juara pertamanya. Mental juara membantu Quartararo untuk tetap tenang kali ini.
"Ya, khususnya pada 2020, ketika saya cepat tetapi kami memiliki masalah dengan Yamaha. Terlepas dari itu, saya selalu melihat pada pebalap pertama yang saya maksud adalah Joan (Mir) pada babak itu, dan tahun lalu saya bisa lebih cepat di semua kondisi sulit yang terjadi," ungkap Quartararo.
"Pernah meraih gelar juara dari musim lalu memberi saya kepercayaan diri yang sangat besar serta pengalaman. Pengalaman dari dua tahun lalu membantu saya menjadi tenang dalam situasi ini," pungkas Quartararo.
Saatnya menyerang
Persaingan juara juga dinilai oleh Bagnaia masih terbuka bagi lima pebalap. Dia pun bertekad memaksimalkan potensi yang dia miliki untuk meraih poin maksimal dalam tiga balapan terakhir. Pebalap berjuluk Pecco itu sedang memburu gelar juara MotoGP pertamanya, yang sekaligus akan menjadi gelar kedua bagi Ducati yang terakhir diraih 15 tahun lalu.
"Seperti yang dikatakan oleh Fabio, saat ini kami seperti mengawali lagi kejuaraan, dan ada lima pebalap yang berpeluang meraih gelar juara. Sudah pasti saya dan Fabio memiliki peluang lebih besar, karena kami lebih di depan, tetapi Aleix juga tidak terlalu jauh," ungkap Pecco.
AFP/GLENN NICHOLLS
Empat dali lima pebalap teratas klasemen sementara, dari kiri ke kanan peringkat kelima Jack Miller dan peringkat kedua Francesco Bagnaia, keduanya dari tim Ducati Lenovo, peringkat teratas Fabio Quartararo (Yamaha), dan peringkat ketiga Aleix Espargaro dari tim Aprilia menghadiri konferensi pers di Phillip Island, Australia, Kamis (13/10/2022), jelang Grand Prix MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island, akhir pekan ini.
"Kita tahu, pada tahun ini semuanya bisa berubah, jadi Enea dan Jack juga memiliki peluang. Jadi, kita lihat saja. Menurut saya potensi kami sangat tinggi, dan kami dalam momen yang bagus, jadi kami harus memanfaatkan itu," tegas pebalap Italia itu yang melakukan track walk bersama mentornya, Casey Stoner.
Persaingan juara yang sangat ketat ini, membuat Aleix Espargaro bertekad menyerang di setiap balapan untuk meraih poin maksimal. Ini merupakan pertama kali Espargaro memiliki musim yang sangat bagus, hingga bisa masuk persaingan juara. Pebalap Spanyol itu pun akan mengerahkan seluruh potensinya untuk mewujudkan mimpi besarnya, meskipun itu akan sulit.
"Ya itu tidak mudah, menyerang dan tidak melakukan kesalahan, itu tidak mudah. Tetapi ini saatnya untuk meraih hasil bagus, saatnya untuk menyerang, kami harus menutup kehilangan sejumlah poin," ungkap Espargaro.
"Dua puluh poin tidak terlalu besar, tetapi dalam tiga balapan tidak akan mudah, saya tahu itu. Tetapi, saya akan berusaha sebaik mungkin," lanjut rekan setim Maverick Vinales itu.
"Bagi saya, saat ini bukan lagi tentang menjadi konstan, tetapi untuk menyerang, untuk mengambil resiko lebih besar dari sebelumnya, dan saya akan melakukan itu mulai akhir pekan ini," tegas Espargaro.