Tiga dari enam tersangka tragedi Kanjuruhan telah diperiksa Polda Jatim. Polisi akan memeriksa saksi tambahan untuk mengungkap kasus yang menyebabkan 132 orang tewas ini.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·5 menit baca
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Tim Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Selasa (11/10/2022), mengecek kondisi Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tampak mereka tengah melakukan pengukuran di salah satu pintu masuk ke stadion.
SURABAYA, KOMPAS — Tim penyidik Kepolisian Daerah Jawa Timur telah memeriksa tiga dari enam tersangka Tragedi Kanjuruhan. Saksi tambahan juga akan diperiksa untuk mengungkap kekacauan seusai laga Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022, yang menyebabkan 132 orang tewas.
Tersangka ketiga, yakni Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, diperiksa pada Rabu (12/10/2022). Dua tersangka, yakni Ketua Panitia Pelaksana Abdul Haris dan security officer Suko Sutrisno, lebih dulu diperiksa sehari sebelumnya.
Tiga tersangka lain yang adalah anggota Polri belum diperiksa karena menunggu pengacara. Ketiganya ialah Kepala Bagian Operasional Polres Malang Komisaris Wahyu Setyo Pranoto, Kepala Satuan Samapta Polres Malang Ajun Komisaris Bambang Sidik Ahmad, dan Komandan Kompi 3 Satuan Brimob Polda Jatim Ajun Komisaris Hasdarman.
Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo juga mencopot Kepala Polres Malang Ajun Komisaris Besar Ferli Hidayat dan memutasi Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Nico Afinta Karokaro. Selain 132 orang tewas, insiden ini menyebabkan 26 orang luka berat, 12 di antaranya masih dirawat, dan 579 orang luka sedang-ringan.
DOKUMENTASI POLRESTA MALANG KOTA
Untuk mendoakan dan memohon ampunan terhadap semua korban Tragedi Kanjuruhan, jajaran Kepolisian Resor Kota Malang Kota pada Senin (10/10/2022) pagi di sela-sela apel menggelar sujud massal di halaman Polresta Malang Kota.
”Tim penyidik akan memeriksa saksi-saksi tambahan,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Dirmanto.
Di Jakarta, Kepala Divisi Humas Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo mengungkapkan, saksi tambahan yang akan diperiksa berasal dari PSSI, Indosiar sebagai stasiun televisi yang menyiarkan, LIB, dan Arema. Anggota Polri yang bertugas di Stadion Kanjuruhan turut diperiksa. Informasi dari Polda Jatim menyebutkan, setidaknya ada 15 saksi tambahan yang akan diperiksa, yakni 8 orang dari PSSI, Indosiar, LIB, dan Arema, serta 7 anggota Polri.
Ikuti proses
Akhmad Lukita hadir di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim selepas pukul 10.00 WIB. Hingga petang, pemeriksaan masih berjalan. Sebelumnya, pemeriksaan kepada Abdul dan Suko berlangsung hingga jelang tengah malam.
Sebelum diperiksa, Akhmad sempat berbicara kepada media. ”Kami sebagai warga negara yang taat hukum akan ikuti proses,” ujarnya.
Adapun Abdul seusai diperiksa, Selasa malam, mengatakan, dirinya menghadapi 123 pertanyaan yang dirangkum dalam 30 halaman. Salah satu pertanyaan terkait penjualan tiket yang diklaim melebihi kapasitas stadion. Menurut Abdul, panitia memang mencetak 42.516 tiket, tetapi sudah sepengetahuan Ferli, Kapolres saat itu.
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD saat memberikan keterangan kepada media di Kompleks Istana Kepresidenan. Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Abdul mengatakan, panitia mencetak hampir 43.000 lembar tiket. Di sisi lain, Polres Malang mengirimkan surat agar penjualan tiket dibatasi, yakni maksimal 38.000 lembar.
”Kami dipanggil untuk konfirmasi berapa tiket yang dicetak? Sisanya kami serahkan ke Polres Malang,” katanya.
Klub juga menerima keluhan Aremania, kelompok pendukung Arema, tentang pembatasan penjualan tiket. Protes disampaikan ke Polres Malang, yang kemudian tidak melarang tiket dijual semuanya.
Dari temuan Komisi Kepolisian Nasional, stadion saat berlangsung Derbi Jatim itu penuh penonton. Di luar masih terdapat ribuan orang yang memadati kompleks, di antaranya yang memiliki tiket, tetapi gagal masuk stadion.
DOKUMENTASI POLRESTA MALANG KOTA
Tim trauma healing Polresta Malang Kota datang ke rumah korban tragedi Kanjuruhan, Rabu (12/10/2022), dan melakukan trauma healing.
Seusai laga, terjadi kekacauan saat polisi mengusir suporter yang masuk ke lapangan. Polisi menembakkan gas air mata ke lapangan dan ke tribune yang memicu kepanikan. Penonton yang berusaha keluar dari stadion terjebak karena pintu stadion terkunci, atau yang terbuka amat kecil.
Penyintas dirawat
Bupati Malang M Sanusi, Selasa (11/10) malam, menyatakan akan menanggung biaya pengobatan iritasi mata yang diderita para penyintas Tragedi Kanjuruhan akibat gas air mata. Warga hanya diminta membawa surat keterangan dari RT, RW, atau kepala desa yang menyatakannya sebagai korban gas air mata di Kanjuruhan.
Kami dipanggil untuk konfirmasi berapa tiket yang dicetak? Sisanya kami serahkan ke Polres Malang.
Iritasi mata akibat gas air mata banyak diderita penyintas insiden ini. Mereka akan dilayani di RSUD Kanjuruhan, RSUD Lawang, serta tiga layanan kesehatan swasta di Malang. Sanusi meminta aparat kecamatan dan desa mengantarkan penyintas ke tempat layanan kesehatan terdekat.
Ditemui terpisah, Rabu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo menyebut gas air mata rentan memicu iritasi, apalagi jika terpapar di ruang tertutup. Akan tetapi, pasien iritasi mata biasanya berobat jalan. ”Memang ada pendarahan di kelopak mata, tetapi bisa sembuh,” katanya.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, menunjukkan gambar grafis kapasitas ideal Stadion Kanjuruhan saat bersama anggota tim Komnas HAM, yang melakukan penyelidikan kasus Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, menggelar keterangan pers di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Sementara itu, tim trauma healing Polresta Malang Kota mendatangi rumah penyintas dan keluarga korban untuk membantu memulihkan kondisi psikologis mereka. Tercatat sedikitnya 30 warga Kota Malang tewas dalam insiden ini.
Di Jakarta, Komnas HAM dari informasi awal yang mereka terima, terdapat indikasi pelanggaran HAM dalam tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan. Laporan hasil temuan Komnas HAM akan disampaikan setelah memperoleh keterangan lengkap dari PSSI, PT LIB, dan stasiun televisi.
Adapun Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) terkait dengan tragedi Kanjuruhan yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan, TGIPF akan menyampaikan laporan kepada Presiden Joko Widodo pada Jumat (14/10). Tim sedang menyusun sistematika bahan yang dimiliki untuk kemudian mempertajam rekomendasi.
Di tempat terpisah, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memastikan tragedi berdarah di dunia sepak bola di Indonesia tidak akan terulang. Mereka berkomitmen mendukung dan mendampingi PSSI serta bekerja sama dengan pemerintah membenahi sepak bola di Tanah Air.
FIFA Development Project Coordinator Niko Nhouvannasak mengatakan, FIFA tengah mengumpulkan data dan informasi terkait dengan tragedi tersebut. ”Kami akan menyusun agenda kerja yang konkret dan memastikan insiden itu tidak terulang, liga bisa kembali berjalan, dan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia bisa berlangsung aman,” ujar Nhouvannasak.