AC Milan sukses meredakan badai yang diciptakan Juventus di San Siro pada 15 menit pertama laga. Keberhasilan sang juara bertahan tidak lepas dari perubahan strategi pelatih Stefano Pioli.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
MILAN, SABTU – Ketenangan membawa skuad AC Milan keluar sebagai pemenang dalam laga besar melawan Juventus. Mereka mampu bertahan dari badai serangan yang diciptakan tim tamu pada awal laga. “Si Merah Hitam” akhirnya bisa menikmati pelangi indah berkat permainan efektif mereka.
Milan menaklukkan Juventus 2-0 dalam duel klasik di Stadion San Siro, pada Sabtu (8/10/2022) WIB. Tim tuan rumah kembali ke jalur kemenangan setelah ditaklukkan tiga gol tanpa balas oleh Chelsea pada Liga Champions. Gol dari bek Fikayo Tomori dan gelandang Brahim Diaz menginspirasi kemenangan itu.
Kemenangan itu terasa seperti durian runtuh jika hanya berkaca pada 15 menit awal laga. Milan digempur habis-habisan oleh Juve yang bermain sangat agresif dengan formasi dua penyerang, 4-4-2. Duet striker Arkadiusz Milik dan Dusan Vlahovic bergerak sangat dinamis, membuat bingung pertahanan lawan.
Tim tamu melepaskan empat tendangan dalam kurun waktu tersebut. Milan yang banyak melakukan kesalahan umpan, sangat beruntung karena hanya satu tendangan yang mengarah ke gawang. Hanya tendangan Milik yang tepat sasaran. Sisanya melenceng di samping gawang.
“Laga yang sangat intens. Kami melakukan terlalu banyak salah umpan pada 20 menit pertama. Namun, setelah itu kami mampu bermain sebagai kesatuan tim. Tidak seperti ketika melawan Chelsea, kami tidak agresif dan membuat kesalahan terus sepanjang laga,” ucap pelatih Milan Stefano Pioli kepada DAZN.
Milan yang mengganti formasi dari 4-2-3-1 menjadi 4-3-2-1, bisa lebih mengontrol laga setelah itu. Kehadiran gelandang Tomasso Pobega dan Brahim Diaz yang tidak tampil lawan Chelsea, sangat membantu aliran bola. Mereka pun perlahan mengambil alih permainan.
Agresivitas penyerang Rafael Leao merepotkan pertahanan Juve. Pemain yang beroperasi lebih banyak di sisi kiri itu beberapa kali melakukan tembakan spekulasi dari luar kotak penalti. Salah satu percobaan Leao membentur tiang gawang.
Gol yang dinanti tuan rumah akhirnya datang pada injury time paruh pertama. Gol pembuka itu sedikit berbau keberuntungan karena berawal dari kemelut di depan gawang lawan. Tomori memanfaatkan tendangan penyerang Olivier Giroud yang membentur badannya.
Kami melakukan terlalu banyak salah umpan pada 20 menit pertama. Namun, setelah itu kami mampu bermain sebagai kesatuan tim.
Milan menggandakan keunggulan saat paruh kedua baru berjalan sembilan menit. Diaz mencetak gol indah lewat aksi dribel solo menembus pertahanan Juve. Gol tersebut sukses menciptakan jurang antara Milan dan Juve.
Setelah mengancam pada awal laga, Juve tidak mampu berbuat banyak pada paruh pertama hingga paruh kedua. Mereka hanya melakukan satu percobaan tembakan dari menit ke-20 hingga ke-70. Peluang emas sempat didapatkan penyerang Juve Moise Kean, tetapi berhasil diblok oleh bek Pierre Kalulu.
Kemenangan ini tidak lepas dari pilihan strategi Pioli. “Kehilangan (Junior) Messias dan (Alexis) Saelemaekers di lini serang membuat tidak ada yang berlari di garis akhir pertahanan lawan. Namun, kami berhasil menghentikan umpan Juve ke lini tengah (dengan memainkan banyak gelandang),” ucap sang pelatih.
Di sisi lain, permainan Juve minim kreativitas. Mereka mampu unggul dalam penguasaan bola, hingga 60,5 persen. Namun, bola itu lebih banyak berputar di area separuh lapangan sendiri. Masalah tersebut membuat tren kemenangan Juventus harus terhenti.
Menurut pelatih Juve Massimiliano Allegri, timnya kehilangan momentum seusai tendangan Leao yang terbentur tiang. Setelah itu, Vlahovic dan rekan-rekan cenderung lebih berhati-hati dan bertahan. Padahal, Allegri berharap anak asuhnya tetap bermain dalam tempo cepat.
“Sayang disayangkan karena kami bermain bagus untuk 20-25 menit awal. Setelah itu kami bermain semakin dalam dan dalam. Banyak sekali situasi yang seharusnya kami mampu untuk mencetak gol. Kami juga banyak melakukan kesalahan umpan dan Anda harus membayar untuk itu,” kata Allegri.
Tiga poin ini sangat berarti untuk Milan. Saat ini, sang juara bertahan kembali menuju peringkat ke-2 klasemen sementara dengan 20 poin. Poin mereka sama dengan pemuncak klasemen Napoli yang belum memainkan laga pekan kesembilan. Sementara itu, Juventus masih tertahan di papan tengah, peringkat kesembilan. (AFP/REUTERS)