Seleksi nasional tim polo air putri Indonesia didominasi oleh wajah baru. Kendati demikian, potensi para srikandi polo air ini diyakini mampu mengharumkan Tanah Air di kancah internasional.
Oleh
Christina Mutiarani Jeinifer Sinadia
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Atlet wajah baru mendominasi seleksi nasional tim polo air putri pada Jumat (7/10/2022) di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta. Meski didominasi para atlet muda, potensi para srikandi polo air ini diyakini mampu mengikuti jejak tim polo air putra, yakni meraih emas dalam pesta olahraga Asia Tenggara, SEA Games 2023 di Kamboja.
“Pada seleksi tim polo air putri ini, 70 persen diikuti oleh wajah baru yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia. Antara lain dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Jambi, Sumatera Selatan, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan, dan Papua,” ujar Tengku Dean Baldwin, Komisi Teknik Polo Air Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) disela-sela seleknas.
Tengku mengatakan, PB PRSI ingin memberikan kesempatan bagi atlet baru untuk bertumbuh dalam tim nasional. Ia meyakini, mereka mampu menyusul tim polo air putra yang meraih medali emas SEA Games untuk pertama kali pada SEA Games Filipina 2019.
“Kalau dilihat dari segi teknik masing-masing dan kemampuan kerja sama tim, sejauh ini, saya optimistis, mereka yang terpilih bisa membawa tim putri untuk mengikuti jejak tim putra dengan meraih emas di SEA Games 2023. Walaupun mereka pendatang baru di seleksi nasional, mereka sudah sering mengikuti turnamen mewakili daerah pada Pekan Olahraga Provinsi maupun Pekan Olahraga Nasional," kata Tengku.
Atlet asal Jawa Barat, Indah Safitri (17), mengatakan, pengalaman pertama mengikuti seleksi nasional atau seleknas ini membuatnya senang dan bangga. Ia tidak menyangka akan diberi kesempatan untuk mengharumkan daerahnya lewat olahraga yang ia cintai.
“Senang dan bangga, karena ini kesempatan berharga yang tidak akan datang dua kali. Apalagi ini kali pertama pelatnas polo air buka lagi setelah dua tahun. Makanya aku benar-benar siapin mental dan fisik,” ujar Indah.
Kalau dilihat dari segi teknik masing-masing dan kemampuan kerja sama tim, sejauh ini, saya optimistis, mereka yang terpilih bisa membawa tim putri untuk mengikuti jejak tim putra dengan meraih emas di SEA Games 2023.
Begitu juga dengan Irtiyah Qo Idah Nur (16), atlet asal Papua. Seleknas perdana, membuat dirinya bersemangat walaupun tidak memiliki waktu persiapan yang panjang. Kendati begitu, ia meyakini, potensi yang ia miliki akan berhasil membawanya masuk tim nasional polo air putri Indonesia.
Adapun indikator peniliaian pada seleknas kali ini adalah kerja sama tim, kemampuan teknik, dan fisik. Untuk itu tes terbagi dalam beberapa bagian antara lain tes kemampuan kaki, menggiring bola, berenang, dan permainan tim.
Anggota tim seleksi, Inez Febrianti, menerangkan, tes teknik yang dilakukan kepada pemain berupa teknik renang 100 meter gaya bebas, menggiring bola sejauh 100 meter, dan lempar jauh. Sementara itu, kepada penjaga gawang, tes yang dilakukan antara lain teknik renang 100 meter gaya kupu-kupu, teknik kemampuan kaki dengan mengangkat beban 2,5 kilogram sejauh 25 meter, dan lempar jauh.
“Memang indikator ini untuk melihat seperti apa kekuatan para atlet dalam permainan tim dan fisik, sehingga bisa terpilih nama-nama yang akan diajukan untuk masuk pelatnas,” kata Calvin Legawa, Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Pada tim putri, atlet yang didaftarkan berjumlah 55 atlet, sedangkan yang mengikuti seleknas berjumlah 36 atlet. Adapun di bagian putra diikuti oleh 50 atlet. Mereka yang lolos ke tahap selanjutnya tidak hanya dipersiapkan untuk SEA Games di Kamboja, tetapi juga untuk World Beach Games Bali 2023, dan Asian Games Hangzhou 2023 di China.
Calvin menambahkan, munculnya wajah baru menandakan proses regenerasi atlet polo air di daerah sudah berjalan dengan baik. Ia berharap, hal ini bisa dipertahankan agar semakin banyak talenta muda yang bisa bersaing di kancah nasional pun internasional.