Tiket lolos Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 sebagai juara Grup B kini diperebutkan Indonesia dan Malaysia. Langkah Indonesia sedikit lebih ringan karena hanya membutuhkan hasil imbang untuk mempertahankan posisi puncak.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA, Agustinus Yoga Primantoro
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Satu tiket lolos otomatis ke putaran final Piala Asia U-17 2023 kini tinggal diperebutkan Indonesia dan Malaysia. Kondisi itu terjadi setelah Indonesia menaklukkan Palestina, 2-0, dan Malaysia mengandaskan Uni Emirat Arab, 3-2, di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/20/2022) malam.
Tugas ”Garuda Muda” sedikit lebih ringan karena hanya membutuhkan hasil imbang melawan Malaysia pada laga pamungkas, untuk mempertahankan pemuncak Grup B sekaligus mengunci tiket lolos.
Sebelumnya, Indonesia, Uni Emirat Arab (UEA), dan Malaysia bersaing dalam perebutan satu tiket lolos otomatis. Ketiga tim berusaha sekuat tenaga agar bisa menjadi juara grup. Dengan begitu, nasib mereka untuk lolos ke Piala Asia tidak ditentukan dari jalur tim berperingkat dua terbaik.
Malaysia, yang pada laga sebelumnya tampil tidak optimal karena hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan tim juru kunci Guam, berhasil bangkit di laga ketiga melawan UEA. Tim besutan Pelatih Osmera bin Omaro sukses mengunci kemenangan 3-2 dalam 90 menit yang menegangkan. Gol Muhammad Danish Darus di menit-menit akhir pertandingan menyingkirkan UEA dari kualifikasi.
UEA yang telah bertanding empat kali dipastikan gagal melaju ke putaran final Piala Asia. Tim asuhan Alberto Gonzales itu hanya meraih enam poin dan menempati peringkat ketiga grup. Adapun kemenangan dramatis atas UEA meningkatkan semangat dan mental bertanding para pemain Malaysia. Mereka bertekad mengulangi performa gemilang itu kala meladeni tuan rumah Indonesia di laga pamungkas.
Pada laga lainnya, Indonesia menaklukkan Palestina, 2-0. Tambahan tiga poin dari Palestina memastikan Indonesia kokoh menjadi pemimpin Grup B dengan sembilan poin. Malaysia menguntit di peringkat kedua dengan tujuh poin.
Laga pamungkas antara Indonesia dan Malaysia, Minggu (9/10/2022), akan menjadi penentu juara grup. Indonesia hanya membutuhkan tambahan satu poin untuk mengunci tiket lolos sebagai juara grup.
Pelatih Indonesia Bima Sakti Tukiman mensyukuri raihan tiga poin timnya. Namun, dia menyoroti penurunan performa yang ditunjukkan para pemainnya. ”Memang kami masih perlu banyak perbaikan. Beberapa aspek harus kami benahi menjelang lawan Malaysia nanti,” ujar Bima.
Bima menurunkan susunan pemain mula yang sama seperti saat melawan Guam di laga pertama. Penyerang tersubur Indonesia, Arkhan Kaka Putra, kembali dipercaya tampil oleh Bima sejak menit-menit awal. Kaka, yang telah mencetak enam gol dari tiga laga, bermain secara penuh saat Indonesia menang 3-2 atas UEA di laga sebelumnya.
Situasi itu membuat Kaka tampil kurang maksimal. Pergerakan Kaka jarang membahayakan gawang Palestina. Ia pun hanya mencatatkan delapan operan sukses. Jumlah itu terendah di antara pemain Indonesia lainnya.
Indonesia mendominasi laga sejak awal. Di babak pertama, ”Garuda Muda” unggul penguasaan bola dengan persentase mencapai 85 persen. Stamina pemain Indonesia seakan tidak terkuras kendati hanya mendapatkan waktu istirahat satu hari. Kondisi berbeda dialami Palestina yang mendapat waktu istirahat tiga hari.
Memang kami masih perlu banyak perbaikan. Beberapa aspek harus kami benahi menjelang lawan Malaysia nanti.
Palestina menerapkan blok pertahanan rendah. Area lini tengah mereka sangat rapat dan cepat dalam bertransisi dari menyerang ke bertahan. Kondisi ini menyulitkan para pemain Indonesia untuk menciptakan peluang berbahaya. Tercatat hanya tiga tembakan tepat sasaran yang dilakukan pemain Indonesia.
Indonesia unggul lebih dulu di menit ke-8 melalui gol bunuh diri bek Palestina, Ibrahim Alfuqaha, yang salah mengantisipasi umpan silang Habil Abdillah Yafi.
Meski telah unggul, para pemain Indonesia tidak mengendurkan serangan. Hasilnya, Indonesia menggandakan keunggulan melalui gol Habil Abdillah Yafi di menit ke-50. Hingga laga usai, keunggulan 2-0 Indonesia tidak berubah.
Pelatih Palestina Loai Alsalehi mengatakan, timnya kurang beruntung di babak kualifikasi ini. Meski begitu, ia merasa ada peningkatan performa yang ditunjukkan para pemainnya.
Di laga pertama, Palestina dibekap Malaysia 0-4. Setelah itu mereka tampil militan melawan UEA meski kalah dengan skor tipis 2-3. Kali ini, Alsalehi merasa cukup puas dengan penampilan para pemainnya.
”Kami berharap bisa mengulangi penampilan ini. Kami menunjukkan perkembangan sejak laga pertama. Hanya saja, kami kurang beruntung di kualifikasi ini. Melawan Indonesia kami punya banyak peluang, tapi tidak ada satu pun yang masuk,” ujar Alsalehi.