Kemenangan atas tim kuat Uni Emirat Arab meningkatkan rasa percaya diri tim sepak bola Indonesia U-17. Meski begitu, mereka diminta tidak lengah kala melawan Palestina di laga berikutnya.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Tim sepak bola Indonesia U-17 menyongsong laga ketiga kualifikasi Piala Asia U-17 melawan Palestina dengan semangat tinggi. Suntikan moral itu diperoleh para penggawa ”Garuda Muda” usai mengalahkan tim kuat Uni Emirat Arab di laga sebelumnya. Namun, pertandingan sengit melawan UEA cukup menguras stamina pemain.
Usai melalui laga berat melawan UEA, tim sepak bola Indonesia U-17 harus kembali bersiap meladeni Palestina, Jumat (7/10/2022) pukul 20.00 WIB, di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Para pemain Indonesia hanya punya waktu istirahat selama satu hari untuk mempersiapkan diri. Adapun para pemain Palestina lebih bugar karena punya waktu istirahat selama tiga hari. Palestina terakhir kali bertanding pada 3 Oktober 2022. Saat itu mereka kalah 3-4 dari UEA.
Laga melawan Palestina amat penting bagi ”Garuda Muda” untuk membuka lebar kans lolos ke putaran final Piala Asia. Indonesia hanya membutuhkan empat poin untuk lolos. Bila mampu mengatasi Palestina, Indonesia hanya perlu hasil imbang menghadapi Malaysia di laga terakhir Grup B.
”Di hotel tempat tim menginap ada lapangan kecil yang bisa dimanfaatkan untuk latihan sambil memulihkan stamina pemain. Kami memperhitungkan waktu pemulihan yang hanya satu hari, sehingga tidak berlatih di stadion biasa. Jadi kami manfaatkan waktu untuk recovery di hotel saja,” ujar pelatih Indonesia U-17, Bima Sakti Tukiman, usai menghadapi UEA, Rabu (5/10/2022).
Indonesia kini memimpin Grup B dengan enam poin dari dua laga, sama dengan UEA yang sudah memainkan tiga laga. Namun, Indonesia unggul selisih gol atas UEA.
Kualifikasi di Grup B diikuti lima tim, yakni Indonesia, UEA, Palestina, Malaysia, dan Guam. Pada penampilan pertama, Muhammad Iqbal dan kawan-kawan mengalahkan Guam dengan skor 14-0.
Saat melawan UEA, Indonesia memetik kemenangan susah payah, 3-2, lewat pertarungan yang ketat. Para pemain “Garuda Muda” bertarung mati-matian selama 90 menit untuk memastikan tiga poin.
Kemenangan atas UEA telah meningkatkan moral pasukan ”Garuda Muda” jelang melawan Palestina. ”Kami sedang semangat-semangatnya sekarang. Soalnya kami bisa menang melawan UEA yang difavoritkan lolos,” ujar gelandang sedang Indonesia, Muhammad Khafiatur Rizky.
Dengan semangat yang meluap-luap, Bima Sakti menyadari hal itu bisa menjadi bumerang bagi timnya. Ia mengingatkan para pemain bahwa perjuangan masih panjang dan belum selesai. Kendati mampu menang atas tim kuat UEA, para pemain sebaiknya tidak jemawa dan lengah.
Kami sedang semangat-semangatnya sekarang. Soalnya kami bisa menang melawan UEA yang difavoritkan lolos.
Menurut Bima, Palestina dan Malaysia berpotensi menyulitkan Indonesia yang saat ini sudah di ambang pintu untuk lolos kualifikasi. Palestina, yang belum memetik satu poin pun dari dua laga, tentunya ingin tampil maksimal dengan kekuatan penuh untuk mencuri poin dari Indonesia.
”Saya sampaikan ke pemain agar tidak cepat berpuas diri. Euforia kemenangan jangan berlebihan. Kita sudah melewati dua laga, masih ada dua laga. Ini juga laga yang berat. Saya bilang ke pemain bahwa dua laga berikutnya itu bagaikan final,” kata Bima.
Catatan
Sejumlah hal menjadi catatan Bima saat melawan UEA. Bima menyoroti soal fokus dan stamina para pemain yang mengendur setelah unggul. Bima mengatakan akan berusaha meningkatkan organisasi pertahanan Indonesia agar lebih kompak dan rapi daripada sebelumnya.
Bima dan staf kepelatihan lainnya juga telah menyaksikan rekaman pertandingan Palestina selama kualifikasi Piala Asia. Bima menilai Palestina memiliki materi pemain yang bagus dan merata.
Selain itu, para pemain Palestina amat militan dalam mempertahankan maupun merebut bola. Hal itu juga didukung dengan keunggulan postur pemain Palestina yang cukup tinggi.
Oleh sebab itu, Palestina tidak bisa dianggap remeh karena sempat menyulitkan UEA, meski akhirnya kalah. Bima bertekad meraih poin penuh agar Indonesia bisa segera memastikan tempat di putaran final Piala Asia tahun depan.