Bertemu Presiden FIFA, Erick Thohir Bahas Insiden Kanjuruhan hingga Potensi Sepak Bola Indonesia
Menteri BUMN Erick Thohir menjadi representasi pemerintah untuk membahas secara langsung tragedi Kanjuruhan dengan Presiden FIFA Gianni Infantino. Sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah berkomunikasi dengan Infantino.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
GENEVA, KAMIS – Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Geneva, Swiss, Rabu (5/10/2022). Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, menjadi salah satu topik pembahasan yang dilakukan eks Presiden Inter Milan itu dengan pimpinan tertinggi otoritas sepak bola global itu.
Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 130 korban jiwa seusai laga derbi Jawa Timur antara Arema versus Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10), juga menjadi perhatian FIFA. Sejak Senin (3/10), FIFA memasang bendera setengah tiang di kantor pusat FIFA, Zurich, Swiss. Tak hanya bendera FIFA, bendera konfederasi dan federasi anggota juga dipasang setengah tiang sebagai wujud berduka atas tragedi di Kanjuruhan.
Pada pertemuan itu, Infantino langsung mengucapkan belasungkawa kepada Erick yang mewakili pemerintah Indonesia. Erick pun mengungkapkan, dirinya menyerahkan pernyataan tertulis Presiden Joko Widodo yang khusus ditujukan kepada Infantino terkait insiden kelam itu.
“Saya menyampaikan salam dan surat khusus dari Presiden Jokowi kepada Presiden FIFA,” kata Menteri BUMN dalam keterangan pers, Rabu (5/10) malam.
Sebelum bertemu dengan Erick, Infantino juga telah berkomunikasi dengan Presiden melalui sambungan telekonferensi, Senin malam WIB. Pada kesempatan itu, Presiden membahas perkembangan penanganan tragedi Kanjuruhan, termasuk rencana FIFA untuk memberikan bantuan penanganan.
Terkait potensi Indonesia dijatuhi sanksi FIFA karena tragedi Kanjuruhan menjadi insiden paling mematikan di sepak bola internasional di abad ke-21, Presiden menyerahkan sepenuhnya sanksi itu kepada FIFA.
“Keputusan apa pun adalah kewenangan FIFA,” tutur Presiden, (Kompas, 6/10/2022).
Selain Presiden, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) juga terus melakukan komunikasi intens dengan FIFA setiap hari sejak Minggu kemarin. Dalam kesempatan itu, PSSI memberikan laporan perkembangan dari hasil temuan tim investigasi PSSI terkait insiden itu.
Saya menyampaikan salam dan surat khusus dari Presiden Jokowi kepada Presiden FIFA.
Potensi besar
Di luar berbicara tentang tragedi Kanjuruhan, Erick juga menggunakan kesempatan berbincang dengan Infantino untuk menggalang dukungan FIFA guna membantu perkembangan sepak bola Indonesia. Di bawah kepemimpinan Erick, Kementerian BUMN menaruh perhatian besar kepada sepak bola nasional.
Itu ditunjukkan dengan dukungan BRI sebagai sponsor utama Liga 1, kompetisi kasta tertinggi nasional, dalam dua edisi terakhir. Tak hanya itu, BUMN lain, seperti BNI, juga menjadi sponsor bagi klub Bhayangkara FC.
“FIFA siap memberikan dukungan maksimal. Itu didasari pertimbangan potensi, popularitas, dan perkembangan signifikan sepak bola di Indonesia. Tak ketinggalan, sepak bola Indonesia memiliki pasar yang besar dan dapat menopang pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Erick.
Dalam satu tahun terakhir, FIFA juga tidak pernah berhenti memberikan dukungan kepada Indonesia. Status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 membuat FIFA secara berkala memberikan bimbingan kepada PSSI untuk persiapan turnamen, terutama mengenai pembenahan infratsruktur sepak bola di enam stadion yang digagas sebagai tempat berlangsungnya agenda dunia itu.
Presiden IOC
Dua hari sebelumnya, di kota yang sama, Erick juga menemui Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach. Saat bertemu Bach, Erick yang juga Anggota IOC berdiskusi tentang peran olahraga pada dunia yang terus berubah.
Erik mengatakan, ditengah kompleksitas permasalahan dunia, tekanan pasca-pandemi Covid-19, dan situasi geopolitik, olahraga internasional harus berperan untuk memecahkan masalah bersama. Dia meyakini, semangat sportivitas dan kebersamaan dalam olahraga akan memicu peran positif menghadapi tantangan.
"Tak hanya bidang ekonomi, sosial, dan politik, olahraga internasional juga menghadapi masalah yang sama. Oleh karena itu, agenda olahraga internasional perlu dilanjutkan, dan pasti bisa memengaruhi kondisi global ," kata Erick.
Pada kesempatan itu, Erick menyampaikan salam dan surat khusus dari Presiden Joko Widodo kepada Thomas Bach. Pada peringatan Hari Olimpiade di Jakarta, 18 September 2022, Erick menyatakan Presiden IOC Thomas Bach dan Presiden FIFA Gianni Infantino adalah tokoh internasional yang diundang Presiden Joko Widodo untuk menghadiri pertemuan puncak G-20 di Bali pada 15-16 November 2022. (*)