Langkah Indonesia lolos ke Piala Asia U-17 terbuka lebar menyusul kemenangan penting 3-2 atas Uni Emirat Arab.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA, Agustinus Yoga Primantoro
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Tim sepak bola Indonesia U-17 memetik kemenangan penting 3-2 atas Uni Emirat Arab U-17 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/10/2022) malam. Kemenangan atas Uni Emirat Arab menambah rasa percaya diri dan menjadi pijakan emas ”Garuda Muda” untuk lolos ke putaran final Piala Asia U-17 2023.
Tambahan tiga poin dari UEA membuat Indonesia kini memimpin Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 dengan enam poin. Meski memiliki poin yang setara dengan UEA, Indonesia memimpin karena unggul selisih gol. Setelah dua laga, Indonesia hanya kemasukan dua gol dan telah melesakkan 17 gol. Adapun UEA mencetak 15 gol dan kebobolan lima gol.
Kemenangan atas UEA menjadi sangat penting bagi tim asuhan Bima Sakti tersebut. UEA adalah tim kuat yang difavoritkan menjadi juara grup. Hanya juara grup dan enam tim peringkat dua terbaik yang berhak menyegel tiket menuju Piala Asia U-17 tahun depan.
Peluang Indonesia untuk lolos ke putaran final Piala Asia terbuka lebar karena masih ada dua laga tersisa. Indonesia akan menghadapi Palestina pada Jumat (7/10/2022) dan Malaysia pada Minggu (9/10/2022). Tugas Indonesia terbilang cukup ringan karena hanya butuh empat poin lagi untuk memastikan diri menjadi juara grup.
Indonesia sedikit diuntungkan karena para pemainnya dalam kondisi lebih bugar ketimbang UEA. Sebelum bertemu Indonesia, UEA telah memainkan dua laga dalam waktu tiga hari, sedangkan Indonesia baru bermain satu kali.
Keuntungan dari jadwal pertandingan itu dimanfaatkan oleh Bima. Para pemain kunci Indonesia, seperti Arkhan Kaka Putra, Muhammad Kafiatur Rizky, Figo Dennis Saputrananto, dan M Riski Afrisal, mampu tampil maksimal karena cukup waktu istirahat. Mereka berempat hanya menjalani setengah pertandingan kala Indonesia membekap Guam, 14-0, di laga pertama.
Pelatih Indonesia Bima Sakti Tukiman menurunkan semua pemain terbaiknya sejak awal. Bima hanya mengganti dua pemain di posisi gelandang. Mokhamad Hanif Ramadhan dan Muhammad Narendra Tegar yang turun saat melawan Guam digantikan oleh Figo dan Achmad Zidan Rosyid.
Figo dan Zidan yang menjadi gelandang bertahan tampil baik dengan mampu menjaga kedalaman pertahanan. Mereka turut membantu serangan dan aktif saat bertahan.
Bima juga menginstruksikan para pemainnya untuk bermain selebar mungkin. Rizdjar Nurviat Subagja dan Muhammad Nabil Asyura bertugas menyisir sisi lapangan sebelah kanan saat menyerang, dan M Riski Afrisal dan Habil Abdillah Yafi di sayap kiri.
Taktik menempatkan pemain dengan amat melebar ini berbuah hasil ketika Nabil Asyura mencetak gol pemecah kebuntuan Indonesia pada menit ke-17.
Habil Abdillah yang menyisir sisi kanan pertahanan UEA memberikan umpan terukur dan diselesaikan dengan tendangan voli oleh Nabil. Serangan dari sisi sayap kiri ini hampir selalu berhasil membongkar pertahanan rapat UEA.
Ada konsentrasi yang agak kurang baik setelah unggul 2-0, tapi saya yakin pemain bisa bangkit di babak kedua.
Indonesia menambah keunggulan lewat gol Kaka pada menit ke-29. Seiring waktu, stamina pemain Indonesia terkuras dan itu dimanfaatkan dengan baik oleh UEA yang mencetak dua gol melalui Waleed Mallalla pada menit ke-31 dan Ghaith Abdalla menit ke-39. Kedua gol itu berawal dari kurangnya antisipasi pemain Indonesia dalam merespons serangan balik cepat.
”Ada konsentrasi yang agak kurang baik setelah unggul 2-0, tapi saya yakin pemain bisa bangkit di babak kedua. Saya instruksikan pemain bisa lebih berkonsentrasi dan fokus, jangan memikirkan hal lainnya,” ujar Bima dalam konferensi pers setelah laga.
Pada babak kedua, Indonesia kembali unggul berkat sepakan Kaka di menit ke-54. Hingga laga usai, Indonesia mampu menjaga keunggulan 3-2. Pelatih UEA Alberto Gonzalez menyebut, gol Kaka itu sempat membuat mental pemainnya runtuh.
”Kami masih punya satu pertandingan lagi melawan Malaysia. Kami ingin menyelesaikan turnamen ini dengan performa terbaik dan peringkat yang bagus. Kami akan fokus dan berusaha maksimal melawan Malaysia. Kami layak lolos ke Piala Asia,” ujar Gonzalez.
Menurut Gonzalez, pertarungan melawan Indonesia sangat ketat dan detail kecil akhirnya menentukan hasil pertandingan.
Kemenangan atas UEA membuat langkah Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 lebih ringan. Mencuri poin penuh dari salah satu tim tangguh seperti UEA telah meningkatkan rasa percaya diri dan semangat para pemain “Garuda Muda”.
Di pertandingan lainnya, Guam memaksa Malaysia bermain imbang 1-1. Hasil itu sekaligus menjadi catatan sejarah bagi Guam, yang sebelumnya belum pernah meraih poin di ajang kualifikasi Piala Asia.
Meski memiliki waktu istirahat lebih banyak, Malaysia kesulitan membongkar pertahanan Guam. Malaysia akhirnya mampu memecah kebuntuan di menit ke-64 berkat tandukan Muhammad Qahir Dzakirin. Jelang pengujung laga, Guam berhasil menyamakan kedudukan lewat tembakan Riku Ngeschekle Meyar dari luar kotak penalti.
Pelatih Malaysia Osmera Bin Omaro tidak bisa menutupi rasa kecewanya karena hanya mampu bermain imbang melawan Guam yang sebelum kalah telak dari UEA dan Indonesia. Ia merasa tidak puas dengan permainan anak didiknya.
“Tidak bisa dibayangkan jika Malaysia bermain seperti ini ketika nanti menghadapi Indonesia dengan daya gempur dan kualitas pemain yang bagus,” kata Omaro.