Malaysia harus rela berbagi poin dengan Guam dalam laga penyisihan Grup B kualifikasi Piala Asia U-17 2023. Hasil ini menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Guam.
Oleh
Agustinus Yoga Primantoro
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS - Sempat tampil kurang maksimal pada dua laga sebelumnya, Guam lantas menahan imbang Malaysia dengan skor 1-1 pada ajang sepak bola kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/10/2022). Hasil imbang itu menjadi capaian bersejarah bagi Guam. Untuk pertama kalinya, mereka meraih poin pada ajang internasional.
Pertandingan antara Malaysia melawan Guam berjalan sengit meskipun tanpa penonton. Bangku-bangku penonton yang kosong seakan menjadi saksi bisu bagi Guam yang akhirnya berhasil mencetak gol sekaligus mencatatkan poin di Grup B kualifikasi Piala Asia U17 2023.
Sejak peluit kick-off dibunyikan, Guam memilih untuk bertahan. Hampir semua pemain Guam berada di areal pertahanan sembari sesekali berusaha mencari celah untuk menyerang balik. Sepanjang babak pertama, Malaysia terus mengobrak-abrik pertahanan Guam. Namun, hingga turun minum, papan skor tidak bergeming dan babak pertama berakhir dengan skor kacamata.
Pada menit 64, Malaysia terpaksa bermain dengan 10 pemain setelah Muhammad Adam Mikaeel menerima kartu kuning keduanya dari wasit Jonathan Barreiro. Bermain dengan 10 pemain tak membuat Malaysia kendor. Pada menit ke-72 Malaysia memecah kebuntuan melalui tandukan Muhammad Qahir Dzakirin.
Sayangnya, keunggulan tersebut tidak bertahan lama. Tembakan Riku Ngeschekle Meyar dari luar kotak penalti tak mampu dibendung oleh Muhamad Faris Danish sehingga Guam menyamakan kedudukan. Sampai peluit panjang dibunyikan, hasil imbang 1-1 tidak berubah.
Poin Perdana
Pada dua laga sebelumnya, Guam harus mengakui keunggulan Uni Emirat Arab dan Indonesia, masing-masing dengan skor 0-9 dan 0-14. Pada laga ketiga, Guam berhasil mencuri satu poin dari Malaysia dengan hasil imbang, 1-1.
Atmosfer bahagia skuad Guam pun lantas menyelimuti stadion begitu bola bersarang di gawang Malaysia. Seluruh pemain Guam merayakan gol di pinggir lapangan, yaitu tepatnya di sekitar bangku cadangan.
Tidak bisa dibayangkan jika Malaysia masih bermain seperti ini ketika nanti menghadapi Indonesia, tim dengan daya gempur dan kualitas pemain yang bagus. (Osmera bin Omaro)
Hasil itu tidaklah lepas dari peran Samuel San Gil dalam mengasuh tunas muda Guam. Dalam konferensi pers, Gil mengatakan, hasil imbang itui adalah poin pertama yang berhasil dicetak Guam sepanjang sejarah mengikuti kompetisi internasional.
“Saya selalu mengatakan ini pada mereka (para pemain Guam), apakah kalian bisa bermain lebih baik lagi di hari esok dan belajar dari pengalaman sebelumnya?” kata Gi.
Sempat tegang
Pencapaian Guam kali ini juga tidak lepas dari peran Jacob Anthony Toves selaku penjaga gawang. Setidaknya selama 90 menit lebih Toves mampu menahan gempuran Malaysia, meski harus kebobolan satu kali.
“Rasanya begitu tegang melihat hasil ini (imbang 1-1). Saya pun berusaha melakukan sesuatu yang terbaik bagi tim saya dengan sedikit mengulur waktu saat berhasil menangkap bola,” kata Toves.
Menyinggung soal klasemen, Uni Emirat Arab (UEA) masih bertengger di puncak klasemen Grup B dengan 6 poin, disusul dengan Malaysia (4 poin), Indonesia (3 poin), Guam (1 poin), dan Palestina (0 poin). Pada pertandingan selanjutnya, bila Indonesia berhasil mencuri poin atau menang atas UEA, tim "Garuda Muda" dapat memuncaki klasemen sementara. Pasalnya, saat ini, Indonesia unggul selisih gol dari Uni Emirat Arab, yakni empat gol.
Hasil imbang antara Malaysia dan Guam sore ini menegaskan, Garuda Muda memiliki peluang besar untuk menang ketika kedua tim saling berhadapan pada Minggu (9/10/2022) mendatang. Meski menguasai jalannya pertandingan hingga separuh lapangan, lini belakang Malaysia tidak siap dengan serangan balik Guam. Hal itu bisa menjadi celah bagi tim asuhan Bima Sakti untuk mencuri poin ketika berhadapan dengan Malaysia.
Pelatih Malaysia Osmera bin Omaro pun tidak puas dengan permainan pasukannya saat menghadapi Guam. “Tidak bisa dibayangkan jika Malaysia masih bermain seperti ini ketika nanti menghadapi Indonesia, tim dengan daya gempur dan kualitas pemain yang bagus,” kata Omaro.
Berdasarkan catatan lima pertemuan terakhir di semua kelompok usia, Indonesia berhasil mencetak tiga kemenangan atas Malaysia. Terakhir kali bertemu, timnas Indonesia asuhan Shin Tae-Yong mengalahkan Malaysia, 4-1, dalam kejuaraan Piala AFF 2020 pada akhir tahun lalu.
Selain memiliki keunggulan karena bermain di rumah sendiri, catatan pertemuan itu dapat meningkatkan kepercayaan diri sekaligus cambuk bagi para tunas muda Indonesia untuk menampilkan permainan lebih baik dalam duel Minggu mendatang. Laga ini sangat penting bagi Indonesia untuk mengejar tiket ke Piala Asia U-17 2023.