Upaya rotasi pemain dari Bima Sakti diharapkan bisa membuat ”Garuda Muda” dalam kondisi bugar untuk meladeni Uni Emirat Arab. Pemain juga diminta mewaspadai provokasi dari UEA.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kemampuan tim sepak bola Indonesia U-17 benar-benar akan diuji saat menjamu Uni Emirat Arab pada pertandingan kedua kualifikasi Piala Asia di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/10/2022) pukul 20.00. UEA saat ini menjadi pesaing terberat ”Garuda Muda”. Pelatih Indonesia Bima Sakti berharap, rotasi pemain di laga pertama akan membuahkan hasil positif atas UEA.
Garuda Muda tidak memiliki waktu istirahat lebih lama untuk mempersiapkan diri menantang UEA. Pasukan Bima Sakti hanya bisa beristirahat selama satu hari sebelum kembali ke lapangan. Kali ini, lawan yang dihadapi jauh lebih berat dibandingkan dengan saat membenamkan Guam 14-0 di laga sebelumnya.
UEA saat ini menjadi pemuncak sementara Grup B kualifikasi Piala Asia U-17. Tim besutan Pelatih Alberto Gonzalez itu memetik dua kemenangan beruntun atas Guam dan Palestina. Mereka membekap Guam 9-0 dan mampu menang dramatis 4-3 atas Palestina.
Dalam sejarah pertemuan dengan UEA di semua kelompok usia, Indonesia lebih inferior. Dua pertemuan terbaru Indonesia dengan UEA terjadi pada ajang kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022. Pada dua laga tersebut, UEA mampu menaklukkan Indonesia, masing-masing dengan skor telak 5-0. Oleh sebab itu, Bima Sakti meminta para pemainnya agar tidak lengah dan mewaspadai UEA yang berpotensi menjegal langkah Indonesia.
Di sisi lain, Indonesia punya keuntungan lantaran baru memainkan satu laga, sementara UEA dua laga. Kondisi ini membuat fisik dan stamina pemain Indonesia sedikit lebih bugar dibandingkan UEA. Apalagi, di laga melawan Guam, Bima Sakti mengganti hampir semua pemain kuncinya di awal babak kedua. Bima menyebut tindakan itu sebagai upaya rotasi pemain dalam rangka menghadapi UEA.
Memang tadi kita melakukan rotasi karena di kualifikasi Piala Asia ini masa pemulihan hanya satu hari. Rabu kita bertemu dengan UEA. Makanya, kami menarik para pemain (saat jeda istirahat) agar mereka bisa pemulihan.
”Memang tadi kita melakukan rotasi, karena di kualifikasi Piala Asia ini masa pemulihan hanya satu hari. Rabu kita bertemu dengan UEA. Makanya kami menarik para pemain (saat jeda istirahat) agar mereka bisa pemulihan, kemudian memberikan kesempatan kepada pemain lain,” kata Bima Sakti, selepas laga melawan Guam, Senin (3/10/2022) malam.
Setidaknya ada empat pemain kunci yang diganti oleh Bima saat turun minum melawan Guam. Mereka, antara lain, Arkhan Kaka Putra, Muhammad Kafiatur Rizky, Mokhamad Hanif Ramadhan, dan M Riski Afrisal.
Dengan hanya bermain setengah pertandingan, mereka berempat diharapkan bisa segera bugar dan berada dalam kondisi terbaik untuk menghadapi UEA. Bima pun memilih untuk mengadakan latihan ringan sehari sebelum laga untuk pengondisian para pemain.
Arkhan Kaka akan menjadi andalan Bima Sakti di lini depan. Penyerang asal klub Persis Solo Youth itu menjadi bintang kemenangan Indonesia atas Guam. Arkhan Kaka memecah kebuntuan Indonesia dari Guam dan mencetak empat gol.
Selain piawai mencetak gol, Arkhan Kaka mempunyai visi bermain yang baik. Ia mampu melihat posisi rekan setim dan dengan cepat memutuskan untuk mengoper atau menendang langsung ke gawang lawan. Apabila posisinya tidak memungkinkan untuk menembak, Arkhan Kaka akan langsung memberikan bola kepada rekannya yang berdiri lebih bebas.
Hindari pelanggaran
Bima punya satu hal yang terus ditekankan kepada penggawa Garuda Muda saat melawan UEA, yaitu kewajiban menghindari pelanggaran di dekat kotak penalti. Menurut Bima, para pemain dari jazirah Arab, apalagi UEA, sangat piawai mengambil keuntungan dari eksekusi bola-bola mati yang dekat dengan gawang.
Pengetahuan itu Bima peroleh saat beberapa kali berkesempatan melawan UEA pada tahun-tahun sebelumnya. Mantan pemain Persema Malang itu masih ingat jelas bagaimana UEA mampu merepotkan Indonesia dalam laga uji coba pada 2021. Bima menyebut UEA mempunyai kekuatan dalam membangun serangan balik yang cepat.
Hal penting lainnya adalah para pemain UEA kerap memprovokasi pemain lawan agar marah dan melakukan pelanggaran. Untuk itu, Bima berkali-kali mengingatkan para pemainnya agar tidak mudah terpancing. Penggawa Garuda Muda diminta tidak menghiraukan provokasi pemain UEA dan tetap fokus pada permainan dan pertandingan.
”Jangan terpengaruh dan jangan sampai membuat pelanggaran tidak perlu. Mereka punya postur menjulang dan saya minta pemain jangan bikin pelanggaran di kotak penalti,” tutur Bima.
Sementara itu, Pelatih UEA Alberto Gonzalez mengatakan, ketidakhadiran pendukung Indonesia bisa menjadi keuntungan bagi timnya. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia memutuskan laga kualifikasi Piala Asia U-17 digelar tanpa penonton untuk menghormati para korban tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur. Menurut Gonzalez, kekuatan UEA dan Indonesia akan sama karena tak mendapatkan dukungan dari penonton.