Tim "Garuda Muda" berpesta 14 gol ke gawang Guam pada laga kualifikasi Piala Asia U-17 2023. Kemenangan itu menjadi pelipur lara sepak bola Indonesia yang tengah berduka akibat tragedi Kanjuruhan.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS - Indonesia memulai kualifikasi Piala Asia U-17 2023 dengan kemenangan telak, 14-0, atas Guam di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/10/2022) malam. Pesta gol itu menjadi secercah cahaya yang mengawali perjuangan tim sepak bola ”Garuda Muda”. Namun, mereka sudah dinanti lawan-lawan berat. Banyak hal yang masih perlu dibenahi untuk menatap laga berikutnya.
Kemenangan telak atas Guam pada laga Grup B itu sekaligus menjadi pelipur lara publik sepak bola Tanah Air yang tengah berduka menyusul tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 125 orang, Sabtu (1/10/2022) lalu.
”Semoga ini (kemenangan telak) jadi kebangkitan sepak bola Indonesia. Kita harapkan momentum ini jadi ajang pemersatu suporter agar bisa lebih dewasa dan saling menjaga supaya sepak bola kita kian maju,” ujar Pelatih Indonesia Bima Sakti seusai laga itu.
Garuda Muda tetap trengginas meskipun bermain tanpa dukungan suporter pada laga itu. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memutuskan menggelar laga itu tanpa penonton menyusul tragedi Kanjuruhan.
Kemenangan atas Guam membuat Indonesia belum terkalahkan dari enam laga terakhir. Sebelum mengikuti kualifikasi Piala Asia U-17, Indonesia mampu memetik lima kemenangan di ajang Piala AFF U-16 yang berlangsung di Yogyakarta pada Juli-Agustus 2022 lalu. Status juara bertahan Piala AFF pula yang membuat para penggawa tim Indonesia tampil percaya diri menghadapi Guam.
Kekuatan penuh
Menyadari pentingnya laga pertama itu bagi timnya, Bima menurunkan kekuatan penuh sejak menit pertama kendati Guam merupakan tim terlemah di Grup B. Bima memainkan skuad yang menjuarai Piala AFF sebagai pemain mula. Mereka antara lain yaitu Andrika Fathir Rachman, Arkhan Kaka Putra, Muhammad Nabil Asyura, dan Muhammad Iqbal Gwijangge.
Memainkan para pemain kunci menjadi upaya Bima agar Indonesia bisa mencetak gol sebanyak mungkin ke gawang Guam. Misi itu terwujud. Garuda Muda sudah mencetak tujuh gol di babak pertama. Arkhan memborong empat gol di babak pertama. Adapun M Narendra Tegar, M Riski Afrisal, dan Sulthan Zaki, turut menyumbang masing-masing satu gol.
Berdasarkan hasil pertandingan hari ini, kami akan melakukan evaluasi dan mempersiapkan diri melawan Indonesia. (Alberto Gonzalez)
Di babak kedua, Indonesia tidak mengendurkan serangan dengan kembali menambah gol melalui Irvansyah Avanda, Jehan Pahlevi, Muhamad Gaoshirowi, Habil Abdillah Yafi, Figo D Saputrananto, Muhammad Nabil Asyura, dan Ji Da-bin. Para pemain Guam tidak mampu mengimbangi kecepatan dan kemampuan pemain Indonesia untuk memanfaatkan ruang.
Kendati menang telak atas Guam, performa Indonesia bisa dikatakan belum maksimal. Para pemain masih menunjukkan kelemahan dan kekurangan, terutama pada menit-menit awal pertandingan. Kekurangan yang harus dibenahi itu adalah soal tumpulnya kreativitas dalam membangun serangan.
Selain itu, penggawa Garuda Muda juga bermain kurang sabar dalam meladeni pertahanan rapat dan berlapis Guam. Mereka terburu-buru melepaskan umpan-umpan panjang, alih-alih sabar mencari dan membuka ruang untuk memasuki area pertahanan Guam.
Minimnya kreativitas ini membuat para pemain Guam mampu membaca arah serangan para pemain Indonesia. Kelemahan ini seharusnya sudah tidak terlihat kala menghadapi tim-tim kuat di sisa laga Grup B. Selanjutnya, Indonesia mesti bersaing dengan Uni Emirat Arab (UEA), Palestina, dan Malaysia, untuk memperebutkan tiket ke Piala Asia U-17.
Sadar akan menghadapi lawan-lawan berat, Bima langsung mengganti empat pemain di awal babak kedua. ”Kami harus tarik beberapa pemain agar mereka bisa recovery dan memberikan peluang bermain ke pemain yang lain,” kata Bima.
Di pertandingan lainnya, UEA kembali meraih poin penuh usai menundukkan Palestina dengan skor 4-3. Mereka kini memuncaki Grup B dengan koleksi enam poin dari dua laga. Adapun Indonesia mengemas tiga poin dari satu laga.
Pertandingan UEA kontra Palestina sempat dihentikan pada menit ke-41 karena lapangan tergenang air akibat hujan deras. Kemenangan atas Palestina menjadi bekal positif UEA yang akan berhadapan dengan Indonesia pada Rabu (5/10/2022).
“Berdasarkan hasil pertandingan hari ini, kami akan melakukan evaluasi dan mempersiapkan diri melawan Indonesia,” ujar Pelatih UEA Alberto Gonzalez. (Z08)