Untaian Doa dan Seribu Lilin Panser Biru untuk Aremania
Ungkapan duka terharap tragedi di anjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam datang dari suporter Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang, Jawa Tengah. Doa bersama dan penyalaan lilin sebagai tanda duka.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Ribuan pendukung klub Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang, Jawa Tengah menggelar doa bersama dan penyalaan lilin tanda duka untuk para korban dalam tragedi Kanjuruhan. Mereka berdoa, tragedi yang menewaskan ratusan orang tersebut menjadi yang terakhir di dunia sepak bola.
Panser Biru, sebutan untuk pendukung Persatuan Sepak Bola Indonesia Semarang (PSIS) mulai mendatangi Stadion Jatidiri di Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Minggu (2/10/2022) pukul 19.00. Mereka datang dengan memakai atribut PSIS seperti kaos, jersye dan syal. Tangan-tangan mereka juga menenteng lilin.
Sampai di dalam stadion, sejumlah suporter memasang berbagai macam spanduk berisi ucapan duka atas tewasnya ratusan orang seusai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Tepat pada pukul 20.00, lilin-lilin yang dibawa para suporter itu dinyalakan kemudian untaian doa dirapal. Sejumlah suporter larut dalam duka bahkan ada yang terisak di tengah doa.
Usai berdoa, salah satu dirigen Panser Biru memimpin para suporter yang tersebar di tribun selatan, tribun timur, dan utara menyanyikan sejumlah lagu dan yel-yel tanda berduka. Tak hanya suporter, sejumlah pemain dan ofisial PSIS juga ikut dalam kegiatan tersebut. Setelah waktu menunjukkan pukul 20.40, para suporter mulai meninggalkan Stadion Jatidiri dengan tertib. Kegiatan itu dijaga ketat oleh petugas kepolisian.
Kegiatan ini adalah bentuk solidaritas kami terhadap Aremania, sebagai sesama suporter sepak bola. Seribu lilin yang kami nyalakan serta doa yang kami panjatkan ini sebagai simbol untuk menerangi gulita di Malang.
"Kegiatan ini adalah bentuk solidaritas kami terhadap Aremania, sebagai sesama suporter sepak bola. Seribu lilin yang kami nyalakan serta doa yang kami panjatkan ini sebagai simbol untuk menerangi gulita di Malang," kata Ferry Opel, salah satu dirigen Panser Biru, Minggu malam.
Sedianya, Minggu malam ada pertandingan Liga 1 antara PSIS melawan Bhayangkara FC di Stadion Jatidiri. Namun, pertandingan itu ditunda setelah adanya tragedi di Kanjuruhan. Penundaan pertandingan itu disayangkan, namun juga dimaklumi oleh para suporter PSIS.
Mereka berharap, kejadian di Kanjuruhan bisa menjadi pelajaran berharga untuk semua pihak, termasuk suporter sepak bola. "Kalau tim kalah besok bisa menang lagi, kalau nyawa yang melayang kita tidak bisa ketemu lagi," ujar Anton Nuragil (25), salah satu suporter PSIS.
Peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan juga diharapkan bisa menjadi momentum bagi insan sepak boleh Indonesia untuk melakukan evaluasi menyeluruh, terutama terkait dengan protokol keamanan pertandingan sepak bola. Chief Excecutive Officer PSIS Yoyok Sukawi berharap, segera ada regulasi yang melindungi suporter, penonton, pemain, dan aparat dalam pertandingan sepak bola.
"Musibah ini cukup memukul semua insan sepak bola, semua klub baik liga 1, 2 dan 3 di Indonesia sepakat untuk mengevaluasi secara menyeluruh protokol keamanan, karena kita semua hanya ingin kenyamanan dan keamanan untuk menikmati sepak bola, tidak takut akan tekanan, risiko yang mungkin timbul apalagi sampai (risiko) kematian," tutur Yoyok.
Saat disinggung terkait kemungkinan adanya sanksi bagi sepak bola Indonesia, Yoyok mengaku, siap menerima konsekuensi tersebut. Baginya, yang terpenting saat ini adalah keamanan dan kenyamanan untuk seluruh pecinta sepak bola tanah air.
Pengembalian tiket
Sementara itu, seluruh tiket pertandingan antara PSIS dan Bhayangkara FC pada Minggu malam akan dikembalikan. Kendati demikian, pengembalian tiket masih menunggu surat pernyataan resmi dari PT Liga Indonesia Baru.
"Hingga saat ini kami belum menerima surat pemberitahuan resmi dari PT Liga Indonesia Baru terkait penundaan pertandingan. Nanti kalau sudah ada surat resminya, baru kami sampaikan lebih lanjut terkait (mekanisme) pengembalian tiketnya," ucap Ketua Panitia Pelaksana PSIS, Danur Rispriyanto.
Menurut Danur, ada sejumlah mekanisme pengembalian tiket yang disiapkan. Skema yang disiapkan oleh panitia, antara lain biaya tiket diganti 100 persen, tiket digunakan untuk laga tunda selanjutnya, atau ditukarkan dengan merchandise PSIS sesuai dengan harga tiket.