logo Kompas.id
OlahragaTragedi Memilukan di...
Iklan

Tragedi Memilukan di Kanjuruhan

Panggung sportivitas yang seharusnya menjadi tontonan yang menghibur berakhir menjadi tragedi memilukan. Evaluasi menyeluruh perlu dilakukan agar insiden yang menyebabkan 125 korban jiwa ini tak terulang.

Oleh
JOHANES WASKITA UTAMA
· 4 menit baca
Ribuan Aremania melakukan doa bersama di luar Stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Mereka menyalakan lilin dan berdoa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan yang merenggut 125 nyawa Aremania.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Ribuan Aremania melakukan doa bersama di luar Stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Mereka menyalakan lilin dan berdoa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan yang merenggut 125 nyawa Aremania.

MALANG, KOMPAS — Pil sangat pahit harus ditelan bangsa ini dari arena olahraga, yang seharusnya menjadi tontonan menggembirakan dan panggung bagi nilai-nilai sportivitas. Sebanyak 125 penonton sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, tewas seusai laga pekan ke-11 BRI Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.

Insiden terburuk dalam sejarah sepak bola Indonesia ini menjadi puncak dari pembiaran sejumlah masalah yang terjadi di tubuh sepak bola nasional, terutama edukasi nilai sportivitas sebagai esensi olahraga, untuk menghargai kemenangan dan menerima kekalahan sebagai bagian dari pertandingan. Selain itu, tentang manajemen keselamatan dan prosedur pengamanan tepat untuk menangani kerusuhan di stadion.

Editor:
ADI PRINANTYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000