Momentum Kembali Digenggam Pecco
Momentum kembali digenggam Francesco Bagnaia yang tampil solid dengan finis ketiga dalam balapan basah di Thailand. Pebalap Ducati itu tinggal terpaut dua poin dari Fabio Quartararo yang terpuruk di posisi ke-17.

Pebalap Ducati, Jack Miller (kiri), dan rekan setimnya, Francesco Bagnaia (kanan), memacu motornya saat balapan MotoGP seri Thailand di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Minggu (2/10/2022). Miller berhasil merebut podium kedua setelah Miguel Oliveira yang finis terdepan, sedangkan Bagnaia finis ketiga.
BURIRAM, MINGGU – Francesco Bagnaia bak meraih kemenangan dengan finis di posisi ketiga dalam balapan basah di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Minggu (22/10/2022). Tambahan 16 poin semakin mendekatkan Bagnaia ke gelar juara MotoGP dengan selisih poin dengan Fabio Quartararo di puncak klasemen tinggal dua. Dengan sisa tiga balapan di Phillip Island, Sepang, dan Valencia, peluang Bagnaia meraih gelar juara pertamanya di kelas MotoGP sangat besar.
”Saya sangat senang, ini terasa seperti kemenangan,” ungkap Bagnaia di parc ferme.
Saya sangat senang, dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Jack (Miller) yang sebelum balapan memberi saya semacam motivasi serta berbincang sedikit.
”Saya sangat senang, dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Jack (Miller) yang sebelum balapan memberi saya semacam motivasi serta berbincang sedikit,” ujar pebalap yang akrab disapa Pecco itu.
Baca juga : Quartararo Dikepung Enam Ducati di Thailand
Pebalap tim pabrikan Ducati itu kini tinggal terpaut dua poin dari pemuncak klasemen sementara, Fabio Quartararo. Pebalap Monster Energy Yamaha itu mengalami masalah hingga gagal meraih poin karena hanya bisa finis di posisi ke-17. Juara bertahan MotoGP itu start dari posisi keempat, tetapi langsung kehilangan 13 posisi di lap pertama. Dia tidak bisa memperbaiki posisi hingga finis pada lap ke-25.
Hasil buruk bagi Quartararo ini berkebalikan dengan pesaing terdekatnya, Pecco, yang mampu memacu Desmosedici GP dengan pace kompetitif di trek yang sangat basah. Hasil ini sangat kontras dengan balapan sebelumnya di Motegi, Jepang, di mana Pecco tertahan lama di papan tengah, hingga akhirnya terjatuh di lap terakhir.

Pebalap KTM, Miguel Oliveira, melakukan selebrasi bersama anggota tim KTM setelah Oliveira memenangi balapan MotoGP seri Thailand di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Minggu (2/10/2022).
Kendala yang dialami Pecco di Motegi itu bisa diatasi di Buriram sehingga dia mampu bersaing meraih podium. Pecco sempat ditekan oleh pebalap Pramac Racing, Johann Zarco, yang memiliki pace lebih baik dalam beberapa lap akhir. Namun, Zarco melakukan kesalahan sehingga gagal mendahului Pecco. Zarco juga tidak seagresif biasanya saat menyerang, yang kemungkinan karena berpotensi merusak peluang Pecco meraih gelar juara yang sangat penting bagi Ducati. Tim pabrikan asal Italia itu terakhir kali meraih gelar juara pebalap pada 2007, melalui Casey Stoner.
Pecco finis di belakang rekan setimnya, Jack Miller, serta pemenang balapan, Miguel Oliveira. Pebalap KTM itu sangat kuat di trek basah dan mengulangi kemenangan yang dia raih dalam balapan seri kedua di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Indonesia, pada Maret lalu.
Baca juga : MotoGP Mandalika 2023 Bergeser ke Oktober
”Dalam balapan ini, begitu hujan mulai turun, saya teringat dengan (balapan di) Indonesia, dan saya berusaha tetap tenang, melakukan start yang bagus dan tidak membuat kesalahan untuk membawa motor hingga akhir,” ungkap Oliveira yang akan meninggalkan KTM di akhir musim ini.
”Saya sangat senang dengan kemenangan di akhir musim ini. Semua kemenangan yang saya raih dalam kondisi basah, bukan dalam kondisi yang kita inginkan, tetapi saya mengambil kemenangan di kondisi apa pun,” tutur Oliveira yang musim depan membela tim satelit Aprilia.

Pebalap KTM, Miguel Oliveira, melakukan selebrasi di podium setelah memenangi balapan MotoGP seri Thailand di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Minggu (2/10/2022).
Oliveira meraih kemenangan setelah bersabar menunggu Miller membuka sedikit celah untuk mendahului. Begitu dia di depan, Miller sudah tidak bisa merebut kembali posisinya.
”Saya berjuang sangat keras, dan jujur saya tidak pernah menyerah mengejar kemenangan hingga lap terakhir. Saya sangat kesulitan di sektor terakhir karena saya tidak bisa mendapatkan daya cengkeram ban yang cukup di tikungan, sedangkan Miguel memiliki grip yang sangat bagus hari ini. Miguel melaju dengan sangat mulus dan saya berusaha tancap gas untuk menjauh, tetapi itu tidak mudah dalam kondisi seperti ini. Jadi, salut untuk dia," ungkap Miller yang akan menikah menjelang balapan di rumahnya, Sirkuit Phillip Island, Australia.
Baca juga : Hujan Berpotensi Jegal Pecco di Thailand
Dia juga memberi selamat kepada Pecco yang bisa bangkit setelah gagal meraih poin di Motegi. "Pecco melakukan pekerjaan yang luar biasa, dia kembali bangkit setelah balapan basah yang sulit pada akhir pekan lalu," pungkas Miller.
Balapan MotoGP musim ini tinggal menyisakan tiga seri, Australia, Malaysia, dan Valencia. Di atas kertas, Ducati memiliki keuntungan lebih besar dibandingkan Yamaha di ketiga trek itu karena memiliki keunggulan dalam kecepatan puncak dan akselerasi. Saat ini, tinggal 75 poin maksimal yang bisa diraih oleh para pebalap. Ini menjadi tekanan besar bagi Quartararo untuk mempertahankan gelar juara karena, dengan kegagalan meraih poin di Buriram, dirinya tinggal unggul dua poin dibandingkan sebelumnya 18 poin dari Bagnaia.

Pebalap Ducati, Jack Miller, memacu motornya saat balapan MotoGP seri Thailand di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Minggu (2/10/2022). Miller berhasil merebut podium kedua setelah Miguel Oliveira yang finis terdepan.
Sementara pebalap Aprilia, Aleix Espargaro, masih bisa meraih lima poin dengan finis di posisi ke-11 setelah menjalani long lap penalty. Espargaro dinilai oleh steward menyebabkan pebalap KTM, Brad Binder, keluar dari trek setelah start. Pebalap asal Spanyol itu kini berada di posisi ketiga dengan selisih 20 poin dari Quartararo.