Ester Nurumi Tri Wardoyo menjuarai tunggal putri turnamen Indonesia International Challenge. Ini akan menjadi modal Ester untuk tampil dalam Kejuaraan Dunia Yunior.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Tunggal putri berusia 17 tahun, Ester Nurumi Tri Wardoyo, menjuarai turnamen bulu tangkis Indonesia International Challenge. Gelar juara ini menjadi bekal Ester untuk bersaing dalam Kejuaraan Dunia Yunior.
Ester meraih gelar juara itu setelah mengalahkan seniornya di pelatnas bulu tangkis Cipayung yang merupakan unggulan pertama, Komang Ayu Cahya Dewi. Dalam pertandingan di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Minggu (3/8/2022), Ester menang dengan skor 15-21, 21-14, 21-15.
"Puji Tuhan rasanya sangat senang bisa jadi juara. Ini menjadi motivasi saya ke depan agar berprestasi lebih baik,” komentar Ester.
Salah satu target tunggal putri yunior peringkat kesembilan dunia itu adalah meraih prestasi dalam Kejuaraan Dunia Yunior di Santander, Spanyol. Kejuaraan ini akan digelar dalam kategori beregu campuran, pada 17-22 Oktober, dan kategori perorangan, 24-30 Oktober.
Ester akan tampil untuk pertama kalinya dalam kejuaraan tersebut. Dia kehilangan kesempatan itu pada 2020 dan 2021 karena Kejuaraan Dunia tidak diselenggarakan akibat pandemi Covid-19.
Atlet yang merupakan adik dari tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo, ini mengatakan, kunci kemenangan dalam laga final adalah bermain dengan nekad, terutama pada gim ketiga. “Saya tidak terlalu memikirkan pola main, terutama pada gim ketiga. Kejar terus bola kemana saja, pokoknya tidak mau kalah," kata Ester.
Ester juga mengatakan bahwa sang kakak selalu memberi motivasi dan masukan. “Dari kemarin, Kak Chico mengatakan bahwa saya harus main maksimal dan tidak usah berpikir hasil. Yang penting, saya bermain dengan baik,” kata Ester yang mencapai perempat final Indonesia International Series, pekan lalu.
Sementara, Komang mengatakan, dia kelelahan dalam pertandingan itu karena selalu bermain tiga gim pada dua babak sebelumnya. "Saya sudah berusaha sekuat tenaga pada hari ini, tetapi kondisi badan sudah lumayan lelah. Selain itu, Ester juga terus memberikan tekanan pada saya. Saya juga ada beban karena lawan adalah pemain yunior, tetapi Ester memang pemain bagus,” tutur Komang.
Puji Tuhan rasanya sangat senang bisa jadi juara. Ini menjadi motivasi saya ke depan agar berprestasi lebih baik.
Meski demikian, Komang tetap bersyukur bisa mencapai hasil lebih baik dibandingkan pekan lalu saat mencapai perempat final Indonesia International Series.
Gelar juara bagi Indonesia di Among Rogo juga didapat ganda putri, Anggia Shitta Awanda/Putri Larasati. Mereka mengalahkan Sung Yu Hsuan/Wang Szu Min (Taiwan) 21-19, 22-20. Pada final ganda putra, Berry Angriawan/Rian Agung Saputro kalah dari Takumi Nomura/Yuichi Shimogami (Jepang), 16-21, 15-21.
Gelar juara pada tunggal putra didapat pemain Taiwan, Lin Kuan Ting, setelah mengalahkan Keita Makino (Jepang). Adapun dari ganda campuran, gelar juara didapat Akbar Bintang Cahyono/Marsheilla Gischa Islami setelah mengalahkan Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil, 21-17, 14-21, 21-16.
Dari turnamen Vietnam Terbuka Super 100, Indonesia membawa pulang gelar juara dari final sesama pemain “Merah Putih”. Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja mengalahkan Rehan Naufal/Lisa Ayu Kusumawati 21-13, 21-18. Pada ganda putri, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi harus mengakui pasangan Thailand, Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard, 16-21, 25-27.