Derbi London, Awal Periode Penentu Arsenal dan Spurs
Duo klub London, Arsenal dan Tottenham Hotspur, akan menghadapi bulan krusial terkait dengan kans juara. Periode yang menentukan itu akan diawali lewat duel mereka di derbi London utara, Sabtu.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LONDON, JUMAT — Dua tim asal London utara, Arsenal dan Tottenham Hotspur, akan menjalani pekan-pekan penentu demi mengukuhkan predikat sebagai pesaing gelar juara Liga Inggris musim 2022-2023. Maka, duel kedua tim pada derbi London utara di Stadion Emirates, Sabtu (1/10/2022) pukul 18.30 WIB, bukan lagi sekadar adu gengsi, melainkan juga simbol perebutan singgasana klasemen.
Derbi edisi ke-206 itu akan menjadi pembuka perjalanan maraton Arsenal dan Spurs menuju gelar juara sebelum kompetisi dihentikan sejenak menyusul digelarnya Piala Dunia Qatar 2022, pertengahan November hingga Desember mendatang. Dalam tujuh pekan ke depan, sejak awal Oktober hingga pekan kedua November, tim ”Meriam” akan menjalani 13 laga, yaitu 7 di Liga Inggris, 5 di Liga Europa, dan 1 di babak ketiga Piala Liga Inggris.
Jumlah laga serupa akan dihadapi Spurs. Skuad ”Lili Putih” akan menjalani delapan laga di liga, empat laga tersisa di penyisihan grup Liga Champions Eropa, dan laga babak ketiga Piala Liga Inggris. Di ajang Liga Inggris, Arsenal akan menghadapi lawan-lawan yang lebih ringan dibandingkan dengan Spurs. Selain si Lili Putih, Arsenal hanya akan berjumpa Liverpool dan Chelsea yang merupakan tim-tim dengan kualitas papan atas di Liga Inggris saat ini.
Sementara Spurs akan bertemu banyak lawan tangguh, seperti Manchester United, Newcastle United, dan Liverpool. Alhasil, laga-laga itu, termasuk derbi London utara, sangat krusial bagi Spurs yang berambisi menjadi pesaing juara di Liga Inggris musim ini.
Hingga pekan ketujuh, Spurs menempati peringkat ketiga dengan torehan 17 poin. Mereka hanya tertinggal satu poin dari rival sekotanya, Arsenal, yang menduduki posisi puncak klasemen. Menurut Manajer Spurs Antonio Conte, pihaknya harus bekerja keras dalam menentukan taktik sekaligus memahami kondisi pemain selama 43 hari ke depan.
Selain bersaing di puncak Liga Inggris, Spurs juga mengejar target lain, yaitu lolos dari penyisihan grup Liga Champions. Setelah dibekap Sporting Lisbon, pertengahan September lalu, Spurs wajib menang pada empat duel tersisa penyisihan grup. Selain Sporting, Spurs juga bersaing dengan Eintracht Frankfurt dan Marseille.
”Memainkan 13 laga selama 43 hari adalah hal gila. Pada periode ini, Anda akan melihat apakah kami akan menjadi pesaing juara atau tim yang berjuang untuk tiket Liga Champions. Periode ini akan menguji level kompetitif karena kami akan tampil setiap tiga hari, menghadapi ancaman cedera dan kelelahan,” ujar Conte dilansir laman resmi Spurs, kemarin.
Juru taktik asal Italia itu juga punya misi khusus pada derbi London utara. Ia ingin memperbaiki rekor pertemuan atas Arsenal. Dalam sembilan duel sebelumnya, ia hanya bisa meraup dua kemenangan, tiga kali imbang, dan menelan empat kekalahan. Conte pun belum pernah menang di Emirates.
Pada derbi London utara perdananya, musim lalu, Conte menghadiahkan suporter Spurs raihan tiga poin berkat keunggulan 3-0 atas Arsenal pada pekan ke-22. Kemenangan itu membantu si Lili Putih unggul atas Arsenal dalam perebutan posisi keempat untuk menyegel tiket terakhir ke Liga Champions.
”Arsenal mengawali musim ini dengan fantastis. Strategi transfer mereka pada musim panas lalu mampu mengangkat kualitas tim. Mereka adalah lawan yang tangguh dan kami wajib mempersiapkan diri secara maksimal untuk membawa pulang hasil positif,” kata Conte yang membawa Spurs belum terkalahkan hingga pekan ketujuh di liga pada musim ini.
Di kubu sebaliknya, Gabriel Jesus, striker Arsenal, bertekad membantu timnya mempertahankan puncak klasemen. Menurut dia, kekalahan dari Manchester United, 4 September lalu, menjadi pelajaran penting bagi dirinya dan rekan-rekan setimnya dalam upaya mengejar trofi juara Liga Inggris.
Dibandingkan dengan di City, saya lebih banyak dilibatkan dalam permainan dan memiliki keleluasaan di Arsenal. Saya ingin memberikan semua kemampuan terbaik di setiap laga untuk membantu tim mengejar trofi.
Kekalahan 1-3 itu menjadi satu-satunya hasil minor ”Si Meriam” pada musim ini. Namun, mereka lantas bangkit dan melumat Brentford, 3-0, pada 18 September lalu. Pada laga itu, Arsenal dianggap menampilkan performa terbaiknya sepanjang musim ini. Mereka dominan.
”Dibandingkan dengan di City, saya lebih banyak dilibatkan dalam permainan dan memiliki keleluasaan di Arsenal. Saya ingin memberikan semua kemampuan terbaik di setiap laga untuk membantu tim mengejar trofi,” ujar Jesus kepada ESPN.
Peran penting Jesus
Mantan striker City itu dianggap sebagai pemain baru yang sangat penting di Arsenal saat ini. Ketiadaan pemain sepertinya pada musim lalu, dianggap Manajer Arsenal Mikel Arteta, sebagai salah satu penyebab timnya gagal finis di zona empat besar, musim lalu.
Pada awal musim ini, Arsenal adalah tim terproduktif ketiga di Inggris. Jumlah gol mereka saat ini, yaitu 17 gol, hanya kalah dari Manchester City (23 gol) dan Spurs (18 gol) yang punya barisan striker terbaik di dunia. Ketajaman Arsenal saat ini tidak lepas dari peran Jesus yang telah mencetak empat gol dan tiga asis di Liga Inggris.
”Aksi individual membuat perbedaan di sepak bola. Jesus melakukan itu secara rutin dalam beberapa pekan terakhir. Ia berkontribusi pada gol dan permainan tim. Rasa laparnya mengejar capaian terbaik telah membantu tim ini untuk menjadi lebih baik,” ujar Arteta, seperti dikutip Football-London.
Menurut Jonathan Woodgate, pakar Liga Inggris di BBC, Arsenal dan Spurs tampil luar biasa pada awal musim ini berkat pendekatan taktik yang apik dan efektivitas transfer pemain. Maka itu, Woodgate tidak ragu menyebut kedua tim London utara itu akan bersaing di papan atas sepanjang musim ini.
”Mungkin, kini masih terlalu dini untuk membicarakan peluang juara. Akan tetapi, kedua tim itu menyajikan permainan luar biasa yang menghasilkan raihan positif dan catatan statistik bagus. Mereka adalah dua dari sedikit tim yang akan berjuang untuk gelar juara,” kata Woodgate yang juga merupakan mantan pemain Spurs.