PP PBSI menegaskan, Kevin Sanjaya dan pelatihnya, Herry IP, masih bernaung di pelatnas, meskipun tengah berkonflik. Mereka akan menyelesaikan masalah itu secepat mungkin. Kasus itu bukanlah yang pertama.
Oleh
YULVIANUS HARJONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) enggan berpolemik terkait kabar retaknya hubungan pemain ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo, dengan pelatihnya, Herry Iman Pierngadi. Mereka menegaskan, kedua orang itu saat ini masih dalam naungan PBSI.
Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta berkata, Herry IP saat ini masih menjabat pelatih kepala ganda putra utama pelatnas bulu tangkis Indonesia. Begitu pula dengan Kevin yang masih berstatus pemain utama ganda putra pelatnas.
"Saya mendengar berita tentang tim ganda putra menyangkut hubungan Coach Herry IP dan Kevin. Sampai hari ini, coach Herry IP masih menjadi kepala pelatih sektor ganda putra utama. Ia masih bertanggungjawab dan memegang kendali penuh sektor ganda putra di Pelatnas Cipayung," ungkap Alex dalam keterangannya melalui tim Humas dan Media PP PBSI, Senin (26/9/2022) sore.
Di sejumlah media diberitakan, Kevin menyatakan tidak bisa bekerjasama lagi dengan Herry IP, pelatih yang dijuluki “Naga Api”. Salah satu penyebabnya, Herry dianggap Kevin telah menjelek-jelekkannya saat gagal di East Ventures Indonesia Terbuka 2022, Juni lalu. Ketika itu, Kevin dan Marcus Gideon disingkirkan pasangan non-unggulan, Kang Min-hyuk dan Seo Seung-jae (Korea Selatan) di babak kedua atau 16 besar, dengan skor 14-21, 12-21.
Saat itu, Herry menyampaikan kritik terbuka kepada Kevin terkait sikap dan permainannya. Kritikan itu bahkan sempat dikutip di sejumlah media. Setelah itu, hubungan mereka terus memanas dan tidak lagi saling bertegur sapa. Kevin bahkan sempat mangkir latihan dan kini dikabarkan tidak lagi berlatih dengan rekan-rekannya di pelatnas utama.
Tak pelak, prestasi ganda putra kebanggaan Indonesia berjuluk “The Minions” itu anjlok pada 2022 ini, selain karena masalah cederanya Marcus. Mereka beberapa kali absen di turnamen dan belum sekalipun menjadi juara pada tahun ini. Di Kejuaraan Dunia 2022, mereka juga tersingkir dini, yaitu di babak ketiga. Capaian tertinggi mereka pada tahun ini adalah menembus semifinal All England dan Indonesia Masters 2022.
Sebelumnya, mantan tunggal putra Taufik Hidayat juga pernah berkonflik dengan pelatih barunya, Joko Suprianto.
Kevin/Marcus pun lengser dari puncak rangking dunia setelah sempat 214 pekan beruntun menguasai posisi pertama ganda putra. Mereka kini disalip Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) dengan selisih 4.323 poin dan Lee Yang/Wang Chi-Lin (selisih 791 poin).
“Bukan saya (yang punya masalah), Kevin yang tidak mau berlatih dengan saya. Kalau sudah tidak merasa cocok, ya sudah tidak usah latihan dengan saya,” ujar Herry mengomentari polemik hubungannya dengan Kevin, seperti dikutip Kompas.com.
Ia pun mengakui Kevin saat ini masih bergabung di pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, meskipun memisahkan diri dari skuad pelatnas utama yang dilatihnya. “Latihannya tetap di pelatnas, tetapi tidak gabung dengan ganda putra (skuad utama). Latihannya (Kevin) sekarang dengan teman-teman di pratama dan mix (ganda campuran),” ujar Herry kemudian.
Hal normal
Alex Tirta menambahkan, ketegangan antar-personal di pelatnas sebenarnya adalah normal dan wajar. “Ini sudah biasa terjadi dan akan diselesaikan secara profesional dalam waktu yang singkat. Mari tetap mendukung tim bulu tangkis Indonesia untuk terus berprestasi dan membawa harum kebanggaan bagi negeri,” ujar Alex.
Kasus perseteruan atlet menyangkut pelatih memang bukan hal baru di PBSI. Sebelumnya, mantan tunggal putra Taufik Hidayat juga menolak ditangani pelatih barunya, Joko Suprianto. Ia merasa lebih cocok dengan Mulyo Handoyo, mantan pelatihnya yang tidak lagi dipakai PBSI pada 2001 lalu.
Taufik pun tidak kerasan di pelatnas dan sempat ingin mengikuti jejak Mulyo yang dikontrak Federasi Bulu Tangkis Singapura pada dua dekade lalu. Ia pun sempat sekitar dua tahun tidak punya pelatih tetap sampai akhirnya PP PBSI mengontrak kembali Mulyo pada 2004.