Belanda menatap Piala Dunia Qatar 2022 dengan keyakinan besar. Dua kemenangan di Liga Nasional memperlihatkan betapa kompletnya tim ”Oranje”.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AFP/JOHN THYS
Penyerang Belanda, Cody Gakpo (kiri), berusaha melewati pengawalan bek Belgia, Toby Alderweireld, pada laga penutup Grup A4 Liga Nasional Eropa antara Belanda dan Belgia di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Senin (26/9/2022) dini hari WIB. Belanda mengalahkan Belgia, 1-0, dan menjadi juara Grup A4.
AMSTERDAM, SENIN — Belanda mengakhiri agenda terakhir jeda internasional sebelum Piala Dunia Qatar 2022 dengan sempurna. Mereka memastikan diri lolos ke final four Liga Nasional Eropa 2022-2023, sekaligus menunjukkan kedewasaan filosofi ala pelatih Louis van Gaal.
Belanda memuncaki klasemen akhir Grup A4 setelah menaklukkan Belgia, 1-0, di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, pada Senin (26/9/2022) dini hari WIB. Gol semata wayang kapten Virgil van Dijk menutup perjalanan sempurna tim ”Oranje”. Mereka melaju ke final four dengan status tidak terkalahkan di babak grup, lima kali di antaranya berujung dengan kemenangan.
Tim asuhan Van Gaal ini tetap konsisten meskipun merotasi lini tengah dan depan. Empat pemain yang tampil di laga sebelumnya melawan Polandia, antara lain Frenkie de Jong dan Memphis Depay, tidak diturunkan. Mereka digantikan Marten de Roon dan Vincent Janssen.
”Tugas selesai. Hari yang berat. Banyak peluang yang bisa mengubah hasil laga, tetapi kami selalu percaya diri untuk bisa membuat mereka tidak mencetak gol. Tidak mudah bermain melawan tim peringkat kedua dunia (Belgia) dengan para pemain terbaik, seperti Kevin de Bruyne dan Eden Hazard,” kata Van Dijk, bek andalan Belanda.
AFP/MAURICE VAN STEEN
Kapten Belanda, Virgil van Dijk (kedua dari kanan), mencetak gol kemenangan Belanda atas Belgia pada laga penutup Grup A4 Liga Nasional Eropa antara Belanda dan Belgia di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Senin (26/9/2022) dini hari WIB.
Bagi Belanda, kemenangan ini punya arti lebih. Selain lolos ke babak selanjutnya, mereka juga akan menatap Piala Dunia dengan rekor 15 laga tak terkalahkan. Van Dijk dan rekan-rekan masih belum tersentuh sejak penunjukan Van Gaal, yang menggantikan Ronald Koeman.
Belanda telah melewati ujian kedewasaan mereka lewat dua kemenangan di jeda internasional teranyar, termasuk lawan Polandia. Van Gaal membuktikan, gaya bermain menyerang tim dengan filosofi total football itu juga bisa berbicara banyak dari sisi pertahanan.
Van Gaal sudah menemukan formula tepat pemain untuk bermain di formasi 3-5-2. Dalam dua laga terakhir, Belanda tidak mengganti lini belakangnya. Trio bek Van Dijk, Justin Timber, dan Nathan Ake mengawal garis terakhir, sedangkan Daley Blind dan Denzel Dumfries mengisi sisi sayap.
Tim ”Negeri Kincir Angin” itu sukses menjaga gawang tanpa kebobolan. Padahal, lawan mereka bukanlah tim kacangan. Belgia punya De Bruyne yang merupakan gelandang paling kreatif di Liga Inggris, kompetisi terbaik di dunia. Polandia dipimpin Robert Lewandowski, salah satu penyerang paling tajam saat ini.
AP/PETER DEJONG
Bek Belanda, Jurrien Timber (kanan), berusaha menghalangi gelandang serang Belgia, Kevin de Bruyne, pada laga penutup Grup A4 Liga Nasional Eropa antara Belanda dan Belgia di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Senin (26/9/2022) dini hari WIB.
Pertahanan kokoh itu sama-sama menjadi fondasi kemenangan Belanda, terutama ketika melawan Belgia. Tanpa penyerang utama, Depay, mereka kesulitan mencetak gol. Namun, mereka bisa menang karena tidak kebobolan hingga akhirnya mendapatkan gol dari tendangan sudut, lewat sundulan Van Dijk.
Jika dilihat lebih jauh, perbaikan di pertahanan itu adalah sinyal bagus. Belanda, di bawah Van Gaal, sangatlah eksplosif. Mereka mampu mencetak rerata 2,7 gol. Namun, sebelum jeda internasional kali ini, tim Oranje selalu kemasukan gol dalam enam laga terakhir.
Tugas selesai. Hari yang berat. Banyak peluang yang bisa mengubah hasil laga, tetapi kami selalu percaya diri untuk bisa membuat mereka tidak mencetak gol.
Belanda pun bisa menatap Piala Dunia dengan tenang. Seperti kata pelatih legendaris Sir Alex Ferguson, serangan yang baik bisa membuat tim menang. Namun, butuh pertahanan kokoh untuk bisa memenangi sebuah trofi. Kekuatan dalam serangan dan pertahanan akan membuat Belanda tidak tersentuh.
AFP/MAURICE VAN STEEN
Pelatih Belanda Louis van Gaal (tengah) bersama asisten pelatih Edgar Davids (kiri) dan Danny Blind membalas sambutan pendukung sebelum laga penutup Grup A4 Liga Nasional Eropa antara Belanda dan Belgia di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Senin (26/9/2022) dini hari WIB.
”Kami akan berangkat ke Piala Dunia dengan perasaan yang baik. Qatar adalah stasiun berikutnya. Tren positif memberikan Anda percaya diri. Saya berharap perasaan ini akan bertahan sampai nanti. Piala Dunia akan sangat spesial untuk kami,” pungkas Van Dijk.
Di sisi lain, Van Gaal masih belum puas dengan performa anak asuhannya. Dia menilai, lini tengah tim masih bisa lebih baik untuk menguasai permainan. Adapun Belanda yang bermain dalam tempo lambat kalah dalam penguasaan bola, hanya 45,7 persen.
”Kami tidak bermain begitu baik. Lebih tepatnya, kami bermain buruk. Saya berpikir seperti itu karena kami banyak kehilangan bola dalam situasi sederhana. Kami berhasil menang hari ini karena disiplin,” kata pelatih berusia 71 tahun tersebut kepada NOS.
Belanda punya modal besar untuk menjadi juara dunia pertama kalinya, setelah tiga kali kandas di partai puncak. Van Gaal yang membawa tim Oranje jadi pemenang ketiga di Piala Dunia Brasil 2014 akan menebus rasa penasarannya di Qatar. (AP/REUTERS)