Fabio Quartararo akan jadi pebalap paling dirugikan jika balapan MotoGP seri Jepang di Motegi batal berlangsung akibat topan Nanmadol. Quartararo sangat menyukai trek itu karena M1 bisa dimaksimalkan seperti pada 2019.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
MOTEGI, SELASA — Fabio Quartararo sangat berharap bisa mengulang pencapaian tahun 2019 di Sirkuit Twin Ring Motegi saat terakhir MotoGP bergulir di Jepang ketika dia finis di posisi kedua. Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu memerlukan tambahan poin besar di Motegi setelah gagal finis di Motorland Aragon akibat kecelakaan, pekan lalu.
Quartararo akan menjadi pebalap yang paling dirugikan jika balapan yang dijadwalkan pada 23-25 September ini dibatalkan akibat topan Nanmadol yang menghantam kepulauan Jepang.
”Jepang trek yang sangat saya sukai. Semoga kami bisa balapan di sana karena banyak pebalap yang belum pernah balapan di Jepang dengan motor MotoGP, seperti (Enea) Bastianini,” ucap Quartararo.
”Jepang bisa menjadi trek yang bagus bagi kami karena meskipun di sana banyak akselerasi, juga banyak pengereman. Itu merupakan kekuatan kami. Jadi, semoga balapan Jepang bisa berlangsung,” ujar pebalap asal Perancis itu seperti dikutip Crash.
Balapan di Motegi terakhir kali berlangsung pada 2019 saat Marc Marquez finis terdepan, diikuti oleh Quartararo di posisi kedua. Waktu itu, Quartararo yang masih berstatus rookie menjadi pebalap Yamaha tercepat karena mampu memaksimalkan potensi YZR-M1 dalam pengereman dan menikung. Dia pun berharap bisa meraih hasil maksimal akir pekan ini untuk menutup poin yang hilang di Aragon.
Quartararo tidak meraih tambahan poin di Aragon karena terjatuh setelah menabrak ban belakang Marquez di tikungan 3. Dia pun keluar balapan dengan lecet dan memar di bagian dada serta perut, tetapi tidak ada cedera parah. Kondisi ini diharapkan tidak memengaruhi performa ”El Diablo”, yang kini hanya tinggal unggul 10 poin atas pesaing terdekatnya, pebalap Ducati, Francesco Bagnaia. Ancaman juga datang dari pebalap Aprilia, Aleix Espargaro, yang terpaut 17 poin di posisi ketiga.
Jepang trek yang sangat saya sukai. Semoga kami bisa balapan di sana karena banyak pebalap yang belum pernah balapan di Jepang dengan motor MotoGP.
Persaingan di Motegi, jika balapan berlangsung, masih akan mempertemukan ketiga pebalap teratas itu. Bagnaia berada dalam momentum positif dan berpotensi mengeksploitasi kekuatan Desmosedici untuk meraih kemenangan. Dalam balapan terakhir di Motegi, pada 2019, Bagnaia hanya finis di posisi ke-13.
Namun, waktu itu pebalap yang disapa Pecco itu belum menemukan kunci pengereman Desmosedici GP. Kini dia sudah matang dalam teknik pengereman agresif tanpa kehilangan banyak waktu saat melewati tikungan. Pengereman yang dia asah selama dua tahun itu kini menempatkan Pecco sebagai pebalap andalan Ducati dengan performa paling stabil.
Persaingan itu akan dimulai pada Jumat sore waktu setempat jika kargo logistik balapan semua tim tiba sesuai jadwal. Kedatangan kargo berpotensi tertunda jika topan Nanmadol masih mengamuk hingga Rabu.
Topan Nanmadol menyebabkan cuaca buruk pada Selasa pagi. Salah satu topan terbesar yang menghamtam Jepang itu belum menurun intensitasnya. Kondisi ini berpotensi menunda kedatangan kargo logistik balapan MotoGP yang diangkut dengan empat pesawat jet berukuran 747 dari bandara Zaragoza, Spanyol, menuju Narita, Jepang. Jika cuaca buruk masih berlangsung hingga Rabu, potensi kekacauan jadwal balapan akhir pekan akan besar.
Dorna Sports mengantisipasi potensi keterlambatan kedatangan logistik balapan itu dengan mengubah jadwal sesi Jumat (23/9/2022). Latihan bebas MotoGP hanya dilakukan satu kali mulai pukul 15.05 waktu setempat atau pukul 13.05 WIB, tetapi dengan durasi lebih panjang, 75 menit. Perubahan jadwal ini dilakukan karena ada potensi keterlambatan kargo akibat cuaca buruk serta jalur penerbangan yang memutar karena tidak bisa melewati wilayah udara Rusia.
Kargo dari Motorland Aragon dikirim melalui Bandara Zaragoza, yang jaraknya sekitar 100 kilometer dari sirkuit. Kargo semua tim dan milik Dorna Sports diangkut menggunakan empat pesawat dengan dua rute berbeda, yaitu transit di Doha, Qatar, dan transit di Tashkent, Uzbekistan. Penerbangan kemudian dilanjutkan ke Narita, Jepang, yang jaraknya sekitar 150 kilometer dari Sirkuit Twin Ring, Motegi.
Semua pesawat diharapkan sudah mendarat pada Kamis sehingga kargo bisa langsung di angkut dengan truk ke sirkuit. Untuk mempercepat proses kepabeanan, pemeriksaan bea cukai akan di dilakukan di sirkuit.