Tim sepak bola Indonesia U-19 bertekad mengalahkan Vietnam U-19 pada laga pamungkas Grup F kualifikasi Piala Asia U-20, sekaligus untuk membalas perilaku tak sportif lawan ketika Piala AFF U-19 beberapa waktu lalu.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – Tim sepak bola Indonesia U-19 akan melawan Vietnam U-19 pada kualifikasi Grup F Piala Asia U-20 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (18/9/2022) pukul 20.00 WIB. Laga itu akan menentukan pemuncak grup, yang otomatis lolos ke putaran final di Uzbekistan pada 1-18 Maret 2023.
“Garuda Muda” memuncaki klasemen sementara Grup F dengan poin 6, mencetak 9 gol, dan kemasukan 1 gol. Ini didapat dari kemenangan 4-0 (2-0) atas Timor Leste U-19 dan 5-1 (3-0) atas Hong Kong U-19. Vietnam di urutan kedua juga dengan poin 6, mencetak 9 gol, dan kemasukan 1 gol. Vietnam menang 5-1 (2-0) atas Hong Kong dan 4-0 (2-0) atas Timor Leste.
Pemenang laga akan memuncaki klasemen. Namun, jika laga berakhir imbang pada waktu normal, kedua tim akan menjalani adu penalti untuk menentukan pemenang. Urutan kedua bisa lolos dengan catatan masuk dalam kategori lima terbaik dari 10 runner up.
Seusai menang 5-1 atas Hong Kong pada Jumat (16/9/2022) malam, pelatih Indonesia Shin Tae-yong menyatakan siap menghajar Vietnam. Indonesia akan membalas Vietnam yang dituduh tidak menjunjung sportivitas pada turnamen Piala AFF U-19 edisi 2022. Saat itu, Indonesia gagal melaju ke semifinal karena berada di urutan ketiga klasemen meski sama-sama mengoleksi 11 poin dengan Thailand dan Vietnam.
Saat itu, Indonesia gagal melaju karena kalah head to head dari Thailand dan Vietnam. Indonesia tidak mampu mencetak gol saat melawan dua tim tersebut alias berakhir 0-0. Saat Thailand bertemu Vietnam, kedua tim bermain aman dan tidak ingin menambah gol ketika skor sudah imbang 1-1. “Saya ingin balas dendam,” kata Shin dalam jumpa pers seusai laga, Jumat (16/9).
Dalam pertandingan melawan Hong Kong, kiper Cahya Supriadi cedera karena berbenturan dengan sesama pemain Indonesia. Kiper dari Persija Jakarta itu kemudian digantikan oleh penjaga gawang Aditya Arya Nugraha dari Persebaya Surabaya pada menit ke-62. Namun, menurut Shin, kondisi Cahya tidak cedera serius dan berpeluang besar turun sebagai pemain mula dalam laga krusial kontra Vietnam.
Ketika menang 4-0 atas Timor Leste, Shin menerapkan formasi 4-4-2. Tiga dari empat gol dicetak lewat duel udara. Formasi ini memang dominan terutama terhadap sektor kiri Timor Leste yang terus dieksplorasi dan menjadi lumbung gol Indonesia. Namun, Indonesia agak keteteran dengan serangan balik yang cepat dari Timor Leste. Setidaknya lima penyelamatan gemilang dari Cahya memastikan gawang Indonesia tidak kebobolan saat itu.
Di laga kontra Hong Kong, Shin mengistirahatkan sembilan pemain sebelumnya dengan cuma kembali memasang Cahya dan penyerang Rahmat Beri Santoso. Shin mencoba formasi 3-4-3 untuk bermain lebih menekan, menyerang, dan mobilitas tinggi. Para pemain lapis kedua begitu dominan setidaknya sampai benturan yang mengakibatkan Cahya cedera dan digantikan. Indonesia juga terkena penalti yang dimanfaatkan dengan baik oleh Hong Kong.
“Semua pemain termasuk Cahya dalam kondisi siap,” kata Shin.
Sementara itu, pelatih Vietnam Dinh The Nam mengatakan, melawan Indonesia akan sulit. Dinh mengaku terkesan dengan permainan “Garuda Muda” dan keberhasilan Shin merotasi pemain dengan hasil yang cemerlang. “Kami harus mematikan pergerakan pemain-pemain Indonesia,” ujarnya.
Dinh menyatakan, ada empat pemain Indonesia yang patut diwaspadai oleh Vietnam. Meski tidak menyebut nama tetapi disebutnya nomor punggung yakni 7 (gelandang Marselino Ferdinan), 9 (penyerang Hokky Caraka Brilliant), 20 (gelandang Ginanjar Wahyu Ramadhani), dan 21 (penyerang Rahmat Beri Santoso).
“Mereka sangat berbahaya,” kata Dinh. Marselino mencetak dua gol saat Indonesia membenamkan Hong Kong. Hokky mencetak trigol saat Indonesia menang atas Timor Leste yang dua di antaranya dengan tandukan. Catatan impresif ini menjadi perhatian Dinh dan tim Vietnam.