Tim sepak bola Indonesia U-19 perlu mewaspadai postur pemain Hong Kong U-19 dalam lanjutan laga kualifikasi Grup F Piala Asia U-20 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Hong Kong mengincar hasil imbang melawan Indonesia
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS - Tim sepak bola Hong Kong U-19 dengan postur pemain yang tinggi bisa menyulitkan Indonesia U-19 saat kedua kesebelasan bertemu di lanjutan kualifikasi Grup F Piala Asia U-20 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (16/9/2022).
Di laga sebelumnya, Rabu (14/9/2022), Hong Kong kalah 1-5 (0-2) dari Vietnam. Di sisi lain, tuan rumah Indonesia menang 4-0 (2-0) atas Timor Leste. Hong Kong berniat tidak ingin kembali dipermalukan meski harus menghadapi tuan rumah yang jauh lebih diunggulkan.
Dalam jumpa pers seusai kekalahan telak dari Vietnam, pelatih Hong Kong Cheung Kin Fung mengatakan, timnya bertekad merebut setidaknya satu poin dengan menahan imbang Indonesia pada laga kedua kualifikasi itu. Hong Kong memahami mereka inferior dibandingkan dengan Indonesia seperti saat melawan Vietnam.
"Namun, kami punya potensi untuk menahan Indonesia," kata Cheung. Potensi dimaksud ialah postur para pemain Hong Kong yang rata-rata lebih tinggi daripada pemain Indonesia. Hal ini diharapkan bisa meredam keganasan para pemain Indonesia yang saat melawan Timor Leste mencetak tiga dari empat gol dengan sundulan.
Hong Kong juga mencermati bahwa "Garuda Muda" agak kerepotan dengan skema serangan balik cepat. Saat laga melawan Timor Leste, penjaga gawang Cahya Supriadi tampil gemilang dengan menyelamatkan kemurnian gawang. Cahya setidaknya empat kali menahan tendangan pemain Timor Leste dari skema serangan balik.
Postur lawan dan serangan balik, mungkin akan menjadi catatan pelatih Indonesia Shin Tae-yong asal Korea Selatan. Namun, Tae-yong tak terlalu mengkhawatirkan keunggulan postur pemain Hong Kong. Hokky Caraka Brilliant dan kawan-kawan diyakini masih kembali memenangi duel-duel udara dengan pemain Hong Kong.
"Kami lebih fokus pada mobilitas pemain," kata Tae-yong. Mobilitas pemain lebih menjadi kunci kemenangan daripada postur. Itulah modal saat dirinya memimpin Korea Selatan memenangi laga kontra tim tangguh Jerman di Grup F Piala Dunia 2018 Rusia. Saat itu, Korea Selatan menang 2-0 atas Jerman, kampiun empat kali Piala Dunia sekaligus tampil di Rusia berstatus juara bertahan.
Tae-yong mungkin lebih mencemaskan mobilitas para Garuda Muda. Salah satu indikasinya, kerepotan ketika serangan balik cepat oleh Timor Leste. Indonesia amat beruntung memiliki Cahya yang gemilang menjaga kemurnian gawang tim ini.
Kemenangan atas Hong Kong akan memperbesar peluang Indonesia jika ingin menjadi juara Grup F sehingga otomatis lolos ke putaran final Piala Asia U-20 di Uzbekistan 1-18 Maret 2023. Selain itu, modal penting untuk menghadapi lawan terkuat yakni Vietnam di laga ketiga pada Minggu (18/9/2022).
Selama kualifikasi Grup F, Vietnam, Indonesia, Hong Kong, dan Timor Leste bertanding setiap dua hari. Keempat tim memiliki waktu yang sempit untuk pemulihan dan evaluasi.