Nyck De Vries seperti mendapat durian runtuh akhir pekan ini dengan menjadi pebalap pengganti Alex Albon di tim Williams dalam balapan Formula 1 di Monza. Dalam debutnya itu, De Vries bahkan mampu meraih dua poin.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
MONZA, MINGGU – Nyck De Vries meraih status Pebalap Hari Ini dalam Formula 1 seri Italia di Sirkuit Monza, berkat performa brilian dalam debutnya itu, Minggu (11/9/2022). Pebalap asal Belanda itu sudah menjadi sorotan sejak sesi kualifikasi di mana dia melaju ke Q2 dan meraih posisi ke-13. Namun, dia start di posisi kedelapan karena ada sejumlah pebalap yang mendapat penalti mundur posisi start. Juara Formula E musim 2020-2021 itu, juga menjalani balapan dengan brilian, hingga bisa finis di posisi kesembilan dan memberikan dua poin krusial bagi Williams.
De Vries awalnya hanya mendapat kesempatan untuk menjalani sesi latihan pertama, Jumat, bersama Aston Mastin. Namun, kemudian dia mendapat kesempatan untuk balapan, menggantikan pebalap Williams Alex Albon yang mengalami masalah dengan usus buntu. De Vries pun menjalani debut yang brilian, meskipun baru pertama kali memacu Williams F44 bermesin Mercedes di Sirkuit Monza. Bahkan, dia mengalahkan Nicholas Latifi yang sudah lama membela Williams.
"Seluruh pengalaman, sejak kemarin hingga saat ini, merupakan sebuah mimpi," ungkap De Vries kepada Formula 1.
"Berada di dalam mobil dalam parade pebalap dan melihat seluruh kegembiraan untuk Formula 1, mendapat kesempatan untuk balapan, start dari 10 besar, menjalani balapan dengan bagus, mendapat poin debut, disebut Pebalap Hari Ini, sungguh luar biasa," lanjut pebalap berusia 27 tahun itu.
Performa brilian juara Formula 2 2019 itu dalam debutnya di Formula 1, membuka peluang dirinya mendapat tempat di ajang elite itu pada musim 2023. Namun, De Vries menegaskan, keputusan bukan ada di tangannya, tetapi dia akan senang jika mendapat kesempatan itu.
"Yang paling utama, ini bukan tergantung pada saya untuk memutuskan apakah saya seharusnya mendapat kursi atau tidak. Saya hanya bisa menjalankan tugas saya (sebagai pebalap)," ungkap De Vries.
"Kami hidup di industri yang kompetitif. Jadi, anda sebaik balapan terakhir anda dan anda selalu berharap untuk tampil bagus. Beruntung saya bisa melakukan itu akhir pekan ini dan saya merengkuh kesempatan itu dengan kedua tangan saya," ungkap De Vries.
Potensi De Vries dinilai oleh Kepala Tim Mercedes Toto Wolff tidak membuat dirinya terkejut. Dia sudah mengetahui kemampuan pebalap cadangan Mercedes itu sejak lama. Bahkan, dia juga yang mempersembahkan gelar juara Formula E untuk pertama kali bagi Mercedes.
"Menurut saya, apa lagi yang seharusnya dia lakukan dalam hal performa selain apa yang dia tunjukan hari ini? Tanpa latihan, dia naik ke dalam mobil yang tidak pernah dia kendarai, langsung menjalani FP3. Ya, itu menunjukkan kemampuan dia," ungkap Wolff kepada Sky Sports F1.
De Vries menegaskan kemampuannya dengan menjaga posisinya di urutan kedelapan untuk waktu yang sangat lama. Saat dia tergeser ke posisi kesembilan, dia pun bertarung sengit dengan pebalap Alfa Romeo rookie Zhou Guanyu. Namun, setelah balapan dia dipanggil oleh steward karena diduga membalap dengan berubah-ubah jalur saat berusaha menutup Zhou Guanyu yang berusaha mendahului. Ini menjadi pelajaran yang berharga bagi De Vries seandainya dia mendapat kursi balapan di Formula 1 musim depan.